Chapter 8 - Ryo

98 7 0
                                    

          Lalu Mizu berjalan kearah depan kelas. Berdiri depan meja guru, dan memberi pengumuman kepada teman-teman sekelas tentang diriku yang amnesia ini.

"Teman-teman, aku mohon dengarkan aku sebentar!" ucap Mizu dengan keras, teman-teman mengarah pada mizu

"Ada pengumuman, Jika Ebi saat ini sedang kehilangan ingatannya. Aku mohon pada kalian untuk membantu dia mengembalikan ingatannya." Tetapi teman-teman tidak terlalu peduli dengan pengumuman dari Mizu.

-Ketika Jam Istirahat-

           ketika saat istirahat Hana datang kekelasku dan sedang kebingungan mencariku.

"Dimana kak Ebi ya?" ucap Hana dalam hati sambil mencariku.

"Kau pasti mencarinya, masuk saja, dia ada dibelakang. Tapi aku ingatkan padamu kalau jangan pernah macam-macam pada dirinya, kalau tidak aku akan menghajarmu." Ucap Mizu

Lalu Hana masuk kedalam, dan menghampiriku.

"Hai kak Ebi"ucap Hana.

"Hai Hana, mengapa kau datang kesini?" tanyaku.

"Ini aku membawakanmu bekal. Aku tahu kau baru saja pulang dari rumah sakit kemarin, lalu kak yuki juga menyuruhku membuatkan bekal untuk kakak dan juga menjagamu" ucap Hana

"Terima kasih, aku senang" ucapku.

"Hah! Siapa kau? Siapa kak yuki itu? Coba jelaskan!" Tanya Momo bingung.

"Aku Hana, Murid kelas 1. Salam kenal" ucap Hana

"Aku Momo, teman Ebi dari SMP" ucap Momo.

"Teman kalau kurang sopan, mengapa teman kak Ebi sejak SMP tidak mengenal kakaknya kak Ebi? Apa aku lebih mengenal keluarga kek Ebi dari pada kak Momo?" ucap Hana

"Kau Ini! Setahuku dia tidak mempunyai seorang kakak. Aku sering datang kerumahnya dan tidak pernah melihat kakaknya" ucap Momo bingung.

"Hmm, tadi kak Mizu juga berkata hal yang sama. Jika kak Ebi tidak mempunyai kakak"

      Setelah memberi bekal Hana kembali kekelasnya. Sekarang Mizu dan Momo terlihat kesal denganku, mereka seperti menjauh dan tidak ingin berbicara padaku. Mereka berdua kesal soal Kak Yuki, mereka iri Hana mengenal kak Yuki.

Keesokan Harinya,

"Ebi, kau harus memulai dari awal lagi. Seperti awal bertemu. Aku akan membantumu mengenalkan teman-teman dekatmu" Ucap Mizu

"Tidak! Biarkan aku saja, aku lebih dekat dengan Ebi daripada dirimu Ketua Keras Kepala" ucap Momo.

"Apa Kau bilang!!! Dasar teman palsu" Ucap Mizu kesal

"Siapa yang kau sebut teman palsu?! Aku? Berani-beraninya kau berkata seperti itu?"

"Biarkan aku saja!" suara kak Hori

"Kak Hori!!!!!" ucap Mizu Momo

Sekejap semua terdiam.

"Hei Mizu, Momo... Dia siapa?" ucapku dengan bingung

"Aku ini pacarmu" Ucap Hori

"APAAAAA!!!! Apa-apaan kau kak Hori? Tiba-tiba mengaku pacarnya?" Teriak Mizu dan Momo

"Maaf, hanya bercanda. Tapi jika itu serius, aku tidak masalah" Ucap hori

"Jangan-jangan kau juga suka dengan Ebi? Agrhh.... Sainganku bertambah satu" Ucap Momo

"Jangan kau lupakan Hana, dia itu juga saingan kita loh" Ucap Mizu

      Lalu ketika keributan itu, aku diajak pergi dengan kak Hori ke ruang klub sastra. Disana aku diceritakan semua hal tentangku yang dia tahu. Kak Hori adalah anak jujur, dia hanya susah bergaul dengan orang lain dan cenderung menutup diri, itu kenapa dia suka memakai jaket kemana-mana walaupun disaat hari yang panas.

Identitas Musim PanasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang