Part 20 Getar Cinta Amelia

2.6K 226 0
                                    


Amelia bergegas ke Babul Jannah karena adik-adik taklimnya sudah menunggu. Ketika sampai di halaman panti dia melihat ada mobil CRV hitam parkir disana.

“Mobil siapa ya?” gumam Amel.

Betapa terkejutnya Amel melihat pria bertubuh tinggi yang dari perawakannya Amel tidak asing lagi dengan pria itu. Dia sedang berbicara dengan Sania salah satu muridnya. Benar saja ketika pria itu menoleh melihat kehadiran Amel, Amelia  sudah menduga kalau pria itu adalah Wildan.

“Mau apa lagi dia kesini” batin amel, kenapa dia jagi gugup sendiri ketika melihat kehadiran Wildan.

“Assalamualaikum” sapa Amel senormal mungkin.

“Waalaikumsalam” balas Wildan dan Sania serempak.

Wildan bahagia sekali kedatangannya kali ini ke panti bisa bertemu dengan Amelia. Tapi susah sekali melihat senyum di wajah gadis itu.

“Apa kabar Amel?” tanya Wildan basa basi, jujur saja dia ingin sekali bisa ngobrol dengan gadis di hadapannya itu agar bisa menyelami hatinya. Eaaa.

“Alhamdulillah sehat mas” jawab Amel singkat.

Sania tampak bingung melihat dua manusia di hadapannya begitu canggung. “Sepertinya mas Wildan ini menyukai mba Amel” gumam Sania dalam hati melihat Wildan tak henti-hentinya menatap Amel yang menunduk karena salah tingkah.

“Eh mb Mel, mas Wildan kesini tadi nanyain mba lho” goda Sania memecah keheningan diantara mereka. Amel terkejut menatap Sania. Wildan tersenyum melihat ekspresi gadis di hadapannya itu.

“Iya, soalnya yang mas kenal disinikan hanya Amel” sela Wildan.

“Ada apa keperluan apa mas?” tanya Amel pelan.

“Mas mau ngasih pakaian lama yang layak pakai, tapi mau tanya dulu mau apa nggak?” jelas Wildan.

“Mau..mau banget mas Wildan” sahut Sania girang.

Wildan tersenyum bahagia melihat Sania kegirangan seperti mendapatkan hadiah istimewa saja.

“Kalau mas nggak keberatan, ya anak-anak panti pasti maulah” sela Amel.

“Baiklah, nanti mas siapkan dulu. Insya Allah besok atau lusa mas bawa ya”

“Hore kita bakal punya baju baru” teriak Sania bahagia.

Ya Allah hati Wildan merasa terharu melihat Sania mendapatkan pakaian bekas aja sudah begitu bahagia apalagi dikasih pakaian baru.

“Ya udah Sania, kita mau ngaji. Maaf mas ya, anak-anak udah mau mulai ngaji, saya juga nggak bisa lama-lama disini.” Kata Amelia berjalan meninggalkan Wildan.

“Oke. Amel !“ panggil Wildan. Amel berbalik melihat Wildan.

“Nanti mas telpon ya, boleh?” tanya Wildan berharap Amel mau menerima telponnya. Dan ternyata Amel mengangguk mengiyakan.

“Yes” jerit Wildan girang di dalam hatinya.

“Dadah mas Wildan” lambai Sania tersenyum.

Wildan membalas lambaian tangan Sania berjalan di samping Amel.

Tbc

Friendship Until Jannah (Secret Of Sakura) CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang