Chapter 3: Connection

14.8K 1.6K 31
                                    

Tunggu dulu, suara ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tunggu dulu, suara ini... mengapa terdengar tidak asing?  Sekejap Lisa bertanya-tanya didalam hatinya.

"Halo?" Suara ditelepon memanggil.

Lisa lalu tersadar.

"Iya halo, Saya Lalisa Manoban. Saya membutuhkan seorang pengacara untuk kasus kriminal. Jika anda tidak keberatan, bisakah kita bertemu untuk membahasnya?" walaupun bingung ia tetap meneruskan maksudnya.

Disisi lain Jennie sedikit kaget mendengar nama itu.

Apakah dia orang yang sama dengan yang tempo hari?

"Halo, bagaimana? Apakah anda bisa?"

Jennie segera menjawabnya "Iya, tentu saja bisa, jam berapa dan dimana kita akan bertemu?"

"Bisakah kita bertemu di Exclusive Korean Cuisine Fine Dining Restaurant? Jam 8 malam ini?"

"Iya, baiklah. Sampai jumpa disana"

Kenapa harus bertemu disana? Kenapa aku merasa hal aneh akan datang dengan pertemuan ini? Dan Lalisa Manoban? Apa mungkin itu dia? Untuk nama orang Korea itu benar-benar jarang. Argh... kenapa aku jadi memikirkan nya? Jennie pusing dengan segala pertanyaan yang dia pikirkan.

...

Lisa masih duduk dikamar dokter, memikirkan tentang suara wanita itu.

Suaranya benar-benar tidak asing, tapi aku merasa tidak pernah mengenal seseorang dengan nama Jennie Kim? Hmm... sudahlah mungkin dia pernah menjadi salah satu pasien ku pikir Lisa.

Lamunan Lisa terganggu dengan suara ketukan dipintu, Lisa lalu melihat kearah pintu.

"Seulgi? Ada apa?"

"Kenapa kamu melamun? Seperti orang kerasukan saja. Ngomong-ngomong aku hanya memastikan bahwa kamu akan ikut dengan pertemuan kolega dokter seluruh Seoul di restaurant malam ini kan?" Seulga berdiri tepat di liang pintu.

"Kamu termasuk deretan dokter yang sangat penting, Lisa. Kehadiranmu sangat dinanti, jangan seperti tahun lalu, kamu melewatkan nya" lanjut Seulgi.

"Tenang saja ,Seulgi. Aku akan datang malam ini"

"Baguslah jika seperti itu" Seulgi lalu memutar tubuhnya.

"Hey, Seulgi? Bisakah aku pulang lebih awal? Aku ingin menjenguk Bambam" ucap Lisa sembari melepas jas dokternya.

"Tentu saja, jadwal operasi jantung hari ini sudah habis, tetapi besok akan menjadi neraka bagimu, ada 5 pasien operasi jantung" Seulgi hanya bisa tertawa renyah.

"Aku pernah melewati lebih banyak dari itu" Lisa sedikit menyombongkan hal itu.

"Iya.. iya baiklah dr. Manoban, kamu memang yang terbaik"

My Heart Belongs To You (JENLISA) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang