Part 29 Kesedihan Ratna

3.1K 230 0
                                    


“Mas, buruan nanti Amel terlambat” teriak Amel.

“Iya sayang, bentar perut mas masih sakit” ujar Wildan meringis masuk lagi ke kamar mandi.

Amel keluar dari kamar menunggu Wildan di teras rumah mereka. Masih dengan muka manyun Amel berdiri sambil melirik jam di tangannya. Dia tidak mau datang kuliah terlambat. Tiba-tiba Wildan sudah memeluknya dari belakang lalu mengecup pipi Amel.

“Mas ayo, kok malah nempel begini” gerutu Amel.

“Sabar sayang, masih pagi juga. Mesra-mesra dikit kenapa” bisik Wildan.

Amel berbalik wajah Wildan tepat dihadapannya Wildan tanpa aba-aba lagi Wildan langsung mencium mesra bibir Amel. Amel berusaha meloloskan diri dari ciuman suaminya itu.

“Mas Wildan apa-apaan sih, malu nanti dilihat orang” ujar Amel menarik nafasnya.

“Mana nggak ada orang” elak Wildan sambil celingak-celinguk tersenyum, dilihatnya pipi Amel memerah karena malu.

“Udah buruan” cubit Amel ke pinggang Wildan gemes sambil berlari menuju mobil Wildan.

“Aw..sakit sayang. Tunggu pembalasan dari mas ya” gerutu Wildan menyusul Amel yang sudah.
***

Setelah pertemuan Amel dan Wildan di kantor, sebulan kemudian Wildan dan Amelia menikah itu karena Hamzah mengomporin Wildan agar segera melamar Amelia.

Tinggallah sih ceriwis Ratna yang masih jomblo. Sejak kedua sahabatnya menikah Ratna sedikit pendiam. Yah Amel dan Sakura sudah memiliki tempat curhat, tempat bermanja dan menangis sementara dia. Hiks.

“Rat, kamu jangan diem terus gitu, jadi sepi nih?” gerutu Amel. Dia mengerti akan perasaan sahabatnya itu.

“Lho, kenapa emang aku nggak boleh diem. Pecicilan salah diem juga salah, apasih maunya kalian” ujar Ratna kesal.

Astaghfirullah kenapa aku jadi emosi begini ya. Batin Ratna bingung sendiri.

“Ya Rat, bukannya apa kamu agak sedikit pendiam sejak Amel menikah” Sakura menimpali.

“Aku mau intropeksi diri, assalamualaikum” pamit Ratna meninggalkan kedua sahabatnya
Amel dan Sakura saling tatap.

Amel berniat mau menyusul Ratna tapi Sakura melarangnya. “Udah, biarin aja dia sendiri” kata Sakura pelan menarik tangan Amel.

Mereka yang pendiam dan tidak pernah membicara cowok justru menikah duluan sedangkan dia yang mudah kagum dengan seorang pria justru tidak ada yang menyukainya. Padahal akukan nggak jelek-jelek amat kok. Malah ada yang pangling sampe aku dibilang mirip Cinta Laura. Hehe miris banget tapi tetap jomblo. Dumel Ratna dalam hatinya.

Ratna berjalan cepat sambil menunduk, tujuannya adalah perpustakaan kampus. Lagian juga matkul berikutnya masih lama masuknya. Gedebug! Karena berjalan cepat sambil menunduk kepala Ratna menabrak dada seseorang. Buku yang dibawanya tanpa dia sadar terjatuh.

“Maaf” ucap  Ratna sekilas tidak peduli siapa yang dia tabrak,dia berlari kecil memasuki perpustakaan.

Laki-laki yang ditabrak Ratna tersenyum mengambil buku yang terjatuh sementara pemiliknya tak menyadarinya. Laki-laki itu membuka buku yang diambilnya tadi dan terdapat tulisan tangan di halaman paling depan.

“Jika kamu menemukan buku ini. Tolong hubungi nomor 0813xxxxxxxx. Buku ini sangat berguna buatku. Terimakasih. Ratna Syakib”.

Yusuf Al Islam menyimpan nomor ponsel Ratna.

“Nanti saja kuhubungi gadis itu, sekarang aku ada kelas” gumamnya berjalan menuju fakultas tempat dia mengajar.

Continue

Friendship Until Jannah (Secret Of Sakura) CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang