Chapter 4 - Musim panas pertama

121 7 0
                                    

         Akhirnya Mizu memilih klub renang sebagai kegiatan klub wajibnya. Lalu setelah mendaftar aku dan Mizu kemudian pulang bersama.

"Ah, akhirnya aku merasakan pulang lama seperti ini" ucap mizu.

         Kemudian aku mencoba mengajak dia untuk makan malam karena aku lapar dan juga sebagai ucapkan selamat untuknya karena masuk klub renang.

"Hey Mizu. Apakah kau lapar?" tanyaku.

"Hmm, iya. Aku sudah lapar" jawab Mizu.

"Ayo kita makan bersama di Kedai makanan favoritku"

"Baiklah kalau begitu, tapi kau yang traktir ya!"

"OKE!!! Anggap saja sebagai tanda selamat atas klub barumu"

Kemudian aku dan dia makan bersama, kali ini aku mendengar lebih banyak cerita tentang dirinya, sepertinya lebih sedikit terbuka padaku.


-Seminggu kemudian-

          hari-hariku kembali seperti biasa. Berada di ruang klub bersama kak hori si ketua berjaket. Lalu Mizu tiba-tiba masuk kedalam ruangan.

"Hey, izinkan aku disini sebentar ya? Hari ini aku tidak ada kegiatan klub dan sekarang aku sedang bosan" ucap Mizu kesal.

"Iya boleh, silahkan saja. Soalnya jika kami hanya berdua aku merasa suasananya sedikit canggung" ucapku kepada Mizu.

           Tadinya aku merasa akan jadi lebih baik, tapi kenyataannya suasana menjadi semakin canggung, kami bertiga hanya biasa diam. Jadinya aku mencoba mencairkan suasana dengan mencari topik pembicaraan.

"Ehmm, Sebentar lagi akan libur musim panas, kira-kira kalian akan berlibur kemana? Ucapku.

"kalau aku biasanya pergi keperpustakaan, soalnya saat musim panas perpustakaan kota akan sedikit sepi. Dan juga disana dingin karena aku benci cuaca panas, itu membuatku merasa gerah dengan jaket yang kugunakan." Ucap Hori.

"Hmm, kalau aku biasanya dirumah sambil nonton TV" ucap Mizu.

Kemudian Mizu bertanya "Kalau kau Ebi, kau kemana?"

"Sepertinya aku kembali ke Kagoshima dan bermain bersama temanku Momo." Ucapku.

           Kemudian Musim Panas SMA Pertamaku tiba, aku mengemas pakaianku dan segera pergi ke stasiun kereta. Aku berharap semoga cepat bertemu dengan Momo, karena banyak cerita yang ingin aku beritahu kepadanya.

          Sesampainya di Kagoshima aku langsung pulang kerumah dan meletakan barang-barangku dan lalu pergi untuk bertemu dengan Momo. Aku sengaja tidak memberitahu dia jika aku pulang, tetapi saat berlari aku melihat Momo sedang bersama teman-temannya sedang di Café. Aku tidak ingin mengganggunya jadi aku memutuskan untuk pergi, tetapi tiba-tiba mereka membicarakan diriku.

"Hey Momo, apa kabar Ebi? Apa kalian masih berhubungan?" Tanya teman Momo.

"Hmm Ebi ya? Aku tidak terlalu peduli dengannya" ucap Momo.

"Hah? Mengapa? Bukankah dia temanmu? Tidak baik berkata seperti itu, walau aku juga tidak peduli dengannya" mereka tertawa.

"Aku berteman dengannya juga terpaksa, hanya karena merasa sedih melihat dia selalu sendirian" ucap Momo pada teman-temannya.

Disini hatiku merasa sakit, aku tidak menyangka Momo berkata seperti itu. Rasanya aku ingin menangis. Aku tidak tahan dan langsung pergi berlari pulang sambil menangis.


(Di Café, Momo melanjutkan obrolan)

"Tetapi walau begitu, berteman dengannya sangatlah seru, dia itu cowok yang baik dan jujur." Ucap Momo.

"Jangan-jangan kamu menyukai Ebi?" ucap teman Momo.

"yahhh, Sepertinya begitu. Aku juga merasa sedih saat dia meninggalkanku pergi dan aku tidak bisa mengatakan perasaanku di saat hari kelulusan waktu itu, aku harap dia peka terhadap perasaanku ini" ucap Momo.


-Sesampainya dirumah-

           Kemudian saat aku kembali pulang, tiba-tiba ada seorang perempuan di rumahku. Aku kaget melihatnya.

"Hey adikku, ternyata kamu sudah pulang. Aku kakak angkatmu Yuki. Salam kenal" ucapnya.

"i..ii..iya, salam kenal. Namaku Ebi"

"Tidak usah terlalu kaku begitu, tapi aku paham kau akan kaget melihatku." ucapnya.

          Lalu ibu datang, datang menjelaskan siapa kak yuki.

Kak Yuki : 19 tahun, Kuliah di Tokyo, berambut coklat panjang, Cantik, tinggi, perhatian ke semua orang, suka bawel dan khawatir padaku

Aku baru tau ternyata selama ini dia kuliah di Tokyo dan orang tua angkatku lupa memberitahuku saat aku pertama datang.

"Lalu mengapa kak yuki tidak bertemu denganku saat di Tokyo?" Tanyaku.

"Oh itu karena aku sibuk dengan tugas-tugas kuliahku, dan aku tidak tahu jika kau sekolah disana." Ucap kak yuki.

"Lalu mengapa kak yuki tahu bahwa aku adik angkatmu saat aku pulang? Tanyaku lagi.

"Insting seorang kakak, hahaha. Sebelum kau kesini, ibu dan ayah memperlihatkan fotomu dan mengatakan jika kau akan tinggal disini dan menjadi bagian keluarga ini" jawab kak yuki.

"Apakah kau senang dengan adanya aku dikeluargamu?" tanyaku lagi.

"Sangat senang, soalnya dari dulu aku ingin mempunyai adik laki-laki. Dan saat mereka mengatakan kau akan menjadi adikku, aku langsung setuju. Tetapi saat kau datang aku sudah berada di Tokyo untuk mengurus berkas kuliah. Tapi sekarang aku benar-benar merasa senang melihatmu" jawabnya.


Keesokan harinya

           kak yuki membangunkanku dan menyuruh bersiap-siap pergi. Lalu aku bersiap-siap dan berangkat pergi bersamanya untuk pertama kali. Aku merasa hatiku sangat bahagia mempunyai kakak angkat yang baik sepertinya. Kemudian saat dijalan aku bertemu dengan Momo.

"Ebiii, kapan kau kembali? Aku merindukanmu." Ucap Momo sambil ingin memelukku.

Saat dia ingin memelukku, aku langsung menghindarinya dan menarik tangan kak yuki lalu pergi meninggalkannya karena aku masih marah soal ucapan Momo kemarin. Momo merasa kaget dengan sikapku itu.

Seketika Momo terdiam dan tidak menyangka dengan sikap Ebi

"Apakah dia sudah berubah?" ucap Momo dalam hatinya.

BERSAMBUNG.

SILAHKAN LANJUTKAN MEMBACA

Silahkan Follow Ig : Dimasadiyoga

Silahkan VOTE setiap chapter cerita ini, sebagai bentuk dukungan kalian kepada Author.

Jangan sungkan memberi komentar baik ataupun kritik serta saran yang membangun.

Identitas Musim PanasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang