Chapter 2: Encounter

16.2K 1.6K 46
                                    

Jisoo menutup telepon yang baru saja ia terima, dan kembali duduk disofa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisoo menutup telepon yang baru saja ia terima, dan kembali duduk disofa. Disisi lain Jennie sangat sibuk mempelajari kasus yang dia tangani sekarang. Meja ruang tengah sangat berantakan dengan semua buku dan kertas berserakan dimana-mana.

"Jendeuk, apa kamu bisa jika lagi sibuk seperti ini tidak membuat ruangan tengah seperti kapal pecah? Lagi pula kamu kan ada kamarmu untuk mempelajari kasusmu itu"

"Tidak, unnie. Aku lebih nyaman disini" Jennie terlihat fokus pada bukunya.

"Iya setiap kali begini aku yang selalu merapikan nya"Jisoo hanya bisa mencibir.

"Love you, unnie" Jennie tertawa. Ia tahu walaupun sepupunya itu terlihat kesal Jisoo sangat menyayanginya.

Jennie dan Jisoo adalah saudara sepupu yang memilih untuk tinggal satu apartement. Mereka sudah hampir 3 tahun tinggal di apartement mewah dengan settingan pentahouse.

Selain karena mereka sama-sama pengacara sukses, Keluarga mereka lah yang memiliki firma hukum terkenal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selain karena mereka sama-sama pengacara sukses, Keluarga mereka lah yang memiliki firma hukum terkenal. Kim Loyalty & International Law. Walaupun begitu mereka adalah sosok yang mandiri yang tidak mau bergantung dengan status keluarga mereka, apalagi Jennie. Dia benar-benar memulai semua dari awal.

"Ngomong-ngomong telepon dari siapa tadi?"

"Sepertinya calon klien baruku, dia meminta bertemu besok pagi" Jisoo dengan santai memakan cemilan.

"Bagaimana kasusmu, Jen?" Tambah Jisoo.

"Besok sidang terakhir, aku yakin bisa memenangkan kasus ini" Jennie sangat bangga dengan hasil kerjanya.

"Baguslah" Jisoo lalu mengubah chanel TV nya.

...

Setelah beberapa saat kemudian Jisoo mulai merasa bosan, dan Jennie masih sibuk dengan kasusnya. Jisoo lalu berdiri dan membersihkan sampah yang ada, dia mengambil kertas-kertas berserakan yang Jennie hasilkan.

"Jendeuk, ini masih dipakai tidak? Jika tidak aku akan membuangnya" Jisoo mengambil kertas-kertas kusut.

"Hmm" Jennie sangat fokus dengan kasusnya hanya membalas dengan bergumam.

My Heart Belongs To You (JENLISA) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang