Miaou 🐱 32

45.5K 7.8K 861
                                    

Pagi ini, Nadine tidak ingin sarapan bersama ayahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini, Nadine tidak ingin sarapan bersama ayahnya. Karenanya, ia memutuskan untuk sarapan di sekolah saja.

Saat menuruni tangga dengan Kuga kucing di pelukannya, Nadine agak membungkuk, melihat ke sekeliling ruang tengah. Tidak ia lihat Nil mondar-mandir seperti pagi-pagi yang lain. Rencananya, Nadine akan meninggalkan Kuga di dapur, membawa bekal roti selai, lalu berangkat tanpa berpamitan. Selama ada Bi Ade, Nadine tidak khawatir dengan makanan Kuga.

Sesaat Kuga tak ingin melepaskan dirinya dari Nadine. Dia baru mau pindah ke kursi dapur ketika Nadine menurunkan kucing itu untuk ketiga kalinya. Bi Ade mengambilkan piring untuk Nadine, tetapi segera disela cewek itu. "Nggak usah bikinin sarapan, Bi. Aku bawa bekal roti aja."

"Mengapa tidak sarapan di rumah?"

Nadine berdiri di depan lemari dapur, mencari-cari kotak bekal oranyenya. Di sana, dia mengerutkan kening, berpikir kalau suara Bi Ade tidak terdengar seperti biasanya. Nadine berbalik, lalu melihat Nil ada di dapur dan menerima piring dari Bi Ade.

Tanpa sadar Nadine memutar bola matanya, terlalu malas untuk menjawab. 

"Non." Bi Ade memanggilnya. Nadine tahu bahwa dia ingin Nadine menjawab pertanyaan Nil.

"Piket pagi." Jawaban Nadine jelas setengah hati, lebih terdengar seperti gumaman untuk dirinya sendiri.

Setelah menemukan kotak bekal, Nadine menerima roti selai dari BI Ade. Selama itu, ia menunduk tanpa mau melihat Nil yang duduk di seberang meja.

"Kamu tidak sedang menghindari Papa, 'kan?"

"Itu sih, yang Papa lakuin selama ini."

Selama bertahun-tahun, momen di mana Nadine dan Nil bisa bercakap-cakap terbilang jarang. Baru akhir-akhir ini Nadine merasa Nil berusaha mengikis jarak di antara mereka. Nadine mencoba menebak-nebak dan nama Tante Niken muncul begitu saja.

Mungkin Nil ingin berbicara soal Tante Niken, tetapi terlalu ragu. Mungkin juga dia memperhatikan reaksi Nadine. Baru ketika hubungan mereka sudah agak dekat, Nil mau bicara jujur.

Dapur pun sunyi. Bu Ade tak berani bicara apa-apa lagi. Bunyi air dari keran pun mengisi ruang-ruang kosong di antara mereka.

Nadine tidak merasa ada yang perlu dipersiapkan lagi. Setelah memasukkan kotak bekal dan tempat minumnya, ia pergi begitu saja dan masuk ke dalam mobil, di mana Mang Amin sudah bersiap.

Tidak ada piket pagi hari ini yang mengharuskan Nadine datang lebih awal. Itu hanya alasan yang dibuat-buat.

Nadine makin sering berbohong.

Nadine merasa ia semakin mirip Nil dan ia tak ingin itu.

***

Nadine kira aksi menjauh dari Nil tidak akan terjadi lagi hari ini. Namun, ketika ia, Utami, Hesti, dan Laura berjalan bersama menuju gerbang untuk pulang, Nadine menghentikan langkahnya begitu melihat mobil sang ayah.

Nadine & Tuan Kucing (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang