BAB 32

356 23 0
                                    

Dalam sebuah rumah tangga itu tidak akan selalu indah , akan ada di mana masanya ujian menghampiri , cobaan datang silih berganti . Kita hanya perlu siap siap saja untuk semua yang akan datang .

——————————


Sesampainya di rumah , aku tidak melihat imah . Kemana dia?
"Kenapa?" Tanya nya kepada ku , mungkin pak Amir heran melihat ku celingukan mencari sesuatu . Aku hanya menggeleng pelan lalu tanpa menghiraukan pak Amir aku pergi ke kamar .

Semalam , aku tidak bisa tidur , membuat ku siang ini lelah sekali .Pak Amir datang membawa segelas air putih . Dan menyodorkan nya kepadaku .
"Buat Nisa pak?" Tanya ku . Pak Amir hanya tersenyum saja lalu gelas yang ada di genggamannya dengan gemetar nya menyentuh bibirku . Menciptakan suasana canggung . Pak Amir tersenyum lalu tanpa permisi membawaku dalam pelukannya .
Jantung ku berdetak lebih cepat .
Mungkinkah? Mungkinkan Allah telah menitipkan perasaan cinta kepadaku dan pak Amir ?

"I love you"

Deg...

Ucapanya membuatku mati kutu . Lidahku kelu , tenggorokan ku rasanya tidak bisa untuk mengucapkan satu huruf pun . Mulut ku bungkam .

"Aku percaya , Allah akan hadirkan cinta di hati mu , suatu saat nanti . Aku yakin itu .. tidak usah menjawab sekarang . Tak apa .. tidak usah terburu-buru"

Jujur ... Aku sangat terharu dengan ucapannya . Membuat air mataku meleleh.
Dan terisak hebat di dalam pelukannya

"Akhir akhir ini kamu sering menangis . Tangisan apalagi ini? Apa aku membuat mu kembali sakit?"

Aku hanya menggeleng pelan . Lalu dengan cepat aku langsung berhamburan memeluk nya lebih erat ..

"I love you pak Amir"

Ucapan ku mampu membuat pak Amir melepaskan pelukanku . Lalu menatap ku intens .

"Vaa.....aann? B.. benarkah?"
Ucapnya tak percaya . Namun aku kembali memeluk nya sambil mengangguk-angguk . Pak Amir memeluk ku erat sekali  lalu sesekali menciumi pucuk kepalaku yang di balut jilbab .
Berulang kali ia ucapkan terimakasih kepada ku . Aku dan pak Amir sama sama terhanyut oleh perasaan masing-masing .


"Bisakah ... Eungg ... Emmm..."

"Apa ?" Tanya ku heran kepada pak Amir

"Memulainya dari awal?"

Aku tersenyum lebar lalu mengangguk . Sudah ku pastikan aku tak akan malu lagi di hadapan pak Amir , namun nihil , tingkah pak Amir jika merayu selalu saja membuat ku tersipu malu . "InsyaAllah siap".

❤❤❤

Sebelum subuh pak Amir sudah rapih , seperti biasa , aku di bangunkan oleh lantunan ayat suci Al-Qur'an yang ia bacakan . Indahhhh sekaliii , rasanya ketika pak Amir melantunkan nya hatiku terasa tentram dan damai . Aku jadi gak mau minggat dari kasur .

Uhuukk .. uhukk

"Kenapa ? Sakitkah?" Tanya nya kepadaku . Tapi ku jawab saja tidak . Karena memang aku batuk jahil hihii .

"Mau mandi pake air hangat aja? Biar saya Masakin dulu , mumpung belum adzan"

"Ko bilang saya lagi sih" ucapku ketus

"Ehh , maaf , lupa . Mau aku Masakin air hangat nya?" Ulangnya

"Enggak pak Amir , Nisa mandi pake air dingin saja" ucapku lalu bergegas menuju kamar mandi .

"Van .. berangkat dulu yaa"
Ucap pak Amir sedikit berteriak dari balik pintu . "Iya"

Selesai mandi .. aku duduk di depan meja rias . Menatap pantulan diriku di cermin . Lalu seseorang datang di belakang ku , aku bisa melihat nya di cermin . Mengambil sisir lalu menyisir rambut ku dengan penuh kasih sayang .

"Selama ini .. baru kali ini aku melihat rambut mu , berani tidak pake jilbab di hadapan suami mu .. andai saja .. sejak awal pernikahan seperti ini"

"Isshhh , pak Amir apa apaan sih"  ucapku sedikit ketus

"Mas .... Oooo "

Imah??? Kenapa?? Pak Amir menemuinya sudah tergeletak lemas di lantai depan pintu kamarku .

"M...mmm..mual .. aku mual"

DEG..!!!
MUAL? Imah ... Apakah imah hamil? Pak Amir ...

"Oke oke .. kita ke dokter ya" begitu terlihat jelas dari raut wajahnya yang sangat menghawatirkan kondisi imah .
Dalam situasi seperti ini aku tidak boleh cemburu dulu ! Tidak!

Pak Amir menyuruh ku untuk mengambil kan kunci mobilnya lalu segera pergi ke rumah sakit terdekat .

Aku jadi takut ... Takut kalo pak Amir kembali mencintai imah . Dan aku ....?
Rasanya sakit sekali melihat pak Amir seperti itu , sebegitu hawatirkah?

"Kamu mau ikut atau di sini aja?" Tanya nya
"Nisa tunggu di sini aja pak"

Tanpa berbicara apa apa pak Amir langsung menancap gas dan pergi .

Satu jam bahagia , satu jam nya lagi pasti luka . Benci.
Ku tutup pintu rumah lalu ambruk di dalam nya . Sakit sekali rasanya .. takdir ku begitu seperih ini dalam masalah cinta . Jika imah hamil ... Entah bagaimana lagi caranya aku kuat jika pak Amir memberikan perhatian khusus untuk ibu hamil . Sejahat ini kah?
Dosa apakah hamba ya Allah , sehingga takdir ini selalu saja membuat ku bahwa aku orang yang sangat tidak beruntung di dunia ini??

Jika menginginkan kebahagiaan silahkan , asal jangan kau merebut kebahagiaan orang lain demi kebahagiaan mu sendiri .

Jangan ..
Jangan merusak kebahagiaan yang baru saja ku bangun ..

  Sudah dua jam lebih pak Amir dan imah belum pulang juga . Aku jadi semakin di buat was was . Ya Allah .. lahaula ..
Sebaiknya aku diam saja di kamar .
Sambil menunggu pak Amir pulang , aku tidak bisa tenang . Bolak balik bagaikan setrikaan dan perasaan gelisah terus saja ku rasakan .

"Assalamualaikum"

Pak Amir ..

"Wa'alaikumussalam" buru buru aku temui pak Amir di bawah . Tapi .. imah kemana? Pak Amir seperti orang yang sedang memikirkan sesuatu .

"Imah kemana pak?"
Tanya ku , tapi pak Amir tidak menjawab nya . Aku semakin penasaran , apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa pak amir murung seperti ini??
Kedua tangannya menutupi seluruh permukaan mukanya
Seperti orang yang prustasi saja

"Emmmhh Imah .. imah h.. Hamil"

HAMIL?

Apa yang ku takut kan dan cemaskan .. ya Allah ..
Sumpah demi apa ucapan pak Amir membuat ku tak kuat lagi menahan air mata . Bagai petir yang menyambar di siang Bolong . Tuhan ... Kembalinya aku ke rumah hanya membuat hati ku semakin sakit saja .
Aku tidak akan pernah mendapat cinta . Sekaligus dari suamiku sendiri . Adil kah?

"Ha..h..hamil pak?"

Ketika langkahku mulai menjauh pak Amir menahan ku lalu menangis begitu saja .

"Tapi ..."





Jangan lupa Vote yaaa :)) tunggu Update terbaru dari SYOOQ yaa , kasihan ya rumah tangga seumur biji jagung cobaan nya sebesar apa 😩 sabar yaa ning vania .❤

SYOOQ [TAMAT✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang