Sebulan kemudian
Perut Sakura sedikit terlihat agak gendutan tapi belum kelihatan seperti wanita hamil. Kehamilannya tidak membuatnya susah seperti ibu hamil lainnya yang mual-mual, muntah atau tidak mau makan. Dia biasa saja malah nafsu makannya bertambah, tidak ada mual ataupun muntah alias morning sick. Tetapi ada satu yang membuatnya heran dia selalu ingin dekat-dekat suaminya. Mencium atau memeluknya. Anehkan. Dia jadi malu sendiri nanti takut dibilang suaminya dia agresif lagi.
“Mel, temenin aku ke kantor mas Hamzah ya” pinta Sakura selesai kuliah, sebelum makan siang mereka tidak ada mata kuliah lagi.
“Hmm iya deh kebetulan aku free time” Amelia setuju kalau ada Ratna, Amel bakalan nyuruh Ratna saja berhubung tuh anak ada jadwal di Babul Jannah mau tak mau dialah yang harus menemani Sakura.
Setiba di perusahaan Hamzah, Amel tercengang. Bukannya ini perusahaan tempat dia mengembalikan dompet Wildan. Batin Amel.
“Sa, mas Hamzah kerja disini juga?” tanya Amel penasaran.
“Iya mel, perusahaan ini milik papanya tapi sekarang mas Hamzah yang menjalankannya. Suamiku CEO perusahaan ini” jawab Sakura santai.
Amel hanya bengong artinya Widan kerja di perusahaan mas Hamzah, gumam Amel dalam hati.
“Mba, saya mau ketemu mas Hamzah, ada kan?” tanya sakura. Sekretaris hamzah mengeryitkan dahinya tidak mengenali Sakura.
“Udah ada janji mba dengan pak Hamzah” tanyanya.
“Mba Sarah” Sakura membaca papan nama di baju sekretaris itu. “Cepat telpon saja bilang Sakura di depan pintu” pinta Sakura pelan menekankan.
Amel hanya senyam senyum melihat Sakura menahan emosi. Sarah menelpon Hamzah dan dia langsung menutup telponnya secepat kilat.
“Silahkan mba. Ditunggu di dalam” ujar Sarah dengan mimik yang sudah berubah.
Pasti mas Hamzah memarahinya. Batin Sakura tersenyum.
“Sayang, ada apa kamu sampe harus kesini?” tanya Hamzah melihat Sakura masuk setelah mengucapkan salam.
“Eh sama Amel juga” sambung Hamzah tersenyum melihat Amelia.
“Mas kan masih lama pulangnya jadi Sa aja yang kesini minta temenin Amel” jawab Sakura.
“Zah, jadikan kita makan si..” Wildan tiba-tiba masuk keruangan Hamzah dia terkejut melihat ada dua wanita berjilbab panjang di ruangan Hamzah.
Rupanya Sakura. Pikir Wildan . dan dia lebih kaget lagi melihat Amel di samping Sakura. Amel pun terkejut melihat si empunya suara ternyata Wildan yang belakangan ini membuat hatinya kacau.
“Lagi ada tamu rupanya” sambung Wildan tersenyum melihat Amel.
Hamzah pun melihat Wildan tersenyum ketika menyadari fokus pandangan Wildan tertuju ke Amel.
“Jadi Dan kita makan siangnya, sekalian mau mengajak mereka berdua juga”
“Asik..kita mau makan dimana mas” tanya Sakura senang.
Amel hanya diam membisu. Yah jadi bakalan makan berempat nih. Batin Amel.
“Kita ke resto seafood aja ya” tawar Hamzah. Sakura mengangguk setuju.
“Ayo kita berangkat” ajak Wildan bahagia.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship Until Jannah (Secret Of Sakura) Complete
BeletrieTiga akhwat bersahabat dengan latar belakang keluarga yang berbeda. Sakura si cantik yang manja, Amelia gadis yang tegas dan Ratna si ceriwis. Mereka kuliah di tempat yang sama dan komitmen belum mau nikah muda alias nikah selagi masih kuliah apalag...