Sudah hampir seminggu Tn. Kim Sik Choi dirawat dirumah sakit, dan akhirnya Lisa yakin Tn. Kim sudah bisa dipindah keruangan rawat inap biasa, karena kondisi Tn. Kim semakin membaik. Selama seminggu itu juga Lisa dan Tn. Kim menjadi akrab layaknya hubungan seorang kakek dan cucu. Lisa awalnya juga bingung bagaimana menanggapi nya, karena hubungan antara pasien dan dokter tidak boleh dalam konten interaksi sosial hanya diperbolehkan komunikasi teraupetik. Tetapi menghadapi Tn. Kim yang ramah dan sangat interaktif dalam berkomunikasi membuat Lisa tertarik. Ada kalanya Lisa mengunjungi Tn. Kim pada saat bukan jam shift nya. Lisa datang sekedar bercengkrama dan membahas banyak hal. Tn. Kim mengatakan bahwa Lisa mengingatkan nya pada istri nya yang sudah meninggal, ternyata istri dari Tn. Kim ternyata dulunya adalah seorang dokter juga, itu mengapa pembicaraan Lisa selalu nyambung dengan nya. Pria tua itu juga mengatakankepada Lisa bahwa ia juga mirip dengan istrinya, bukan wajahnya tetapi sifat semangat Lisa dan aura kebahagian yang dia bawa. Lisa menemukan sosok kakek nya didalam Tn. Kim. Sedari kecil Lisa memang lebih dekat dengan kakeknya, dibandingkan dengan ayahnya sendiri. Dan dengan menemukan Tn. Kim, Lisa merasa sangat bersyukur.
Ketika Tn. Kim dan Lisa asyik bercengkrama datanglah Jennie, wanita itu juga hampir setiap hari mengunjungi kakeknya walaupun dia sibuk, ada kalanya dia lelah, tentu saja karena dia sangat menyayangi kakeknya bukan karena ingin menemui seseorang, setidaknya itu pikirnya. Dan Lisa? Jennie sekarang tidak kaget lagi melihat Lisa mulai dekat dengan kakeknya, dia menemukan pemandangan itu sangat menghangatkan hatinya. Dia sudah lama tidak melihat kakeknya tersenyum dan aktif dalam berbicara, bukannya Jennie tidak sering menemani Kakeknya, karena semenjak Jennie menjadi pengacara sulit bagi Jennie menyempatkan waktunya untuk hanya sekedar bercengkrama dengan Kakeknya.
"Ah, Jennie. Kamu datang! Sini, sini" Tn. Kim terlihat senang melihat cucunya itu.
Jennie menghampiri Kakeknya dan dia mencium pipi pria tua itu.
"Wah, ada apa ini? Kakek terlihat bahagia?" tanya Jennie yang ikut tersenyum.
"Lisa membawa berita baik untuk Kakek, Lisa beritahu Jennie" Iya, sekarang Tn. Kim tidak memanggil Lisa dokter lagi, Lisa menyuruhnya memanggil dengan namanya. Begitu pun dengan Tn. Kim, dia menyuruh Lisa untuk memanggilnya dengan panggilan Kakek.
Lisa tersenyum melihat Jennie. Lagi-lagi Jennie terganggu dengan perasaan nya sudah menghantuinya semenjak minggu lalu. Dan ketika melihat Lisa begitu, dia tidak bisa berpikir jernih. Jennie membalas dengan senyuman gugup.
"Kakek sudah bisa dipindahkan keruangan rawat inap biasa, kondisi Kakek semakin membaik. Besok pagi, sudah bisa pindah" Sebenarnya Jennie tidak bisa begitu fokus dengan wajah Lisa, jadi Jennie memainkan tatapan nya antara Kakeknya dan Lisa sembari menganggukkan kepalanya.
"Terima kasih, dr. Manoban" ujar Jennie singkat.
Lisa tersenyum lagi.
"Sama-sama, Jennie-ssi. Dan saya sekarang tidak lagi bertugas, anda bisa memanggil saya dengan nama saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Heart Belongs To You (JENLISA) ✔
Hayran Kurgu[COMPLETED] Ketika seorang Jennie yang keras kepala bertemu dengan perempuan bernama Lisa. Pertemuan mereka dipenuhi perseteruan satu sama lain. Jennie yang seorang pengacara tidak menyangka, ternyata Lisa adalah seorang dokter yang menyelamatkan so...