BAB 31

380 25 11
                                    

Semoga air mata ini segera berakhir .. dan kesedihan ini segera pergi . Karna aku .. adalah seorang wanita yang lemah .


Banyak sekali tissue berserakan di kamar ku . Entah habis berapa lembar tissue untuk menemani setiap tangis ku .

Tunggu ..
Ku rasa pak Amir ada di sini .
Samar samar aku mendengar suara pak Amir .
Aku menuruni anak tangga lalu mendengar kan apa yang di katakan pak Amir pada abi

"Bi .. izinkan Amir untuk membawa pulang Nisa bi .. "

"Nak amir .. biarkan Nisa tenang dulu , keadaan nya sangat-sangat menghawatirkan .. ummi juga tidak akan memberi mu izin . Sebaiknya kamu pulang saja .. biarkan Nisa menenangkan hati dan pikiran nya dulu nak Amir . Baru setelah itu abi akan bicara dengan nya"

Entah sebengkak apa mata ku ini karna terus terusan menangis .
Aku melihat pak Amir dari tangga . Aku tidak mau pulang ke sana . Tak apa .. pak Amir pulang saja . Ini malam mu dengan imah , aku ....

"Van !!"

Aku menatap cahaya bening yang terpancar dari matanya . Seperti menunjukkan kekhawatiran dan penyesalan tapi .. aku tidak mau ikut bersama nya . Ini tidak adil Tuhan ..

"Van .. aku mohon kita pulang ya .. percaya lah padaku .. sungguh .. aku tidak akan meninggalkan mu sendiri dalam keadaan seperti ini .."
Suara keputusasaan itu terdengar begitu parau .

Satu kali saja aku mengedip .. air mataku ikut berjatuhan . Antara ikut atau tidak . Taat dan durhaka . Saat ini aku bingung memilih antara menenangkan atau kembali menyayat hati ku lagi .

"Semua keputusan ada pada Mu dek . Abi tidak bisa berbuat apa apa .. dedek sebaiknya bereskan permasalahan dedek dengan suami mu dek"

"Nisa gak mau pulang pak Amir .. biar Nisa di sini aja buat nenangin pikiran . Nisa aman di sini .. ada ummi sama abi yang jagain Nisa . Pak Amir pulang saja , kasian imah"

Tidak kuat lagi untuk berbicara langsung saja aku pergi ke kamar . Lagi lagi hanya tangisan lah yang ku dapat .

AuthorPov

Hari ini adalah hari yang sangat rumit . Menikah untuk yang kedua kalinya adalah bukan ciri prinsip pria tampan bertubuh tinggi itu .
Hatinya kali ini di buat gelisah , karena Nisa , istri pertamanya pulang ke rumah tanpa sepengetahuan Amir sendiri .

Dan kali ini ,
Dia pun tidak berhasil membawa pulang kembali Nisa bersama nya . Mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi dalam keadaan seperti ini sangat membahayakan baginya .

"Astagfirullah ....!!"
Amir mengusap kasar mukanya . Ada perasaan gelisah baginya . Sedih , marah , kacau , semua Amir rasakan pada malam ini . Sesampainya di rumah Amir di sambut oleh imah , mantan kekasihnya yang kini menjadi istri keduanya .

"Mas .. Nisa gak kamu ajak pulang ?"

"Udah .. tapi dia masih gak mau ikut " ucap Amir dengan nada sedikit prustasi .

Imah sesekali mengelus lengan suaminya . Tapi , elusan imah tidak membuat suasana hatinya menjadi lebih baik .

Kayak nya aku sudah mulai mencintai Nisa .. tapi .. di saat aku mulai merasakan , suasana nya seperti ini ??

SYOOQ [TAMAT✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang