Mata mengerjap berlahan dan beberapa detik kemudian terbuka sempurna.
Hal pertama yang ditangkap iris mata adalah sosok seorang gadis yang tengah tertidur sembari menggenggam erat tangannya.
"ah..punggungku" terdengar ringisan kecil dari gadis yang tertidur disamping ranjang itu.
Genggaman tangan terlepas. Tapi mata tidak hentinya menatap pergerakan gadis berlesung pipi itu.
"eoh? Mina? kau sudah sadar?" tanyanya
"......."
Chaeyoung berdiri dari duduknya
"wae? Apa kau merasakan sesuatu lagi? Biar kupanggilkan dokter dulu""Ani Chaengi" Mina menahan Chaeyoung.
Gadis itu menurut. Dia kembali duduk ditempatnya.
"kenapa kita bisa ada disini?" tanya Mina
"Tadi kau pingsan. Jadi aku membawamu ke rumah sakit" jawab Chaeyoung
"kau merasa baikan?" sambungnya dengan nada khawatir.Mina mengangguk lemah.
Kalau mau jujur, sebenarnya dia masih merasakan nyeri dikepalanya. Tapi ketika melihat kekhawatiran Chaeyoung, entah kenapa dia tidak sanggup mengatakan yang sebenarnya."Aku..." Mina menggantungkan ucapannya
"ada apa?"
"aku ingin pulang" ujar Mina
"tidak boleh!" Chaeyoung menjawabnya cepat
"kau belum boleh kemana-mana" sambungnyaMina menatap dalam Chaeyoung
"Chaeyoung please~"Sekuat tenaga Chaeyoung berusaha menormalkan jantungnya. Rengekan Mina entah kenapa membuatnya berdebar-debar.
"Kau harus dengarkan aku kali ini!" tegas Chaeyoung
Mina yang tidak kehilangan akal itu segera menggenggam kembali tangan Chaeyoung.
Dia tahu caranya membuat gadis Son itu mengiyakan segala perkataannya.
Salah satunya adalah dengan ini.Usapan lembut ibu jari Mina di punggung tangan Chaeyoung membuat sigadis Son kembali diam.
"aku ingin pulang" ujar Mina lagi
Glup...
Chaeyoung menelan salivanya."Chaengi aku mau pulang~"
Runtuh sudah pertahanan Chaeyoung.
Dia langsung berdiri dari duduknya."akan ku tanyakan pada dokter dulu. Kalau diperbolehkan pulang, kita pulang"
Mina mengangguk
.
.
.
Pintu apartement terbuka, terlihat Mina dan Chaeyoung masuk berlahan kedalam.Mina beruntung dokter mengijinkan dirinya untuk pulang sehingga tidak membuatnya sampai menginap.
"aku bisa jalan sendiri" ujar Mina karena Chaeyoung terus memegang tangan dan pinggangnya.
Chaeyoung menghela napas
"terakhir kali aku percaya padamu, kau pingsan dan membuatku khawatir setengah mati""tapi ak–"
"stt..kau tidak ingat kata-kata dokter tadi? Kau itu masih terlalu lemah"
"iya aku tahu. Tapikan ak–"
"berhenti membantahku. Dan sebaiknya kita cepat istirahat. Ini sudah tengah malam" ujar Chaeyoung
"kau yang berhenti memotong ucapanku!" suara tinggi Mina menghentikan langkah mereka yng memang sudah berada dikamar.
"aku harus ganti baju. Kalau kau terus memegangku, kapan aku bisa istirahat?" sambungnya