Miaou 🐱 10

62K 11.5K 1.9K
                                    

Happy reading, Nakuga!***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading, Nakuga!
***

Kebersamaannya sesingkat hari.
Tak tahu apakah berbalas hati.
Jawabannya samar dan tak pasti.
***

Malam ini, Nadine berencana untuk mewawancarai Kuga. Caranya tentu saja tidak biasa, mengingat Kuga juga merupakan kasus yang tidak biasa.

Sebelumnya, ada sebuah 'insiden' terjadi. Nadine bukan maniak kebersihan, tetapi setidaknya dalam bentuk manusia, Kuga harus membersihkan diri sekali dalam satu hari. Nadine tidak menyuruhnya mandi, toh ia sendiri juga sangsi. Kucing mandi dengan cara menjilati tubuhnya, bukan?

Maka, Nadine membasahi handuk kecil, mengusapkannya ke wajah, leher, tangan, punggung, dan bagian-bagian atas tubuh Kuga. Kuga selalu mengeluh menerima benda basah di tubuhnya, apalagi saat menyentuh muka. Dia meraung-raung.

Tiga puluh menit selanjutnya, Nadine mengajari Kuga mengganti pakaiannya sendiri. Perkara kaus mudah saja, Kuga hanya salah memasukkan tangan ke lubang untuk kepala. Seperti dugaannya, urusan celana adalah yang tersulit.

Lama Nadine memutar otak untuk meminta Kuga mengganti celana dalamnya tanpa ia harus terlibat. Video-video di YouTube tidak sesuai harapannya, malah menampilkan tutorial pada aplikasi bikin tayangan gaya-gayaan yang dulu sempat viral gara-gara artisnya mengadakan sesi foto bayar beberapa puluh ribu.

Tak putus asa, Nadine menunjukkan iklan popok bayi. Bentuknya mirip-mirip, cara pakainya juga.

Lepas, pakai, pakai. Kuga harusnya sudah mengerti tiga perintah itu.

Hanya saja, percobaan pertama seringkali tidak berhasil. Ketika keluar dari kamar mandi, Kuga memang menyimpan celana dalam hitamnya, yang Nadine lihat di hari pertama dia berubah jadi manusia di keranjang cucian. Namun, Kuga memakai bawahannya terbalik.

Bukan. Dia memakai celana panjang lebih dulu, baru celana dalam baru. Seperti Superman.

Nadine mengusap wajahnya frustrasi. Dijelaskannya berulang-ulang, "Ini dulu, baru ini."

Lama sekali Kuga di dalam setelahnya, hening pula. Nadine sampai harus mengetuk pintu, bukan perkara lucu kalau Kuga pingsan.

Dugaannya itu tak terbukti, karena Kuga bersuara, kedengerannya parau. Memberanikan diri, memperkirakan Kuga sudah melakukan pekerjaannya, Nadine membuka pintunya dan masuk.

Kuga sedang duduk di kloset, celananya terpakai dengan benar. Dia menunduk, tangannya menggesek kelopak mata. Saat didekati, Kuga seperti menangis. Bulu matanya basah.

Nadine tentu saja kaget setengah mati. Diingat-ingat, walau agak kesal, Nadine tidak berlaku kasar. Ia menarik tangan Kuga, ditatapnya mata bulat indah itu. Lapisan tipis berair pecah, membuat bulu matanya lebih basah lagi.

Nadine tidak tahu Kuga sesensitif ini.

Karenanya, Nadine mengusap-usap pipi Kuga lembut. "Eh jangan nangis. Kita makan chicken ball lagi. Ya? Ya?"

Nadine & Tuan Kucing (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang