BAB 40

388 27 3
                                    


AUTHORPOV

Beberapa hari ini kehadiran Tio sangat mengusik Nisa dan Amir . Sebenarnya siapakah Tio itu? Apa tujuan nya sehingga ingin mendapatkan Nisa sekeras mungkin . Berbagai macam usaha dia lakukan demi memikat hati seorang wanita cantik yang telah sah menjadi seorang istri .
Namun semua usahanya hanya membuat nya terlihat begitu muak di hadapannya .

Pagi ini , suasana rumah kembali menegang ketika imah lagi lagi muntah-muntah .
Amir membawanya ke rumah sakit terdekat . Sebelum berangkat sempat beradu mulut karena imah keukeuh tidak mau di rujuk ke sana . Namun Amir tetap kukuh ingin membawanya ke RS setempat untuk mengetahui penyakit apakah yang di deritanya . Sebenarnya ketika amir dan Nisa berada di kampus , imah selalu bolak balik kamar mandi dan pagi ini pak Amir melihat imah begitu payah dengan kondisinya yang lemah.

Di ruang tunggu , amir terlihat begitu cemas . Entah kenapa perasaan khawatir itu datang begitu saja

"Van , aku mau bicara . Tapi nanti aja , nunggu waktu yang tepat . Tapi Insyaallah aku bakalan tepatin "
Ucap lelaki yang ada di sampingnya itu .
Nisa hanya mengangguk pelan lalu kembali bersandar di bahu yang sudah Amir hibahkan .

Kecemasan itu kian di rasakan Amir . Tangan nya tak henti henti seperti orang yang sedang berdzikir menggunakan tasbih . Mulut nya terus mengucapkan doa yang Nisa sendiri pun tidak tau do'a apakah yang di baca Amir .
Wanita cantik itu terus memegangi kedua tangan nya mengepal hangat

Sebegitu hawatirnya pak Amir sama imah?
Ya Allah .. apakah pak Amir masih menyimpan perasaan yang luar biasa itu pada imah..

"Permisi , dokter memanggil salah satu keluarga pasien.."

Ucap seorang suster perempuan yang menghampiri keduanya .
Dengan sigapnya Amir langsung pergi ke ruang dokter .
Tidak terasa , air mata wanita itu menetes , merasakan betapa sakitnya ia ketika melihat perlakuan suami yang seharusnya mencintai dia seutuhnya namun malah berbagi cinta dengan sahabatnya sendiri .

Nisa tidak ikut , dia memilih untuk tetap di luar saja , menunggu hasil pemeriksaan sementara .
Beberapa menit kemudian Amir datang Dengan raut muka yang tidak menyenangkan .

"Kenapa pak Amir? Bagaimana keputusan dokter??"

"Imah harus di rawat dia sakit parah , lambung nya sudah sangat kronis ..."

Entah kenapa hatiku sakit sekali melihat pak Amir seperti itu ,

Amir kemudian kembali duduk di ruang tunggu . Menunggu imah yang akan keluar dan segera dipindahkan ke ruang inap .

🍁🍁🍁

Sekarang adalah hari kedua imah di rawat . Selama di rumah sakit Amir lah yang setia menunggu nya dan merawat nya sementara Nisa hanya di rumah sendiri , sepi , sakit , itulah yang dia rasakan . Amir sesekali akan pulang hanya untuk mandi dan makan saja setelah itu kembali ke rumah sakit .

Ini hari kedua nya Nisa pergi ke kampus sendiri . Sebenarnya dia tidak mau pergi jika tidak ada Amir di sana karena lelaki pengganggu itu .

Tidak ada kelas pagi , Nisa masuk kelas siang .

"Cinta itu rumit ya , setelah aku mati matian menjauhi mas Alik dan melupakannya di saat itu pak amir mulai mendekati imah lagi . Cinta yang konon tidak bisa di lupakan . Apakah aku tidak boleh cemburu? Tidak boleh sakit hati kah?
Berikan kepadaku jika ada seorang perempuan yang mau rumah tangga nya hancur dengan cara seperti itu? Jika ada aku akan belajar padanya!"

Gerutu nya ,
Setelah selesai mengerjakan pekerjaan rumah Nisa bersiap-siap untuk berangkat kuliah .

Memesan ojol sepertinya ide yang bagus untuk menghindari kemacetan walau nantinya kulit serasa terbakar sinar matahari .
Hingga sampai di kampus , Nisa langsung saja menuju kelas karena sudah mepet banget .

SYOOQ [TAMAT✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang