Door...
Suara tembakan terdengar. Kepanikan melanda karyawan Son Corp."Chaeyoung?" Teriak Mina sembari menghampiri gadis berlesung pipi itu yang tergeletak di lantai dengan darah yang mulai membanjiri tubuh.
Air mata jatuh. Tangan bergetar sembari berusaha menutupi luka tembakan di bagian dada.
"Tidak Chaeng..aku mohon sadarlah. Chaeyoung.."Chaeyoung hanya membalasnya dengan nafas yang mulai hilang.
"Chaengi ku mohon. Jangan tinggalkan aku!"
"CHAEYOUNG" Teriakan keras itu terjadi ketika Chaeyoung menghembuskan nafas terakhirnya.
"TIDAK. CHAEYOUNG?!"
"Hey sayang. Ada apa?" tepukan lembut di pipi menyadarkan Mina. Ternyata dia hanya mimpi buruk.
Si gadis Myoui menatap Chaeyoung yang terlihat khawatir padanya. Tanpa berkata apa-apa, ia segera memeluk sang istri begitu erat
"jangan tinggalkan aku" bisiknyaChaeyoung mengelus lembut punggung sang istri. Mencoba memberi ketenangan.
"aku tidak akan meninggalkanmu. Aku sudah janji"Isak tangis Mina kian membesar membuat kepanikan untuk Chaeyoung.
"aku..mimpiku. aku memimpikanmu mati ditembak Chaeng. Aku..."
"hey.." Chaeyoung melepas pelukan. Tangan terangkat menghapus air mata gadisnya itu
"itu hanya bunga tidur sayang. Jangan terlalu di pikirkan" ujar Chaeyoung sembari tersenyum"tapikan.."
"stt.." Chaeyoung memotong ucapan Mina lalu memeluk gadis itu
"semua akan baik-baik saja. Aku janji" sambungnyaTerdengar helaan napas pelan dari Mina
"aku percaya padamu"Pelukan terlepas
"kau bisa pegang janjiku. Dan sekarang, saatnya tidur lagi. Ini masih jam 2 pagi"Mina mengangguk
"maaf karena membangunkanmu""gwencana" ujar Chaeyoung yang sudah duluan berbaring
"Kemarilah" perintahnya yang sudah merentangkan tangan.Mina tersenyum lalu ikutan berbaring dan memeluk Chaeyoung seerat mungkin.
"tidak ada tempat ternyaman selain tidur dalam dekapanmu" ujar Mina sembari mencari kenyamanan di dada gadisnya itu.
Chaeyoung tersenyum
"sekarang siapa yang jadi sweet talker, hm?"Mina terkekeh kecil
"aku belajar dari mu" ujarnya membuat Chaeyoung tersenyum kecil."selamat tidur sayang"
❤
Pagi menyambut seperti biasanya.
Mobil-mobil berlalu lalang di jalanan yang cukup ramai.Bahkan Chaeyoung dan Mina pun sibuk seperti biasanya. Mengurusi banyak hal dalam membangun perusahaan keluarga mereka masing-masing yang kini semakin berkembang.
Keduanya menghembuskan napas lelah. Ikatan yang begitu kuat membuat mereka melakukan hal yang sama.
Kring..kring...
Deringan handphone menyadarkan Mina. Senyum tercipta ketika melihat kontak sang penelphone.Hallo?
Mina mengangkatnyaMau makan siang bersama sayang?
Nde. Tentu saja Chaengi~
Baiklah. Aku akan segera menjemputmu.
Pip!
Kelelahan hilang begitu saja ketika mendengar suara Chaeyoung, gadis yang sangat dicintainya.