♦Chapter3

90.6K 1.2K 67
                                    


"Nanti mas jemput kamu oke, sekarang Princess belajar yang bener dulu."

Natasha mengangguk, rutinitas kembali di mulai. Dia harus berangkat kesekolah dan belajar dengan benar, itu semua adalah pesan Raffa dan Natasha akan selalu menurutinya.

Natasha memasuki kelasnya dengan langkah gontai, entah kenapa hari ini perasaannya tidak enak sama sekali. Moodnya hancur berantakan, benar benar membuat dirinya kesal. Kalau Raffa membolehkan, pasti dia lebih memilih membolos pagi ini. Sayang saja Raffa selalu menolak tegas Natasha yang ingin membolos, kecuali sang adik tercintanya itu sakit.

"Pagi Baby Nata, pagi pagi kok udah cemberut aja sih."
Natasha hanya mengedipkan matanya beberapa kali sebelum akhirnya dia memilih melanjutkan aktifitasnya.

"Cuek banget deh baby Nata, jangan cuekin Nataniel dong."
Natan terus saja menggoda gadis yang disukainya itu, nama mereka yang memiliki kesamaan di bagian depannya itu membuat Natan gencar sekali mengusili Natasha. Bahkan sering mendeklarasikan keserasian mereka, yang membuat seluruh penghuni sekolah selalu menjodoh jodohkan mereka berdua.

Nataniel Wiranatha adalah seorang bad boy yang dikenal usil dan kocak, dia memang menyukai Natasha. Namun caranya mendekati Natasha tidak seperti caranya jika mendekati gadis gadis lain, "Natasha beda, jadi perlakuannya juga harus beda" begitu katanya.

"Natan jangan gangguin Nata terus deh."
Rengek Natasha cemberut.

"Eh jangan manyun manyun gitu deh, kode? Minta cium?."
Natasha memukul pelan lengan cowok tampan itu, Natan hanya terkekeh setiap kali Natasha merajuk. Sangat manis.

"Nyebelin."

"Tau kok."
Jawab Natan sambil membenarkan tatanan rambutnya yang sengaja dibuat sedikit acak acakan.

"Tau apa?."

"Tau kalo gue ngangenin."
Natasha mendengus kesal, dia memilih meninggalkan Natan dengan sejuta kePDannya itu.

"Lama banget sih Jenni, mesen makan dimana coba tu anak."
Jam istirahat telah tiba, para siswa dan siswi sudah memenuhi kantin sekolah yang terkenal Elit di Jakarta itu.

"Tunggin aja nanti juga dateng."
Jawab Natasha menimpali.

Dinda merengut karena perutnya sudah terasa lapar, seketika dia teringat tentang kejadian semalam ketika dia melihat Raffa bersama seorang gadis seksi di club.

"Nat, semalem Raffa ada di rumah?."
Natasha menggeleng pelan.

"Kenapa emang?."
Tanya Natasha balik.

"Dia pamit pergi ke lo bilangnya mau kemana?."
Natasha mengerutkan keningnya heran, tumben sekali Dinda menanyakan hal hal yang berhubungan dengan Raffa.

"Kerumah kak Dimas."
Jawab Natasha jujur.

"Nah kan gue udah duga, dia pasti bohong sama lo."
Bohong? Maksudnya bagaimana ini, Natasha menjadi bingung dengan perkataan Dinda.

"Bohong gimana Din?."
Natasha benar benar penasaran, setaunya kakak tersayangnya itu tidak pernah berbohong selama ini.

Step Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang