5%

418 57 4
                                    

_______________________________🐍_____                           🐰🐢🐰🐢🐰🐢

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______________________________🐍_____
   
   
                   🐰🐢🐰🐢🐰🐢

.
Jungkook terus mencari keberadaan gadis itu tapi nihil, dia kehilangan jejaknya. "Cepet banget tuh bocah ngilangnya!" Batin Jungkook.

.
Pria itu tiba-tiba menarik kerah baju anak laki-laki yang dikenalnya sebagai adik kelas. "Hoshi! Lu liat anak cewek lewat sini gak?" Tanya Jungkook dengan napas tersenggal-senggal karena lelah berlari.

.
"Wow.. Wow.. Hyung, santai dong. Masalahnya banyak anak cewek penghuni koridor ini. Kaya gimana ciri-cirinya? Kaya gimana?" Ucap Hoshi menjadi was-was terhadap perlakuan Jungkook.

.
"Hish, pendek, boncel, putih kaya arang, rambutnya panjang kaya kunti, badannya kerempeng kaya rengginang. Gitu deh." Jelasnya cepat. "Kenapa ciri-cirinya rada mirip gue sih bang?" Pekik Hoshi.

.
"Eh buset! Emangnya rambut lu panjang apa?" Dengus Jungkook kesal. "Hahaha, tapi matanya belo kan bang?" Tanyanya kembali dan Jungkook hanya membalas dengan anggukan singkat.

.
"Tadi belok ke kamar mandi cew--," Jelas Hoshi langsung terpotong. "Thanks Shi." Pamit Jungkook setengah berlari.

.
"Etdah_- malah percaya dia. Padahal gue kagak tau tuh cewek? Asal sebut ajah gue. Dasar!" Gumam Hoshi bergegas pergi sambil geleng-geleng kepala.

.
Yerim sedang menatap wajahnya dicermin dengan mata yang sembab karena habis menangis. "Cowok bego! Seenak jidatnya bilang aku bocah tengik. Eonnie-eonnie ajah gak pernah bilang kaya gitu ke aku!" Dengusnya kesal.

.
Yerim memang sedikit manja, dan gampang menangis jika hal itu sudah melukai hatinya. Hanya dengan tangisanlah membuat Yerim sedikit tenang. Dia langsung mematikan keran air dan beranjak keluar.

.
Jungkook pria itu sudah menunggu didepan pintu kamar mandi, dengan tangan yang melipat di depan dada. Dia berpikir bahwa gadis itu sengaja mengganggu waktu belajar yang jarang-jarang dia lakukan.

.
Butuh niat yang besar bagi seorang Jeon Jungkook untuk membuka selembar kertas dan membacanya. Namun niat itu runtuh seketika karena seorang gadis dengan mulut cerewetnya.

.
Saat pintu terbuka, Yerim terkejut bukan main karena melihat anak laki-laki itu yang berdiri dengan gagah di hadapannya yang tentu saja dengan mata penuh amarah.

.
"N-ngapain kamu disini?" Gugup Yerim menjadi sedikit lebih takut. Jungkook tidak berkata, matanya terus menatapa gadis itu dengan tajam dan penuh Intimidasi. Tiba-tiba tangannya mencengkram bahu Yerim membuatnya meringis kesakitan.

.
Jungkook langsung mendorong tubuh gadis itu ke tembok dan melihat Nick Name di jasnya. Wajah mereka menjadi sangat dekat, Seruan nafas gusar saling terasa diantara wajah kedua insan itu.

.
"Lu tau gak, hal yang paling gue benci didunia ini?" Bisik Jungkook penuh penekanan. "Elo! Kim Yerim.." Lanjutnya tepat ditelinga gadis itu.

.
Yerim pun terkejut dan sedikit marah dalam hatinya. Tiba-tiba air mata jatuh lagi dari pelupuk matanya, dia menjadi terisak dan gundah.

.
"Dan kamu tau hal yang paling aku benci di dunia ini?" Ucap Yerim penuh penekanan.

.
"Cowok kasar kaya kamu! Jeon Jungkook." Lanjutnya sambil membaca Nick Name pria itu sekilas.

.
Mereka saling menatap tajam tanpa merubah posisi yang sedari tadi itu. Tidak ada yang mau mengalah pada perang tatapan ini. Sampai akhirnya mata Jungkook mulai masuk lebih dalam pada manik-manik mata Yerim dengan lebih sendu.

.
"Lu cewek paling berani yang gue temuin." Gumamnya membuat si empu menghilangkan tatapan sinisnya pada Jungkook yang kini berubah menjadi tatapan kosong. "Tapi cengeng!" Lanjut Jungkook berbisik.

.
Yerim langsung mendengus dan mendorong dada Jungkook dengan kencang membuat Jungkook sedikit tersentak.

.
Wanita itu langsung mengusap air matanya dengan kasar dan mulai bergegas meninggalkan Jungkook.

.
Namun bukan Jungkook namanya jika membiarkan mangsanya kabur begitu saja. Dia langsung menarik lengan wanita itu dan langsung mengangkat Yerim seperti karung Goni berisi beras di pundaknya.

.
"Jeon Jungkook!" Teriak Yerim kesal sambil memukul-mukul pundak laki-laki yang menyebalkan itu.

.
"Diem! Lu milik gue sekarang." Sahut Jungkook dengan lantang.

.
"Gila.. Gilaa... Ogah! Gak mau, turunin sekarang! Jungkook!" Pekik Yerim yang tidak di gubris sama sekali oleh si empu.

.
Sungguh Yerim sangat malu sekarang, karena dia benar-benar menjadi pusat perhatian. Jungkook benar-benar tidak menuruninya.

.
Untung saja rambut panjangnya itu setia menutupi wajah Yerim, jadi dia tidak terlalu kentara. "Mau dibawa kemana ya Tuhan?" Batinnya.

__________________________________🦀__

See you part 6%

Please comment. And vote...

I hopeeeeeeeee😇😇😇

Ending Scene 🎥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang