♦Chapter17

14.7K 461 82
                                    

WARNING!!
jangan lupa vote dan komen ya.

"Gue nggak nyangka kalo persahabatan kita bakal rusak gara gara lo."

Natasha tidak menjawab, dia ingin mendengar ocehan Dinda lebih banyak dari biasanya, dia ingin tahu mengapa Dinda bisa seenteng itu mengatakan bahwa dia menyukai Raffa.

"Udah lama sih, bukan baru aja gue suka sama dia."

Seperti bisa membaca apa yang tengah sahabatnya itu pikirkan, Dinda tidak merasa takut apalagi ragu untuk mengatakan segalanya pada Natasha.

"Udah dari lama, tapi lo aja yang nggak sadar sama perasaan sahabat lo."

Nata berdecih, bisa bisanya Dinda masih membawa bawa nama persahabatan mereka sebagai kunci untuk menyalahkan dirinya.

"Dan lo baru ngaku sekarang? Lo itu bodoh atau emang dasarnya tolol?."

Balas Nata sengit.

"Lo sendiri yang nyiksa perasaan lo, lo sendiri yang milih diem, ya meskipun gue tetep nggak akan ngasih Raffa segampang itu kalo lu ngaku."

Natasha maju satu langkah, wajah mereka hanya terpisah jarak satu jengkal.

"Karna ratu nggak akan pernah ngelepasin rajanya buat pelacur."

Tajam.

Dada Dinda bergemuruh tidak karuan, dia bisa merasakan hawa dingin ketika Natasha bicara dengan tekanan nada yang begitu mengisyaratkan kebenciannya terhadap Dinda.

"Deketin aja Raffa, gue nggak masalah."

Dinda tahu, Natasha berucap demikian karena dia sendiri tahu pasti bahwa Raffa tidak akan pernah menyukai orang lain selain dirinya.

Hentakan sepatu kian lama kian terdengar samar, Dinda lagi lagi di tinggalkan sendiri oleh Natasha tidak hanya pada saat ini maupun di masa lalu.

Dinda selama ini masih bisa mempertahankan nyawanya di dalam raganya karena satu tekad yang kuat yaitu membebaskan saudarinya dari belenggu yang sudah sejak lama di rencanakan oleh seseorang, namun lagi lagi manusia hanya bisa berencana dan Tuhan lah yang mengatur segalanya. Harapan demi harapan Dinda di patahkan setiap hari oleh orang orang terdekatnya, apa menyelamatkan seseorang memang harus sesakit ini?

~
~
~
~

Cinta bukan suatu hal yang mudah untuk di dapatkan, bagi mereka yang begitu mudah terjerat oleh ucapan, janji, dan harapan dari seseorang artinya dia tidak sedang jatuh cinta namun sedang tertipu. Cinta yang tulus sudah tidak lagi menjadi patokan dalam sebuah hubungan antara dua pasang manusia, paras dan kekayaan sudah menjadi tolak ukur sebuah cinta di masa kini.

Banyak hal buruk yang bisa timbul dari cinta, perpecahan, permusuhan, bahkan pembunuhan sekalipun sering kali terjadi atas dasar alasan cinta.

Memang benar, cinta adalah sesuatu yang mengerikan. Dia terlihat indah, namun juga mematikan.

Raffa memijat pangkal hidungnya pusing, kelulusan Natasha masih lumayan lama, ia tidak mau tahu setelah Natasha lulus ia akan langsung menikahi gadis pujaannya itu.

Tidak perduli dengan segala ancaman dari Rosalin, keputusan Raffa sudah bulat mereka harus sesegera mungkin melangsungkan pernikahan.

"Lo lama lama bener bener kayak pedofil Fa."

Step Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang