Chapter 21

2.1K 52 10
                                    

Jangan lupa vote, komen dan follow ya
Happy reading guys💗

Nathan mengeluarkan sebatang rokok dari sakunya, segera dia mematik dan menghisap dalam benda bulat memanjang itu. Asap mulai mengepul seperti  kabut yang menyelimuti lembah. Hatinya sedikit gundah, entahlah mengapa. Dia pikir hidup akan berjalan semestinya asalkan memiliki banyak uang, pada kenyataanya dia ingin lebih dari sekedar kekayaan.

Manusia itu tamak, Nathan bukti nyatanya. Pada awal perjalanan panjang ini, dia tidak pernah berpikir akan jatuh cinta pada gadis manapun. Dia kira dirinya akan konsisten, namun ternyata pondasinya hancur karena gadis manja dan sok polos seperti Natasha. Kalau saja kalian pikir Nathan serius suka pada Natasha dari awal, itu tidak benar. Dia benci gadis manja seperti Natasha.

"Pecundang"

Nathan menoleh, membuang napas sedikit malas. Hisapan terakhirnya sepah setelah melihat wajah Dinda.

"Pecun?" ulangnya lagi.

"Makin hari emang banyak manusia yang udah mulai sadar Din, termasuk lo"

"Gajelas" timpal Dinda ketus.

"Ngapain ngatain gue kalo diri lo aja masih diambang keterbatasan?"

Dinda menyesal telah menyapa Nathan, setelah ini dia pasti akan mendengarkan siraman rohani yang berisi umpatan dan hinaan dari pria di sampingnya itu.

"Din, hidup itu bukan milik siapapun tapi milik lo. Kalo lo belum bisa berdiri sendiri dan masih jadi keset kaki nyokap lo, better lo jangan ngatain gue pecundang dulu"

Ucapan Nathan menusuk hingga ke ulu hati, semua benar adanya. Dinda adalah pecundang yang sesungguhnya.

"Daripada lo cinlok" balas Dinda sembari membuang muka.

"Cemburu lo gue cinlok sama Natasha?"

"Najis" umpat Dinda dengan nada jijik.

"Din, sejujurnya lo lebih cantik dari adek lo. Tapi sayang banget, cowok mana yang mau macarin cewek rusak kaya lo"

Dinda meremas ujung rok abunya, tajam sekali lisan pria berwajah rupawan disampingnya itu.

"Gue nggak butuh pendapat lo" balasnya berlagak tak peduli, meski sejujurnya hatinya sakit mendengar hinaan Nathan.

Nathan menggendikkan bahunya, dia tidak tahu banyak soal keluarga cemara yang menyusahkan hidupnya itu, tapi sedikitnya Nathan mengerti apa saja dosa-dosa yang telah kakak beradik ini lakukan.

"Adek lo, si Natasha pasti bakal syok kalo tau salah satu anak kelas kita ada yang dipake Raffa berkali-kali"

Dinda melebarkan matanya, dia terkejut dan tidak percaya. Rahasia apa lagi yang belum dia ketahui kali ini?

"Jangan asal ngomong lo!" teriaknya marah pada Nathan.

Nathan tertawa ringan, dia kembali mematik sebatang rokok untuk membuat percakapan itu semakin menyenangkan.

"Gue orang suruhan Raffa, gue tau apapun soal Raffa, dan siapa cewek yang diem-diem sering dipake Raffa. Cowok tuh semuanya brengsek Din, jadi kalo sampe Natasha mikir Raffa adalah penyelamatnya, jujur kasian banget"

Step Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang