PROLOG

27.9K 1.9K 249
                                    

Hai, buat kalian yang baru menemukan buku ini. Selamat datang! Salam kenal, masih banyak kekurangan dibuku ini tapi semoga kalian suka sama bukunya. Kalian yang baru tiba wajib komen "Hi" ke aku hehehe :) Selamat membaca!

Suatu hari Lisa terburu-buru menaiki sepeda motornya melaju dengan kecepatan tinggi secara tak sengaja menabrak mobil seorang wanita yang baru beberapa minggu dibelinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suatu hari Lisa terburu-buru menaiki sepeda motornya melaju dengan kecepatan tinggi secara tak sengaja menabrak mobil seorang wanita yang baru beberapa minggu dibelinya.

"Astaga!" Wanita itu keluar dari mobilnya kaget melihat bumper mobil nya sudah penyok.

Lisa berusaha bangkit dari jatuh. Kaki nya terluka karena terjepit motornya sendiri.

"Aduh..." Lisa lalu berdiri dengan kakinya yang pincang.

"Kamu harus tanggung jawab, lihat mobil saya!" Wanita itu terlihat sangat kesal.

"Kamu yang menabrak saya, lihat kaki saya juga terluka" Lisa berusaha tenang namun nyatanya wanita dihadapannya benar-benar membuatnya jengkel.

"Sembarangan! jelas-jelas kamu yang datang tiba-tiba dihadapan mobil saya, lagi pula kamu yang laju sekali menaiki benda ini" Wanita itu semakin menggila, dan menendang motor Lisa dengan seenaknya.

"Kamu tidak berhak menendang motor saya begitu ya, dasar cerewet" Lisa mengatakan dengan nada kecil tetapi sepertinya wanita itu mendengar apa yang ia ucapkan.

"Saya dengar apa yang tadi kamu bilang"

"Jadi ini bagaimana jalan tengahnya?" Lisa nampak kebingungan karena sepertinya percakapan mereka hanya melingkar lagi dan lagi.

"Kenapa kamu bertanya? Ya... kamu harus tanggung jawab. Enak saja" ucap wanita itu sembari mengacak pinggangnya.

Lisa pun terdiam, lalu menatap dari bawah sampai atas figur wanita yang berbadan mungil itu.

"Apa yang kamu lihat?" Wanita dengan mata tatapan tajam itu nampak tak nyaman ditatap Lisa begitu.

"Okay, saya akan-" perkataan Lisa terpotong oleh dering handphone nya.

"Halo?"

"..."

"Iya, benar. Ada apa?"

"..."

"Hah?! I-iya saya akan kesana segera"

"..."

Lisa langsung menutup handphone nya. Lalu memposisikan motornya berdiri lagi. Mau siap-siap pergi.

"Eh, enak saja kamu mau pergi. Urusan kita belum selesai"  Protes wanita itu yang berusaha memblokir motor Lisa.

Ya ampun, kenapa wanita ini mengesalkan sekali. Pikir Lisa.

"Iya, Nona. Saya tahu, saya baru saja menerima panggilan darurat" Lisa kemudian membuka dompetnya dan memberikan kartu namanya ke wanita itu.

Walaupun wanita itu kesal, dengan cepat ia menggapai kartu nama itu.

"Saya akan tanggung jawab, tapi biarkan saya pergi kali ini. Nona, bisa menghubungi saya dan kita bertemu nanti untuk menegosiasikan hal ini" Kali ini Lisa mengucapkan dengan tenang. Karena memang serius ingin berdamai dengan wanita dihadapannya.

Wanita itu menatap Lisa dengan ragu.

"Bagaimana saya bisa percaya kalau ini informasi kamu yang sesungguhnya?"

Lisa memutar matanya jengah.

"Kamu bisa hubungi nomor yang tertera itu sekarang. Dan itu hanya terhubung di handphone saya yang ini" Lisa menunjukan handphonenya.

"Okay, kamu jangan macam-macam. Saya bisa tuntut kamu, saya ini pengacara" ujarnya angkuh.

Sombong sekali pikir Lisa.

"Iya" tanpa basa-basi Lisa mulai menyalakan motornya dan pergi meninggalkan wanita itu.

Tertulis di kartu namanya.

Lalisa Manoban, M.D.
-Cardiothoracic Surgeon-
Seoul National University Hospital


My Heart Belongs To You (JENLISA) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang