Chapter 5 - Mizu Vs Momo

114 8 0
                                    

          Setelah kejadian bertemu dengan Momo, liburan musim panasku menjadi hampa. Ingin rasanya cepat kembali ke Tokyo dan melupakan semua hal tentang Momo. Malam itu Momo berkali-kali menelponku tapi aku tidak bisa mengangkatnya. Dikamar diriku hanya padat duduk diam dan belum bisa menerima apa yang telah dikatakan Momo.

           Ketika pagi, Kak Yuki lagi-lagi membangunkanku, tapi kali ini rasanya aku ingin kembali tidur dan berharap kemarin itu hanyalah sebuah mimpi. Kak Yuki adalah orang yang peduli padaku, walau kami baru saling mengenal beberapa hari ini. Dia membuka jendela dan menarik selimutku sambil berkata "Hey adik kecilku, mengapa sejak kemarin kau terlihat murung, katakan pada kakak apa yang membuatmu sedih? Siapa tahu aku bisa membantumu!"

           Kemudian aku menceritakan semua yang terjadi pada kakakku. Ternyata Kak Yuki benar-benar sayang padaku, dia memberikan saran padaku dan lagi-lagi dia mengajakku pergi untuk menghibur diriku. Tetapi, kali ini aku tidak ingin keluar rumah. Aku tidak ingin melihat wajah Momo lagi, akhirnya Kak Yuki turun kebawah dan membuatkan makanan untukku sebagai ganti karena aku tidak mau keluar rumah.

           Ditempat lain Momo juga sedang khawatir dengan keadaanku. Dia merasa aku telah berubah. Dia tidak tahu bahwa sikapku kemarin itu karena dirinya. Hari-hariku selama musim panas hanya dirumah sampai saatnya aku kembali ke Tokyo.

           Liburan telah berakhir, aku juga telah kembali ke Tokyo. Saat masuk ternyata akan ada murid pindahan masuk ke kelasku. Saat guru masuk, aku langsung melihat kepintu. Betapa kagetnya diriku ternyata Momo masuk ke sekolah yang sama denganku lagi. Aku merasa senang karena bisa satu sekolah dengannya lagi, tapi disisi lain aku juga kecewa dengannya.

"Perkenalkan, namaku Momo. Aku dari Kagoshima, salam kenal semuanya." Ucap Momo saat perkenalan.

          Murid laki-laki tampak sangat bahagia dengan adanya murid baru. Ketika istirahat, murid laki-laki mulai berkumpul dimeja Momo dan mendekatinya. Kemudian ketua kelasku Mizu mengajak makan siang diruangan klubku.

"Hey Ebi, ayo kita makan siang bersama di ruang klub sastra" ucap Mizu.

"Baiklah" jawabku.

"Oiya, murid baru itu juga dari daerah asalmu kagoshima. Apakah kau mengenalnya?" Tanya Mizu.

"Tidak" jawabku.

Kemudian dari belakang Momo terdengar suara Momo memanggilku. Dan langkahku terhenti.

"Ebi!!!" Ucap Momo dengan suara keras.

"Mengapa sikapmu berubah? Aku sengaja masuk ke sekolah yang sama denganmu. Sebenarnya aku ingin mengatakan padamu saat kita bertemu di liburan musim panas itu. Tapi kau seperti bukan Ebi yang aku kenal." Ucap Momo padaku.

"Ayo pergi Ketua!" ucapku.

           Keesokan harinya ketika kelas belum dimulai, seperti biasa aku datang dan duduk. Tapi dari pintu terlihat Momo masuk dan berjalan kearahku. Kemudian dengan keras dia menampar wajahku dan membuat satu kelas heboh.

"Katakan padaku mengapa kau berubah? Tanya Momo sambil menangis.

"Semua karenamu, saat kembali pulang. Aku melihat kau dan teman-temanmu di Café sedang membicarakanku. Dan kau bilang kalo kau itu berteman denganku hanya karena kasihan!" ucapku keras sampai membuat satu kelas terdiam dan memperhatikan kami.

"Maafkan aku, bukan begitu maksudku saat itu. Sebenarnya awalnya aku terpaksa berteman denganmu. Tetapi ketika berteman denganmu aku merasa bahagia, aku tidak menyesal berteman denganmu. Aku datang kesini karenamu, aku menyukaimu Ebi" Ucap Momo.

           Satu kelas terkejut melihat murid baru mengatakan perasaannya padaku. Lalu Ketua kelas masuk.

"Berani-beraninya murid baru berkata seperti itu. Hey murid baru, aku perkenalkan aku ketua kelas ini, namaku Mizu" ucap Mizu.

"Aku ini teman Ebi, aku mengenal dia sebelum kau" ucap Momo kepada Mizu.

           Mereka malah seperti itu. Aku kemudian pergi keluar kelas, tetapi tanganku ditarik oleh mereka berdua. Sepertinya hidupku akan semakin rumit dengan mereka berdua. Saat istirahat aku pergi ke ruang klub untuk menghindari mereka. Ketika sesampainya diruang klub aku duduk untuk menenangkan pikiran. Lalu terdengar suara gagang pintu terbuka.

"Selain anggota tidak ada yang boleh masuk!" ucapku.

"Apa-apaan kau ini. Aku ini ketua klubmu tahu" Ucap Hori.

"Maafkan aku kak hori!"

"Memangnya ada apa dengan dirimu?"

"Argghhh, aku sedang bingung sekarang. Kemarin ada murid baru dikelasku, dan dia adalah temanku saat aku SMP dulu. Dan sekarang dia dan Mizu terlihat tidak akur, jadinya aku menghindar dari mereka" ucapku

"Oh seperti itu, baiklah kalo begitu" ucap hori (seperti biasa Hori duduk dan membaca buku)

          Dikelas ternyata mereka masih bertengkar, masih adu mulut dan terlihat tidak akur.

"Hey murid baru, sejak kau datang Ebi menjadi menjauh dariku" ucap Mizu

"Hah? Karenaku? Aku adalah teman satu-satunya Ebi saat SMP" ucap Momo

"Dia itu tinggal disebelah rumahku, dan aku sering datang kerumahnya"

(satu kelas terkejut mendengar perkataan Mizu itu)

"ohhh, jadi kalian tetangga. Jangan-jangan kalian sering berbuat hal tidak-tidak"

"Bukan begitu maksudku, kami hanya tetangga biasa. A...aa...aku hanya disuruh ibuku mengantar makanan untuknya" ucap Mizu dengan gugup.

"Kalo begitu aku tidak akan kalah darimu untuk mendapatkan Ebi"

"Aku tidak.... Emmm.... Aku belum menyukai Ebi kok. tapi jika kau tidak ingin kalah, ayo masuk klub renang denganku. Jika kau menang kau boleh mendekatinya lagi" tantang Mizu pada Momo.

"Kalau begitu aku siap! Aku ini jago olahraga, saat di SMP dulu aku ini adalah ketua klub Voli" jawab mizu

Dan akhirnya mereka berdua berada diklub renang demi diriku.

BERSAMBUNG.

SILAHKAN LANJUTKAN MEMBACA

Silahkan Follow Ig : Dimasadiyoga

Silahkan VOTE setiap chapter cerita ini, sebagai bentuk dukungan kalian kepada Author.

Jangan sungkan memberi komentar baik ataupun kritik serta saran yang membangun.

Identitas Musim PanasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang