Beberapa bulan kemudian
“Sa, mas mau ngenalin temen mas dengan Ratna, gimana?” tanya Hamzah menatap istrinya.
“Teman mas yang mana, di kantor mas emang ada yang cakep lagi apa selain mas dan mas Wildan?” Sakura balik nanya.
Hamzah mengelus perut sakura yang sudah besar. “Sayang dedek lagi gerak-gerak nih” ujar Hamzah sumringah merasakan gerakan bayi mereka.
“Aduh, dedek jangan nendang umi gitu dong” Sakura meringgis merasakan tendangan kecil di dalam perutnya.
“Kayaknya adek setuju kalau abinya jadi makcomblang” gumam Hamzah tersenyum.
“Ratna itu tipenya yang bening-bening mas” jelas Sakura kembali ke topik pembicaraan mereka.
“Air putih dong” ledek Hamzah.
“Mas, Sa serius” pelotot Sakura.“Bening banget teman mas satu ini” lirik Hamzah.
“Temen mas waktu S2 di Inggris. Bule asli tapi bahasa Indonesia udah lancar Sa” lanjut Hamzah.
“Muslim nggak? Walaupun bening kalau nggak seiman buat apa?” cibir Sakura.
“Ya Allah sayang, masa mas mau jerumusin Ratna sih. Temen mas udah mualaf sejak lima tahun yang lalu. Kemaren nggak sengaja mas iseng-iseng telpon dia eh ternyata nomornya masih aktif” jelas Hamzah.
“Boleh juga mas, nanti Sa hubungin Ratna besok sabtu kita ketemuan aja mas” ajak Sakura tak sabar.
“Kok yang nggak sabaran kamu. Mas tanya temen mas dulu bisa apa nggak” ujar Hamzah mengacak rambut Sakura gemes.
“Maaas. Sisirin!” Sakura ngambek rambutnya berantakan.
“Iya, tapi cium dulu sini pipinya” goda Hamzah.
Sakura tak bergeming, akhirnya Hamzah yang mendekatinya namun bukannya pipi yang dicium tapi bibirnya yang jadi sasaran. Sakura melongo.
“Masssssss!” teriak Sakura mau memukul Hamzah tapi gagal Hamzah sudah duluan menjauh sambil tertawa lepas. Dia paling suka mendengar jeritan manja istrinya.
***“Mas, gimana bisa datang nggak temen mas itu” gerutu Sakura.
Mereka sudah menunggu di resto seafood. Sakura tidak menceritakan tujuan dia mengajak Ratna ketemuan. Ratna sudah menghubunginya kalau dia datang agak terlambat karena mengantar mamanya ke pasar dulu.
“Sayang itu dia orangnya datang” tunjuk Hamzah.
Sakura melihat laki-laki bule jangkung berambut hitam berjalan ke arah mereka. Subhanallah ini tipe Ratna banget, tapi dianya mau nggak sama Ratna. Gumam Sakura dalam hati.
Hamzah menjawil tangan Sakura karena tatapannya melihat temannya membuatnya sedikit cemburu. Sakura tersenyum malu lalu menunduk.
“Assalamualaikum” sapanya.
“Waalaikumsalam. Yusuf kenalin ini istriku” ujar Hamzah mengenalkan Sakura.
“Halo Sakura, saya Yusuf Al Islam” kenal Yusuf.
“Hai Mister..em apa ya jadi bingung” gumam Sakura menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“Panggil mas saja tidak apa, saya suka panggilan itu” ujar Yusuf tersenyum. Hihi lucu bule minta di panggil sebutan mas.
“Namaku Sakura Wardah, mas Yusuf” Sakura mau senyum tapi ditahannya. Hamzah hanya mesem mesem melihat istrinya.
Continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship Until Jannah (Secret Of Sakura) Complete
General FictionTiga akhwat bersahabat dengan latar belakang keluarga yang berbeda. Sakura si cantik yang manja, Amelia gadis yang tegas dan Ratna si ceriwis. Mereka kuliah di tempat yang sama dan komitmen belum mau nikah muda alias nikah selagi masih kuliah apalag...