"Huh katanya mau nelpon, kenapa sampe sekarang kok nggak nelpon-nelpon" gumam Amel kecewa.
Dari tadi Amel duduk di kamarnya tidak jauh dari ponselnya menanti telpon dari Wildan. Aih..aih tenyata Amel mengharap banget ditelpon Wildan.
Amel menyadari ada yang salah dengan hatinya. Sejak kapan dia jadi seperti itu. "Dia kan orangnya sibuk, mana ada waktu buat menelponku. Lagian juga aku bukan siapa-siapanya" gumam Amel lagi.
Aaaaargh. Kenapa hatiku jadi kacau begini. Teriak Amel dalam hatinya.
Di kampus, Amel masih belum menyapa Sakura. Dalam hatinya dia merasa bersalah telah memperlakukan sahabatnya seperti itu. Tapi mau bagaimana Sakura tidak berubah juga, dia semakin sering melihat Sakura dijemput pria yang sama ketika memasuki jam makan siang. Bukannya sadar telah di sidang eh malah makin menjadi. Pikir Amel sebel.
Di kelas mereka seperti orang asing yang tidak saling kenal. Sakura kadang tersenyum melihatnya tapi Amel tidak membalas senyuman Sakura. Begitu juga dengan Ratna masih bersikap cuek dengan Sakura.
"Rat, apa sikap kita nggak keterlaluan dengan Sakura?" tanya Amel ketika di kantin.
"Biar aja Mel, aku males banget kalau inget kelakuannya bikin ilfil tau nggak. Kamu lihat sendiri kan dia tadi di jemput cowoknya" jawab Ratna emosi.
"Rat, bisa aja Sakura dan cowok itu bukan pacaran"
"Bukan pacaran!! Maksud kamu Sakura udah nikah sama tu cowok. Nggak mungkin masa kita sahabatnya nggak tau"
"Benar juga ya" gumam Amel pelan.
Di sela makan siang mereka, ponsel Amel berbunyi. Amel terkejut dan berdebar ketika melihat nama yang tertera di layar hapenya.
"Mas Wildan, gimana ya diangkat nggak" batin Amel. Karena di depannya ada Ratna di harus bicara apa.
"Mel hapemu bunyi tuh" tunjuk Ratna.
"Eh iya. Aku angkat dulu ya" pamit Amel mengangkat telponnya.
"Waalaikumsalam" balas Amel.
"Udah makan Mel?" tanya Wildan. Amel merasa berbunga ada yang perhatian dengannya.
"Udah" jawab Amel singkat. Irit banget balasnya. Pikir Wildan.
"Mas juga lagi makan siang nih" kata Wildan.
Amel senyum sendiri sementara Ratna memperhatikan sambil makan sambil mainin hapenya juga.
"Maaf, amel lagi makan sama temen. Nggak enak sama dia" Amel berbicara pelan sambil melihat Ratna.
"Oh..iya. mas kira sendirian. Ya udah nanti mas telpon lagi yah. Assalamualaikum" tutup Wildan.
"Waalaikumsalam" balas Amel.
Ya ampun kenapa denger suara mas Wildan aja hatiku seneng banget. Bisik Amel di dalam hatinya.
"Siapa Mel?" lirik Ratna.
"Mm...temen" kata Amel singkat lalu melanjutkan makannya.
Ratna sedikitpun tidak curiga dengan sahabatnya yang sudah terkena virus cinta.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship Until Jannah (Secret Of Sakura) Complete
General FictionTiga akhwat bersahabat dengan latar belakang keluarga yang berbeda. Sakura si cantik yang manja, Amelia gadis yang tegas dan Ratna si ceriwis. Mereka kuliah di tempat yang sama dan komitmen belum mau nikah muda alias nikah selagi masih kuliah apalag...