Chaeyoung terbangun dari tidur lelapnya. Tangan beralih kesisinya tapi yang didapatinya bukanlah tubuh sang istri,melainkan guling yang menemaninya ketika tidak bisa memeluk Mina.
Tubuh terbangun terduduk.
Ketakutan melanda dirinya."Mina? Sayang?" panggilnya
Hening. Tidak ada sahutan yang menjawab. Hanya dentingan bunyi jam dinding yang terdengar.
Cemas, khawatir, panik mulai dirasakan Chaeyoung. Bergegas dia keluar dari kamar.
"hah~" hembusan nafas lega dikeluarkannya ketika melihat punggung Mina yang sedang sibuk di dapur.
Pluk..
Pelukan hangat Chaeyoung berikan dari arah belakang dan hal itu membuat Mina terkejut."Chaeyoung?"
"ku pikir kau meninggalkanku lagi" lirih Chaeyoung
Mina tersenyum. Dia berbalik, membalas pelukan Chaeyoung.
"aku tidak akan melakukannya lagi sayang"
Blush..
Rona merona mulai menjalar disekitar wajah Chaeyoung. Jantung berpompa tidak karuan mendengar satu kata yang terlontar dari mulut gadisnya."kenapa diam?" tanya Mina heran
Chaeyoung menggeleng lalu memeluk Mina semakin erat. Wajah di sembunyikannya dicecuruk leher gadisnya itu. Menyembunyikan wajah kemerahannya.
"apa kau akan terus memelukku begini? Aku harus masak. Dan kamu pergilah mandi" tegur Mina
Chaeyoung melepas pelukan. Dia mengangguk lalu dengan cepat berlari masuk ke arah kamar.
Mina yang melihat tingkahnya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.
"aku menikahi bocah" gumam Mina lalu tersenyum dan kembali melanjutlan aktivitasnya.
Di kamar Chaeyoung memegang dada kirinya. Detakkan jantungnya yang tidak nomal masih terasa.
Astaga..
Ini benar-benar gila."aku..merasakannya lagi" ujarnya lalu tersenyum.
Mina berhasil membuatnya seperti ini lagi. Sudah lama ia tidak merasakannya. Tidak merasakan detakkan yang hanya mampu Mina ciptakan pada jantungnya. Mina benar-benar membuatnya tergila-gila.
"Chaeyoung! Cepat mandi. Aku tahu kau belum masuk kamar mandi" terdengar teriakan Mina dari luar.
Astaga..
Itu mengejutkan.
Memangnya Mina tahu dari mana?
Apa ada CCTV di kamar mereka ini?Tidak mau kena omel Mina, Chaeyoung akhirnya menurut untuk segera mandi.
30 menit kemudian, si gadis Son telah siap. Pakaian kantornya juga telah melekat sangat pas di tubuhnya.
Senyum terpatri tatkala mengingat pakaian kantornya sudah berada diatas ranjang setelah di keluar kamar mandi.
Mengingat Mina menyiapkan pakaiannya saja membuat jantungnya berdebar-debar.
"sudah selesai?" terdengar suara Mina yang sedang mengatur makanan hasil masakannya di atas meja makan.
Chaeyoung duduk ditempatnya sembari menatap Mina bingung.
"wae?"
"kau akan ke kantor juga hari ini?" tanya Chaeyoung karena melihat penampilan Mina yang sangat cantik. Sepertinya istrinya itu mandi di kamar mandi luar tadi.
Mina mengangguk lalu duduk dihadapan Chaeyoung.
"aku ada pertemuan dengan client yang kita temui di Amerika beberapa hari yang lalu. Dia akan menanamkan modal besar diperusahaan" ujar Mina sembari tangan sibuk mengambilkan Chaeyoung makanan.