Miaou 🐱 30

44K 7.7K 972
                                    

Happy reading, Nakuga!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading, Nakuga!

***

"Nadine."

Kuga langsung memanggil begitu Nadine mengubahnya menjadi wujud manusia di kamar. Dia menggaruk hidungnya, tampak kebingungan dengan ekspresi masam Nadine.

"Jujur itu susah, ya." Nadine lebih terdengar seperti bicara pada dirinya sendiri. "Timbang ngomong suka ketemu orang aja susah. Tahu sendiri kayak gini lebih sakit, tahu."

Nadine memasukkan suapan pop corn-nya banyak-banyak. Kuga sempat mencoba, tetapi dia tidak suka.

"Gue juga bohong sih soal lo, Kuga." Kuga menegakkan duduknya karena Nadine memanggil namanya. "Ya tapi penjelasakan yang bisa gue bilang apa? Mereka bakal percaya kalau lo bisa berubah jadi kucing lalu jadi manusia, terus aja begitu? Nggak logis."

Kuga mengerjapkan mata bulatnya beberapa kali secara cepat karena Nadine menunjuk-nunjuknya dengan telunjuk.

"Sadar diri kok, kalau misal Papa jujur, gue pasti ngambek dulu. Tapi kan, seenggaknya dia nggak akan pake alasan, 'Papa masih ingin menjalin hubungan dengan Tante Niken karena dia bisa berubah jadi kucing persia!'"

Tangan Kuga terulur, mengelus puncak kepala Nadine. Sesuatu yang sering dilakukan cewek itu padanya. "Meow."

Bukannya tenang, Nadine malah memasukkan lebih banyak olahan jagung itu ke mulutnya. Sampai akhirnya, kerongkongannya terasa kering. 

"Kucing-kucing kenal bokap mereka nggak, sih?" tanya Nadine tiba-tiba.

Kuga menggaruk hidungnya lagi. Bahunya terangkat kemudian.

"Nanti kalau lo jadi bapak kucing, harus bertanggung jawab!"

"Auh." Kuga mengerucutkan bibir, dia tidak suka melihat Nadine marah-marah.

"Besok," lanjut Nadine setelah meminum segelas air. "Gue mau tanya sekali lagi. Kalau Papa masih bohong, mau langsung tanyain tentang Tante Niken langsung."

"Da da da meow."

Nadine berusaha mengatur napasnya. Marah-marah di depan Kuga lambat-laun membuatnya malu sendiri. Hanya saja, kalau dipendam akan membuatnya sesak. Sakitnya Nadine bukan karena daya tahan tubuhnya jelek, tetapi seringkali karena Nadine yang suka overthinking. Membuatnya malas makan, tidurnya tak teratur, tidak olahraga pula.

Tenangnya Nadine diartikan cewek itu sudah tenang oleh Kuga. Dia menjadikan paha Nadine sebagai bantal. Kakinya yang panjang menggantung di pinggir tempat tidur, bergoyang-goyang. "Nadine."

"Apa?"

"Au ain."

Beberapa saat Nadine diam, mencoba mencerna apa maksud ucapan Kuga. "Mau ... main?"

"Iyah."

"Main apa?" 

Tangan Kuga terangkat, seakan memegang sesuatu. Tangannya menyentuh udara kosong. Nadine mengernyit, sebelum bangkit dan mengambilkan tablet pc miliknya. Kuga langsung meraihnya. "Iyah iyah," katanya.

Kuga biasa menonton apa saja di YouTube. Permainan untuk kucing, atau kegiatan kucing, atau tayangan acak orang-orang yang memberikan reaksi setelah mencoba makanan. Namun, kali ini dia malah membuka aplikasi yang lain. Kuga mengeluarkan stylus pen dari case, lalu mulai mencoret-coret kotak putih di layar yang sudah banyak goresan warna-warni.

Dia baru saja menemukan aplikasi menggambar dan menggunakannya tanpa diberi tahu oleh Nadine.

Kuga tidak kunjung menggambar, dia mencari-cari bagian kosong sebab semuanya sudah penuh dengan coretannya. Alhasil, Nadine membantunya membuka kanvas baru. 

"Hihihihi." Kuga mulai menggambar acak. Lingkaran tak mulus, garis-garis yang tak sama panjangnya, bulatan hitam tak proporsional. "Nadine," katanya kemudian.

 "Nadine," katanya kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kuga ... menggambar dirinya. Nadine tersenyum kikuk, bagaimanapun juga ia harus menghargai usaha Kuga. Karenanya, ia mengusap puncak kepala Kuga, membuatnya tersenyum lebar sembari memejam. Dia menggumamkan kata-kata tak jelas.

Ia sendiri senang kalau tindakannya dihargai orang lain. Maka, tak ada salahnya melakukan itu pada orang-orang di sekitarnya.

***

Hallo. Terima kasih ya, masih baca dan nunggu update, hehe.

Selain Nadine & Tuan Kucing, ada cerita-ceritaku yang lain yang juga on going kayak Forevermore | Kenneth (Fantasy-romance), atau yang udah selesai, Utara (teen fiction). Dibaca juga ya~

Yang pengin baca update selanjutnya bisa SPAM di sini~

Best regards, Bayu Permana.

Nadine & Tuan Kucing (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang