Suasana begitu hening. Yang terdengar hanyalah kicauan burung yang berasal dari luar.
Seorang gadis menggeram.
Matanya mengerjap berlahan dan akhirnya terbuka.Pandangan diedarkan. Ruangan serba putih memenuhi indera penglihatannya hingga akhirnya mata terkunci pada infus yang terpasangan di tangan kanan.
"aghh" tangan kiri terangkat memegang kepala. Rasanya begitu sakit.
Bayangan saat kejadian beberapa hari yang lalu kembali berputar.
"CHAEYOUNG?!" Teriaknya
Cekrek....
Pintu terbuka mengambil sedikit atensi Mina."Mina sayang? Kau sudah sadar?" terdengar suara lembut Ny.Myoui, ibunda Mina.
Mina menatap sang ibunda.
"di mana Chaeyoung mah?" tanyanya panik.
Ny.Myoui menatap suaminya.
"Chaeyoung berada di ICU" Ujar Tn.Akira, ayah Mina.
"I..ICU?" Mina nampak shock. Tanpa berpikir panjang Mina mencoba turun dari ranjang.
"sayang, jangan kemana-mana" sang ibunda menahannya
"a..aku harus melihat Chaeyoung"
"tidak sekarang. Kau baru saja sadar. Kondisimu belum cukup kuat" sang ibunda mencoba menenangkan.
Mina tidak mendengarkan. Justru dia malah menarik jarum infus yang terpasang ditangannya.
"MINA?!" Panik kedua orang tuanya
"Aku mau bertemu Chaeyoung ma. Aku mau bertemu dengannya" Mina menangis dalam pelukan sang ibunda.
"baiklah" terdengar suara mengijinkan dari Tn. Akira membuat sang istri juga terkejut.
"kau akan bertemu Chaeyoung" lanjutnyaMina menatap sang ayah
"setelah kau diperiksa dokter"
Mina menghela napasnya.
Dia memang harus mengenyampingkan rasa panik dan khawatirnya dulu saat ini.
Dia tahu apa yang dia perbuat tadi begitu beresiko. Tubuhnya begitu lemah saat ini, dan dia baru sadar jika tubuhnya penuh akan luka.Mina kembali di baringkan oleh sang ibunda. Sedangkan sang ayah keluar dari ruangan untuk memanggil dokter.
"Percayalah, suamimu pasti baik-baik saja" bisik sang ibunda.
Mina menatap sang ibunda dengan matanya yang berkaca-kaca.
"a...aku khawatir ma. Bagaimana kalau ternyata dia..dia meninggalkanku?"
"ssttt..jangan memikirkan hal seperti itu. Semuanya akan baik-baik saja"
.
.
Mina mencoba menahan air matanya ketika melihat keadaan Chaeyoung saat ini.Dia sudah tau kondisi gadisnya itu dari dokter.
Dia juga tau bagaimana paniknya keluarganya saat kondisi Chaeyoung menurun hingga dipindahkan ke ICU.Mina tau semuanya. Dan dia semakin menyalahkan dirinya.
"mama tunggu di luar" ujar sang ibunda lalu keluar dari ruangan ICU itu meninggalkan Mina yang terduduk di kursi roda disamping ranjang si gadis Son.
Mina manatap banyaknya alat yang terpasang di tubuh Chaeyoung.
Air matanya akhirnya tumpah.Apalagi ketika melihat luka-luka Chaeyoung yang lebih banyak darinya.
"seharusnya kau tidak melindungiku saat itu Chaeng" ujarnya dalam isakannya
"seharusnya aku yang terbaring disini. Bukan kau. Seharusnya itu aku" sambungnya