Leher tercekik cukup kuat membuat senyum terpatri dengan jelas diwajah Jimin.
Apalagi Chaeyoung tidak memberikan perlawanan.
"matilah Son Chaeyoung!" ujar Jimin dengan kekehannya.
Tangan semakin kuat mencekik leher si gadis Son hingga sebuah tangan mencengkram pergelangan tangan Jimin.
Keterkejutannya membuat kekuatannya sedikit berkurang.
Chaeyoung membuka matanya.
Dilepasnya tangan Jimin dari lehernya.Uhuk...uhukk..
Chaeyoung terbangun terbatuk sembari memegang lehernya."aishh jinjja! Kau benar-benar akan membunuhku!"
Jimin membatu
"Ka..kau sudah sadar?"Chaeyoung masih memegang lehernya.
Cekikan Jimin tadi masih terasa."aishh..pasti leherku meninggalkan bekas karena cekikanmu" Chaeyoung seolah tidak perduli dengan Jimin.
Jimin tersadar dari keterkejutannya.
"Yakk mati kau brengsek!"
Jimin mendekati Chaeyoung dengan pisau yang dipegangnya.Tapi...
"AAAA!" Jimin malah berteriak.
Teriakan pria itu cukup kuat ketika Chaeyoung malah memelintir pergelangan tangannya hingga pisau terjatuh diatas pangkuan si gadis Son.
"Yakk lepas! Ini sakit!"
"sakit?" Chaeyoung tertawa.
Emosi berlahan menggerogoti.Sebelah tangan terangkat mencekik leher Jimin cukup kuat. Bahkan tenaga Jimin tidak ada apa-apanya saat mencoba melepas cekikan gadis Son itu.
"aku mungkin masih bisa memaafkanmu karena berani mencari gara-gara denganku. Tapi aku akan mengurungkan niat itu. Karena kau berani menyakiti istriku" cekikan Chaeyoung kian mengerat.
Suara batuk mulai menggema di kamar yang dipasangi peredam suara itu.
Beberapa detik kemudian, Chaeyoung melepas tangannya dari leher Jimin.
Dia berusaha mengontrol emosinya.Jimin terjatuh sembari memegang lehernya yang sakit. Tangan kanannya juga sepertinya patah akibat Chaeyoung.
Entah dari mana asal kekuatan Chaeyoung barusan.
Chaeyoung menyengir.
Kaki turun menyentuh lantai.Jimin termundur karena takut.
Chaeyoung duduk berjongkok menyamai tinggi pria dodoh itu.
"sudah lama aku tau kebejatanmu pada kakak ku Im Nayeon. Aku sengaja memberimu kesempatan untuk berubah. Tapi kau membayarku dengan membuatku masuk rumah sakit dan membuat
Istriku dioperasi hingga 2x!""......"
"yahh..lihatlah wajah ketakutanmu ini. Apa sekarang kau takut padaku yang notabennya adalah seorang wanita, hm?"
"BRENGSEK KAU!"
Tawa Chaeyoung pecah mendengar makian Jimin.
"kau benar-benar ketakutan rupanya!"
Jimin menggeram.
"pergilah sebelum ku bawa kau ke penjara!"
Tanpa banyak berucap, Jimin bangkit dari lantai dan segera keluar dari ruangan Chaeyoung.
Si gadis Son tersenyum puas.
Pintunya tiba-tiba terbuka."di mana dia?" suara Jeongyeon terdengar cukup jelas.