WARNING!!!
Jangan lupa tinggalkan jejak vote dan komen ya.
Bagi yang masih mau baca cerita abstrak saya makasih banget.
Selamat membaca:)♔
Natasha menarik tasnya kasar dari atas meja, wajahnya terlihat sangat tidak bersahabat. Seumur hidup Natasha sekolah belum pernah dia mununjukkan ekspresi dingin seperti itu, satu kelas memandang gelagat dua orang bersahabat yang entah mengapa tiba tiba saling diam tanpa menyapa.
"Agak aneh ya, tiba tiba atmosfer kelas jadi dingin."
Ucap Alicia sambil mengusap tengkuknya, Jennie menatap Alicia mendelik gadis itu nyengir kuda.
"Mau kemana Nat?."
Jennie mencoba bertanya untuk mencairkan suasana, mau bagaimana pun ketegangan ini harus segera di lenyapkan.
"Gue mau pulang, nggak enak badan. Bilangin ke bu Mira gue absen."
Belum sempat Jennie menjawab Natasha sudah keluar kelas, Jennie membuang nafas, memang sejak Natasha kembali dari kantin sikapnya sudah berubah moodnya sepertinya rusak.
Jennie duduk di depan bangku yang di tempati Dinda dan Natasha.
"Kenapa sih Din? Kalian berantem? Kok muka Nata sampe segitunya."
Dinda menggendikkan bahu, sejenak dia tersenyum aneh.
"Gue juga heran, kenapa idup lu kepoan banget sama urusan orang."
Jennie tidak percaya Dinda bisa bicara seperti itu padanya, Jennie bukan bermaksud ikut campur dengan urusan mereka berdua, hanya saja mereka itu bersahabat tidak mungkin Jennie membiarkan keduanya tetap saling diam tanpa kejelasan.
"Din, lo bisa nggak sih pahamin sekali aja. Gue nanya karna kalian sahabat gue, gue nggak mau kalian ribut gara gara masalah sepele."
"Tau dari mana lo masalah gue sama Nata sepele?."
Jennie diam, sepertinya bicara banyak dengan Dinda juga hanya sia sia, Dinda memang mulai aneh akhir akhir ini.
Satu kelas kembali di suguhi drama, Dinda menangkup kedua pipinya.
"Mulai sekarang jangan kepo Jen, takutnya lo malah ikutan kena sialnya."
Brakk
Mereka semua terkejut, sebuah spidol menghantam papan tulis keras dari arah belakang.
"Bisa diem nggak sih! Gue ngantuk, gara gara kalian tidur gue jadi gagal."
Natan melirik ke arah Dinda dengan tatapan malas.
"Kalo kalian mau tau, Dinda ini lagi belajar jadi pelakor makannya dia jadi sok keras. Iya kan Din?."
Bisik bisik mulai terdengar, mereka mulai menduga duga bahwa pertikaian keduanya dikarenakan Dinda menyukai pacar Natasha.
"Dinda ih diem diem menenggelamkan."
Sindir Alicia, jarang nimbrung diam diam Alicia senang memperhatikan tingkah Dinda yang menyebalkan baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Brother
Aktuelle Literatur"Kamu berubah" "Jangan lupa Raffa, yang bikin gue hancur itu lo" Cinta jadi benci itu benar adanya, cinta habis di orang yang salah juga nyata. Seperti Natasha yang gagal dalam cinta pertamanya, jatuh cinta pada kakak laki-lakinya. Anandahumairaraza...