Amelia tidak terlalu lama liburan di Surabaya. Masih banyak tugas-tugas kuliahnya yang belum selesai dikerjakan. Dia tidak ingin mendapatkan nilai jelek yang akan membuatnya mengulang matkul yang sama agar dapat nilai bagus. Hari ini dia mau ke toko buku yang ada di salah satu pusat perbelanjaan.
Bruk!!!
Buku-buku yang Amel beli berserakan di lantai setelah ditabrak seorang pria.“Mas, kalau jalan pake mata dong” sungut Amel kesal berjongkok mengambil bukunya.
“Maaf mba saya lagi buru-buru” pria yang menabraknya ikut jongkok mengambil buku Amel.
“Mba..mba. kayaknya lebih tuaan mas deh, saya masih kuliah” ketus Amel tidak terima dipanggil mba.
“Sori ya, ni buku nya” kata pria tadi menyerahkan buku Amelia lalu berdiri dan meninggalkan Amel yang masih dongkol.
“Eh..apa ini” gumam Amel melihat ke lantai.
“Kayak dompet. Eh bener jangan-jangan dompet cowok tadi” Amel menoleh kiri kanan sosok pria tadi sudah tidak ditemukannya lagi.
***Setiba di rumah Amel membuka isi dompet kulit bewarna hitam di tangannya. Dia ingin mengetahui identitas si pemilik dompet. Siapa tahu ada alamat rumah atau apalah jadi dia bisa mengembalikan dompet itu.
“Masya Allah. Banyak banget duitnya” Amel melempar dompet itu karena kaget.
“Eh..kok malah ku lempar. Coba kita lihat dulu ada kartu nama nggak” gumam Amel mengambil lagi dompet yang sudah dilemparnya tadi.
“Ahmad Wildan” Amel membaca kartu nama yang ditemukannya di dompet. Disana juga tertulis nama perusahaan tempat dimana dia bisa mengembalikan dompet itu.
Keesokan harinya, Amel datang ke perusahaan tempat dimana Wildan bekerja.
“Mba, bisa bertemu dengan bapak ini?” tanya Amel di meja resepsionis sambil menunjukkan kartu nama Wildan.
“Mba udah ada janji dengan pak Wildan?”
“Mba saya nggak ada janji dengan nama yang ada di kartu itu, tapi saya mau memberikan dompet miliknya” ujar Amel datar.
“Oh..baiklah. mba isi dulu buku tamunya. Saya hubungi dulu pak wildan apakah bisa ditemui atau tidak” kata si mba resepsionis menyerahkan buku tamu untuk diisi Amel.
Ugh. Susah banget mau ngembaliin dompet aja. Emangnya aku nggak ada kerjaan lain apa. Udah ah titipin aja ke resepsionisnya, nanti dikira mau minta imbalan lagi ngotot mau ketemu pemiliknya. Pikir Amel.
“Ya udah mb kalau orangnya sibuk saya titip dompetnya sama mba aja”
“Kata sekretaris pak Wildan, dia lagi menghubungi beliau. Mba tunggu dulu ya”Ugh ribet amat yak. Batin Amel.
Tak lama mba resepsionis menutup telponnya. “Mba tunggu di lobi ya. Sebentar lagi pak Wildan kesini” tunjuk si mba ke lobi yang sudah tersedia beberapa meja bulat dan sofa.
“Makasih mba” Amelia berjalan menuju tempat yang ditunjuk si mba tadi.
Disana dia menunggu Wildan. Tak lama Wildan keluar dari lift. Dilihatnya gadis berjilbab duduk menunggu di lobi. Siska si resepsionis mengangguk ketika ditanya Wildan dari jauh. Bahwa gadis itulah yang menemukan dompetnya.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship Until Jannah (Secret Of Sakura) Complete
General FictionTiga akhwat bersahabat dengan latar belakang keluarga yang berbeda. Sakura si cantik yang manja, Amelia gadis yang tegas dan Ratna si ceriwis. Mereka kuliah di tempat yang sama dan komitmen belum mau nikah muda alias nikah selagi masih kuliah apalag...