BAB 9

425 30 2
                                    


Di kantin
Setelah keluar mata kuliah yang pertama akhirnya aku dan Zahra memutuskan untuk pergi ke kantin.
Di sna aku menjelaskan kejadian tadi pagi Secara rinci .

"Ohhh , kirain kamu ada hubungan spesial sama pak ganteng itu"
"Engga zah , tenang aja"

Tiba-tiba saja aku ingat perbincangan antara abi dan ummi pagi tadi
Cerita gak yah sma Zahra??
Ahhh tidak deh , nunggu waktu yang tepat aja deh .

"Oiii Nis "
Zahra melambaikan tangannya padaku
Aku tersadar dari lamunan ku
"Ehhh i..Iya?"
"Kamu ngelamun apaan sih?? Cerita dong"
"Engga ko , aku gk ngelamun in apa apa ko santai aja"

Zahra hanya manggut-manggut saja mendengar ucapan ku

Setelah selesai bergulat dgn dunia perkampusan akhirnya mata pelajaran yang terakhir pun selesai tuh
Kali ini aku harus pulang agak sorean , di karena kan guru yang terakhir masuk nya telat banget . Huhhhh , capek sekali rasanya hari ini .
Pulang naik apa ya? Apaaa .. aku telpon saja mas Alik?
Emmhhh tidak .. tidak.. , Naik angkutan umum aja kali ya .
Akhirnya, ku putuskan saja untuk pulang pkai angkutan umum.
Lumayan masih ada ko buat ongkos . Harus sedikit berjalan dulu dari kampus ke halte . Soal nya kampus ku , tidak dekat dengan jalan raya .
Ketika aku sedang berjalan , Dari arah gerbang Tiba-tiba saja mas Alik datang

"De"
"Mas Alik ngapain?"
"De pulang bareng mas Alik aja ya? Mas Alik khawatir klo Dede pulang sama yang lain"
"Mas Alik lebay deh, lagian kan Nisa juga udah besar kali , bisa nentuin mana yang baik buat Nissa dan mana yang buruk buat Nisa " ucap ku malas karna mas Alik masih saja menganggap ku anak kecil , adik yang harus di pantau oleh Kaka nya 24jam nonstop , sebal kan?
"Iyaa de maaf , pulang sekarang kan?"
"Motor nya mana mas?"
"Dede tunggu aja di sini, mas Alik bawa dulu ya , mas Alik parkir di sana"
Ucap nya sambil menunjuk motor nya yang parkir di sebelah barat.

"Pake ini de"
Mas Alik menyerahkan sebuah helm

Selama di perjalanan aku tidak membuka mulut ku untuk sekedar mengeluarkan satu huruf saja , begitupun mas Alik.
Hingga sampai di pertigaan aku akhirnya turun , dan berjalan menuju gerbang pesantren.

Allah ,
Betapa bahagianya aku ketika melihat motor kesayangan ku parkir di halaman rumah ku
Langsung saja aku berhambur menuju motor kesayangan ku itu

"Ning Vani , di tunggu Abi di dalem"
Ucap salah seorang santriwati kepada ku
Abi? Ada apa?

Aku jadi deg degan gini , astagfirullah .. Astagfirullah .. ada apa??

"Assalamualaikum"
"Waalaikum salam"
Ucap abi dan ummi yang sedang duduk di ruang tamu

"Ning , duduk dulu "
Ucap ummi kepada ku
Ada apa ? Aku tidak mengerti.

"Abi mau bicara sama kamu de"

Aku hanya mengangguk , lalu tertunduk , tidak tau apa maksud abi ku ini

"De.. kamu mau kan abi jodoh kan? Abi tau mungkin kamu sedikit tidak terima , tpi menurut istikharah abi , calon mu ini baik de .. "

Jodoh bi?

"Tapi bi , bisa masih sek-''
"Tidak papa nak , lagian ummi sama abi jga tidak maksa kamu buat nikah sekarang sekarang"

Aku menghela nafas panjang
"Baiklah , Nisa mau mi , kalo menu Allah , ummi sma Abi baik"

Ku pandang wajah ummi , terlihat sangat jelas ada raut wajah bahagia dan haru

Sebenarnya , Aku tidak mau di jodohkan , ini konyol sekali .
Tpi .. di sisi lain , akupun tidak mau membuat keputusan terbaik abi hancur hanya karna bentuk penolakan dari ku

SYOOQ [TAMAT✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang