BAB 18

357 24 1
                                    


Apa yang paling berharga bagi penantian perempuan?
Ya cepat cepat di lamar sang pujaan hihii

Aku mulai menuruni anak tangga satu persatu

"Mbak Ning"
Salah satu dari santri yang ada di rumah memanggilku .
Mereka saling mengacungkan jempol nya kepada ku dan aku hanya membalasnya dengan senyuman .
Ada ada saja .

"Mbak Ning cantik banget ya"

"Iya , padahal cuman di tambah foundi, blush on , sama mascara aja ya"

"Aahhh cantik banget anak ummi niii"
Puji ummi cantik ku terhadap tuan putrinya hehe
Aku dan zahra tersenyum

"Make Up by my bestie hehe"

"Ning Vania"

Imah .. Alhamdulillah dia ada di sini . Ku lihat imah menghampiri ku dan tersenyum girang
Ummi ternyata berbohong , pak Amir nyatanya masih di luar belum masuk .
Syukurlah , ini mengurangi rasa deg-degan ku
"Siapa calon nya ning?"
Tanya imah penasaran

"Liat aja deh ya hehe "
Imah mengacungkan jari jempol nya
Ku lihat Zahra menghampiri suaminya sekarang yang di dekat ku adalah imah .

"Assalamualaikum"

"Waalaikum salam warohmatullah" ucap semua yang hadir di acara ini . Aku yakin itu suara pak Amir .

AuthorPov
Suasana pondok pesantren Al Huda sedikit ramai juga di rumah ummi sedikit di hias oleh tim kreatif para santri dan santriah .
Ba'da Maghrib ini , Amir datang untuk memantapkan niat nya untuk menikahi seorang putri kyai .
Sebenarnya , Amir juga masih takut . Bahkan terlalu takut untuk mencoba kembali meyakinkan dirinya tentang pernikahan . Namun atas nasihat dari Bama , sahabat nya akhirnya langkah nya kembali mantap .
Abah dari Bogor juga ikut hadir .
Juga beberapa kerabat Amir yang berada di Jakarta .

Pria berpeci dan menggunakan kemeja putih itu mengucap salam di tengah riuhnya org org dan sebagian kerabat dari pihak Nisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria berpeci dan menggunakan kemeja putih itu mengucap salam di tengah riuhnya org org dan sebagian kerabat dari pihak Nisa .

Allah ..
Ternyata wanita muslimah yang biasa tampil tanpa Make Up sungguh membuat jantung saya berdegup kencang ketika melihat nya dengan sedikit ulasan make Up . Maha suci Allah yang telah menciptakan manusia sebaik mungkin .

"Masuk na Amir"
Kata abi mempersilakan semua rombongan pria untuk masuk , abi menjamu para tamu dengan baik .
Bagai purnama yang indah dan bagai anak panah yang kemudian melesat tepat pada ulu hatinya ketika mata Amir memandang langsung Nisa dan mantan kekasihnya dulu , imah .

Amir menghiraukan semua gelak tawa dan candaan orang orang yang di sekitar nya
Nisa memandang aneh kpda Amir yang menatapnya dengan. Tatapan yang tidak pernah di mengerti nya
Dengan sigap nya imah langsung pergi ke belakang dan menangis tersedu-sedu di sna .
Ternyata pria yang akan menikah dengan sahabatnya adalah lelaki yang dulu akan menikah dengan nya .
Ini sungguh sangat membuat imah terluka

''imah .. "
Teriakan Nisa cukup membuat orang di sekitar nya melirik ke arah nya .

"Ada apa dek?"
Tanya abi

"Gak tau abi , imah tiba-tiba aja pergi "

"Biar aku yang nyusul ya Nis"
Ucap Zahra

Beberapa menit kemudian Zahra datang dan membisikan sesuatu kepada Nisa
"Imah kayaknya kebelet ning , soalnya dia sekarang lagi di kamar mandi"

"Syukurlah , aku takut ada apa-apa aja sma dia "

"Begini , niat saya dan semua sanak keluarga itu yang pertama adalah silaturahmi"
Pembuka acara adalah Abah sendiri . Karna Amir sudah tidak mempunyai orang tua

"Dan yang kedua menjadikan silaturahmi ini semakin memanjang dan baik baik saja , dengan niat tulus cucu ku Amir untuk melamar ning Nisa"

Nisa yang mendengar kan tiba-tiba dapat senggolan dari sahabat ny Zahra .
Ummi pun tersenyum manis sekali terhadap Putri yang akan di lamar seorang hafidz juga dosen muda itu

"Ketiga , Abah tidak mau cucu Abah perlahan hilang hafalan hanya karna memikirkan ning Nisa yang cantik ini"

Blush
Kata kata Abah mampu membuat pipi Nisa kembali merona dan membuat orang orang yang turut hadir riuh dan tertawa .
Sekarang giliran Amir yang berbicara . Abah mempersilahkan nya untuk berbicara .

"Assalamualaikum warohmatullah . Assalamualaiki Nisa , Alhamdulillah pada kesempatan ini saya benar-benar berterimakasih serta syukur sekali bisa bersilaturahmi dan sekalian menyampaikan maksud tujuan saya untuk meminang Putri dari pengasuh pesantren ini"
Amir sesekali mengatur nafasnya yang mungkin di dera rasa deg-degan .
Suasana semakin terasa tegang bagi Nisa . Dia mungkin sangat bingung harus berbicara apa

"Abi sih setuju saja . Cuman .. semua keputusan ada di dedek , biar dedek saja yang menentukan gimana dek?"

"InsyaAllah bi , Nisa terima"

"Alhamdulillah"
Ucapan tahmid begitu membahana , membuat suasana haru di antara semua sanak keluarga

Temen temen yang aku sayangiii.. boleh di coment koo buat kritikan dan saran nyaa barang kali ada yang salah ato penulisan yang tidak enak di baca hehe makasih
Jangan lupa vote 😘

Maaf part ini pendek yaaa
Author lagi ngejar target
Tpi SYOOQ pasti tamat koo😘

SYOOQ [TAMAT✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang