BAB 28

378 23 0
                                    

Takdir itu selalu menjadi misteri yang siapaun tidak akan tau kecuali Allah .


AUTHORPOV

Amir pamit untuk menghadiri acara pernikahan imah di Jakarta . Keinginan untuk menikah di Mekkah pupus sudah . Karna keluarga Aziz tidak bisa menyanggupi permintaan nya . Dan alasan lainnya karena aziz belum selesai belajar di universitas negeri di Bandung .

"Nak Amir .." panggil seorang lelaki paruh baya kepadanya
Ya , dia adalah abi mertua Amir . Abi dan ummi pun turut hadir di acara pernikahan imah . Pernikahan ini berlangsung setelah 4 hari pernikahan Amir dan Nisa

"Bi .. ummi .."
Amir menyalaminya dengan penuh khidmat .

"Nak Amir .. mana Nisa? Ummi kangen sekali"
Ucap ummi yang sedari tadi terus celingukan , berharap retinanya dapat menemukan seseorang yang di carinya

"Mi .. maaf , Nisa gak boleh menghadiri acara ini"
Kata Amir dengan penuh hati hati. Ummi yang mendengar kan seperti orang yang sangat kaget dan heran .

"Kenapa bi?? Ada apa? Bukanya imah sa'diyah dan Nisa itu sahabatan banget ya?? Ko imah?" Ummi sepertinya sedikit emosi . Namun abi buru buru menjelaskan .

"Nanti abi bicaranya di rumah ya .. sekarang ummi fokus dulu dengan acara ini"

"Tapi bi .. kenapa?"

"Nanti mi .. di rumah"

Amir sebenarnya sedih , sebelum berangkat tadi Amir harus ada adegan haru dulu .
Nisa keukeuh sekali ingin ikut di acara sahabatnya ini . Apalagi bang Aziz , sudah Nisa anggap seperti kakak kandung nya sendiri .
"Pak Amir yaa .. Nisa mohon .. gak papa deh Nisa nyaksiin semua acaranya dari jauh juga .. Nisa mohon pak .." tatapan memohon nya sempat membuat Amir goyah . Tapi Amir dengan sabarnya menasehati Nisa agar tetap sabar . Dia janji jika resepsi nanti akan mengajak nya di acara pernikahan imah .

Langit cerah sekali ,
Sesekali masih banyak orang yang berlalu lalang di sekitar rumah imah . Amir kembali mengingat .. kala itu dia benar-benar hancur dengan batalnya pernikahan nya . Dan saat itu pula .. cobaan bertubi-tubi silih berganti . Matinya kedua orang tua nya , kematian ibu dan bapak nya di saksikan langsung di depan matanya . Peluru pistol itu dengan membabi buta nya terus menembaki kedua orang tua nya . Pelakunya sampai saat ini masih menjadi incaran para polisi . Seminggu setelah itu .. imah dan keluarga nya tiba-tiba membatalkan begitu saja acara pernikahan yang sudah siap 95% betapa hancurnya saat itu Amir .
Semua orang yang dia cintai hilang dan pergi begitu saja .
Tidak mudah untuk bangkit dari keterpurukan itu . Bahkan tiga tahun pun sejak Amir meninggalkan Jakarta , kepedihan itu selalu saja menghantui pikiran nya .

Tiba-tiba saja semua tamu undangan yang hadir berhamburan keluar dari rumah imah , ada apa?
Suasana pagi yang cerah berubah menjadi setegang di Medan perang . Semua menyelamatkan diri masing masing . Abi , ummi , bahkan semua ikut keluar karna imah seperti orang yang mengamuk . Membawa pisau .

Astagfirullah imah .. kenapa kamu jdi seperti ini??

Amir yang melihatnya secara langsung merasa hatinya teriris perih .
Kedua orangtua aziz merasa bahwa dirinya telah di permalukan . Pergi dan membatalkan acara pernikahan ini . Aziz , dia seperti orang yang sangat kecewa dengan kejadian seperti ini .

"Bi .. ini kenapa sih? Pulang yu bi , ummi takut ah"

Tegang sekali .
Semua hening , ketika imah menunjukkan arah pisau kepada seorang lelaki yang menggunakan jaz hitam dengan kemeja merah . Ya dia Amir

"Imahh .. nakk ... Lepaskan pisaunyaa hiks .. hiks.."
Ucap ibunya imah

Amir mundur , karna imah terus saja maju melangkah mendekatinya . Pisau yang imah todong kan membuat semua orang merasa takut

"DIAMM!!!"

Sesekali imah tertawa , dan sesekali dia menangis . Benar-benar seperti orang yang tidak waras .

Prannkkk

Pisau itu tiba-tiba imah jatuhkan . Dia berhambur memeluk pak amir.
Ummi kaget melihat imah seperti itu . Semua diluar dugaan abi dan Amir .

"Aku mau nikah sama kamu mas .. aku gak bisa kalo aku nikah sama orang lain yang tidak aku cintai.."

Jantung Amir berdetak kencang . Dia tak tau apa yang harus dia lakukan .

"Astagfirullah abi .."
Ummi memeluk abi dengan isakan hebat . "Bi .. Nisa bi.." ucap ummi dengan nada yang parau . "Amir ada di posisi yang sangat berat mi .." ucap abi bijak
"Tapi bi .. jika ummi jadi Nisa juga ummi gak bakalan bisa terima"


NisaPov

"Mas Alik?" Aku mengerutkan kening ketika melihat nomor telepon mas Alik masuk di ponsel ku . Ketika baru saja ku angkat tutt .. tuutt .. telpon nya mati begitu saja .

"Ada apa ya? Ko perasaan ku jadi gak enak gini .. hhh"

Astagfirullah
Astagfirullah ..
Semoga tidak ada apa apa .. hatiku terus saja membaca istighfar . Berharap ketenangan kepada Rabb ku .

Rencananya hari ini aku akan memasang foto pernikahan ku dengan pak Amir di ruang tengah . Yaa .. mudah mudahan saja Allah memberikan Rahmat dan kasih sayang di dalam rumah tangga ku yang hampa tanpa cinta .
Foto ini .. foto paling membuat ku tersenyum malu banget .. yaa ma'lum kali ya .. aku gak pernah natap Adam se sedekat ini .
Blush ...

"UMMIIIIIIIII!!!!!"BUGH! SHITTT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"UMMIIIIIIIII!!!!!"
BUGH! SHITTT

Awww.. aku terpeleset, kursi yang ku naiki rupanya sudah rapuh .
Heuhhh ..
Badan ku rasanya sakit , aku merasakan beberapa bagian tubuh ku mengerang . kakiku ... Kaki ku memar . Astagfirullah Rabb .. ada apa ini

"Ck , susah banget ya Allah .."
Berulang kali aku mencoba untuk bangun . Namun rasa sakit ini sungguh luar biasa .
Hp ku ..
Ada di meja , Ahhh ... Kenapa sih sesial ini .
Pak Amir ... Sakit ...

"TO...TOL..ONGG.. TOLONG... ck, Sakiiitttttt .. ummi .. kaki ku"

Dengan kekuatan seadanya , aku mencoba untuk mendongak dengan perlahan lahan , seperti bayi yang tidak bisa berdiri .
Dan seperti film horor suster ngesot . Payah!!

"Euuuhhh .. Rabb .. tolong .. pak Amir .. ummi .. abi .. sakitt"

Allah ...
Kenapa pinggang ku jadi ikut ikutan sakit?? Jangan ... Ya Allah .. semoga tidak terjadi apa apa , apalagi benturan itu cukup keras .. tidak! Aku akan baik-baik saja .

Semakin lama semakin sakit rasanya . Aku tidak tau pada siapa lagi aku meminta tolong .

"Astagfirullah Van ..!!!"
Huffttt !
Syukurlah pak Amir datang

"Pak Amir .. tolong .. kaki Nisa"
Ucapku sambil sedikit meringis karena menahan sakit .

Pak Amir membawa ku ke dalam pangkuan nya dan lagi lagi membawaku ke sofa yang ada di ruang tengah.
Setelah di obati pak amir sedikit demi sedikit rasa sakit ku berkurang . Pak Amir tiba-tiba saja memeluk ku dan menangis . Eh ? Ada apa ?

Tangan ku menghapus air matanya yang terus saja mengalir bak hujan yang deras . Inikah air mata ketulusan? Ada apa ? Kenapa pak Amir menangis? Yang jatuh kan aku bukan pak Amir .

"Pak Amir kenapa ihh ko nangis gini .. jelek tau.." goda ku
Tapi pak Amir terus tidak melepaskan pelukannya dan aku semakin di buat bingung oleh nya .
Deg ..
Ya Allah .. ada apa dengan suami ku?

Jangan lupa kasih bintang yaa💞 semoga terus stay yaa nunggu UP selanjutnya ..

SYOOQ [TAMAT✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang