♦Chapter 5

60.1K 1.1K 128
                                    

Natasha duduk sambil mengaduk aduk pipet didalam minumannya, kantin akan terasa sesak seperti biasanya jika sudah jam istirahat.

"Reaksi Raffa gimana?."
Tanya Dinda antusias.

"Mas Affa keliatannya kaget sama aja perubahan gue."
Jawab Natasha lesu.

"Gini deh gue saranin lo jangan deket deket Raffa mulu, jangan tergantung sama Raffa mulu. Soalnya lo bakal susah move on dari dia."
Jelas Jennie memberi semangat.

Natasha masih memilih diam, menyangga dagu.

"Baby Nata."
Suara khas itu membuat seluruh siswa IHS mengalihkan pandangan ke arah Natan.

Natasha tersenyum tipis merespon panggilan Natan yang seakan akan sudah menjadi kebiasaan tiap harinya.

"Nata kemaren bolos sekolah akunya kangen."
Ucapan Natan membuat Dinda dan Jennie hampir muntah, Nata meringis melihat kelakuan Natan yang sudah hampir menyentuh skala stress.

"Dasar alay."
Celtuk Dinda

"Jomblo emang gitu Nata, suka sirik."
Natan berujar seakan akan dia tidak jomblo.

"Ngaca bangsul ngaca lo juga jomblo."
Dinda melempar kacang kearah Natan.

"Gue itu JAMAKTAKSIR."

"Jamaktaksir?."
Jennie makin bingung dengan kata kata Natan.

"Jomblo tapi banyak yang naksir."
Serunya dengan pd.

Memang benar Natan adalah salah satu most wanted di IHS, meski nakal dan suka usil namun pesona Natan tidak dapat disepelekan. Banyak adik kelas yang tergila gila dengan Natan terbukti dengan lokernya yang penuh dengan surat cinta berwarna warni serta coklat, namun tetap saja Natan tidak peduli kadang semua itu dibuangnya kecuali coklat yang biasanya akan di bagikan oleh teman temannya.

"Gue lagi males sekolah aja."

Ukhuk ukhuk

Spontan Natan tersedak minumannya.

"Gue? Sejak kapan kamu pake gue elo?."
Tanya Natan linglung.

"Hidup harus berevolusi, nggak cuma gitu gitu aja kaya lo bego."
Jawab Dinda santai.

"Nata Nata coba deh tatap mata aku."
Ceriwis Natan sambil mengarahkan tubuh Nata menghadapnya.

"Emang ada apa?."
Tanya Nata bingung.

"Ada beleknya nggak? Eh maksud aku tatap mata aku Nata kenapa kamu berubah? Aku syedih tau."
Dengan sok sok polos Natan memasang mimik wajah sedih.

"Apa sih Natan, gue cuma berusaha berubah biar engga polos polos banget."
Jelas Natasha.

"Padahal yang polos enak."

"Apa?."
Tanya Natasha.

"Gapapa bagus deh kalo gitu, tapi inget sama aku harus pake aku kamu. Oke baby Nata."
Natasha hanya bisa mengangguk angguk pasrah, sebenarnya Natan adalah sosok yang menyenangkan. Jadi tidak ada salahnya mencoba memberi toleransi pada Natan.

Step Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang