Setelah Hamzah keluar dari kamar dengan emosi. Sakura tidak berhenti menangis. Dia masuk ke kamar mandi dan menghidupkan shower dan membiarkan air mengucur membasahi badannya. Sakura duduk memeluk lututnya di bawah kucuran air shower. Pikiran sudah melayang entah kemana. Bentakan Hamzah membuatnya sakit. Hamzah memarahinya. Seumur-umur papi dan maminya saja tidak pernah membentak dan memarahinya.Hamzah pulang lebih cepat karena di kantor juga dia tidak bisa kosentrasi. Dia ingin meminta maaf dengan Sakura. Dia merasa bersalah karena sudah terbawa emosi harusnya dia mengerti dengan perasaan yang dialami Sakura.
“Sayang” panggil Hamzah memasuki kamar.
Dilihatnya Sakura tidak ada di kamar. Tapi bunyi gemericik air shower mengalir di kamar mandi. Hamzah mengetuk kamar mandi.
“Sayang” panggil Hamzah lagi tapi tidak ada sahutan dari dalam.
Hamzah mendorong pintu kamar mandi pelan. Air shower masih hidup tapi tidak ada yang mandi.
“Astaghfirullah!! Sa” teriak Hamzah terkejut melihat Sakura sudah basah kuyup terduduk di bawah shower.
Tubuhnya sudah memutih dan bibirnya membiru karena kedinginan. Hamzah segera mengangkat tubuh Sakura yang sudah terpejam. Setelah mengganti baju basah Sakura, Hamzah menyelimutinya dengan selimut tebal.
“Sayang, bangun!!” teriak Hamzah menepuk pipi Sakura.
Tapi Sakura tidak bergerak sedikitpun. Hamzah tidak bisa berdiam diri dia langsung membawa Sakura ke rumah sakit.
***Perasaan Hamzah benar-benar kacau. Dia tidak menyangka kalau Sakura bisa bertindak senekad itu.
“Bagaimana dok keadaan istri saya?” tanya Hamzah khawatir.
“Istri anda terkena hipotermia. Jika saja terlambat nyawanya bisa melayang” jawab dokter.
Jantung Hamzah berdetak kencang mendengar jawaban dokter Irvan. Dia hampir saja kehilangan Sakura.
“Anak yang dikandungnya apakah baik-baik saja?” tanya Hamzah lagi
Dokter Irvan tersenyum.“Kandungannya sedikit lemah. Sebaiknya nanti bedrest. Jangan terlalu banyak aktivitas” Hamzah bernapas lega mendengarnya.
Hamzah memasuki kamar inap, dilihatnya Sakura terbaring dengan wajah masih pucat. Hamzah menggenggam tangan Sakura dan menciumnya. Pasti perkataannya telah membuat hati Sakura terluka dan melakukan tindakan bodoh itu.
“Maafin mas” gumam Hamzah sedih.
“Hamzah, apa yang terjadi?” teriak mami Sakura masuk ke kamar.
Hamzah meminta bik Atik menghubungi mertuanya ketika dia membawa Sakura ke rumah sakit.
“Ya Allah, Sakura sayang. Anak mami kenapa bisa begini” mami Sakura menciumi anaknya sambil menangis.
Hamzah menceritakan semua yang terjadi kepada mertuanya dia tidak ingin terjadi kesalahpahaman nantinya.
“Hm Sakura benar-benar keterlaluan” kata papinya. “Sifat manjanya belum juga berubah walaupun sudah menikah”
“Bukan salah Sakura pi, mungkin saya yang kurang mengerti dia”sela Hamzah.
“Nggak. Bukan salahmu Zah. Anak itu memang sejak kecil kalau kemauannya tidak dituruti dia bisa tantrum. Sampai remajapun dia bisa bertindak yang aneh-aneh. Pikirannya bisa tidak terkontrol. Makanya mami dan papi menuruti semua kemauannya” jelas papi.
“Kami memang terlalu memanjakan Sakura karena tidak tahan dengan sikap tantrumnya itu” tambah mami.
“Makanya Zah kami sempat memasukkan Sakura ke pesantren selama setahun, dan alhamdulillah ada perubahan” sambung papi.
Ya Tuhan karena kejadian ini dia baru tahu keadaan Sakura yang sebenarnya. Gadis yang dia lihat selama ini lemah lembut dan manja bisa bertindak nekad seperti itu.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship Until Jannah (Secret Of Sakura) Complete
Narrativa generaleTiga akhwat bersahabat dengan latar belakang keluarga yang berbeda. Sakura si cantik yang manja, Amelia gadis yang tegas dan Ratna si ceriwis. Mereka kuliah di tempat yang sama dan komitmen belum mau nikah muda alias nikah selagi masih kuliah apalag...