21%

256 41 6
                                    

_________________🌸___________________                                    🌸                              🌸                                     🌸                               🌸   ۰۪۫C۪۫۰۰۪۫O۪۫۰۰۪۫M۪۫۰۰۪۫M۪۫۰۰۪۫E۪۫۰۰۪۫N۪۫۰۰۪۫T۪۫۰ 🐼  ۰۪۫V ۪۫۰۰۪...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_________________🌸___________________
                                    🌸
                              🌸
                                     🌸
                               🌸
  ۰۪۫C۪۫۰۰۪۫O۪۫۰۰۪۫M۪۫۰۰۪۫M۪۫۰۰۪۫E۪۫۰۰۪۫N۪۫۰۰۪۫T۪۫۰ 🐼  ۰۪۫V ۪۫۰۰۪۫O۪۫۰۰۪۫T۪۫۰۰۪۫E۪۫۰
_______________________________________

.
Tanpa pergerakan yang di curigai, Wendy pun masuk dengan perlahan dan menutup pintu itu rapat.

Klek

.
Suga langsung tersentak dan berteriak. "Jangan ditutup!" Wendy langsung membulatkan matanya ketika melihat Suga sudah bertelanjang dada di hadapannya.

Detak jantungnya, entah dari kapan malah  berpacu lebih cepat dari biasanya.

.
Wendy langsung membalikkan diri ke arah pintu, dan membuka paksa kenop pintu itu. Namun nihil, tidak bisa dibuka! Oh astaga apa pintunya terkunci?!

.
Gadis itu terus memaksa tanpa henti dan membuat pintu itu berbunyi. "Makin rusak tuh pintu!" Sahut Suga yang sudah memelas.

.
Wendy hanya membalikkan badan sekilas menatap si empu yang kini menatapnya balik. Oh astaga! Terkunci dengan pria ini sangat tidak ada dalam list impian kehidupan akhirnya ಥ ͜ʖಥ

.
Dia hanya ingin terkunci dengan Siwon Suju saja! Tolong, ubah pria itu jadi Siwon Suju saja ya Tuhan! ಥ ͜ʖಥ

.
"Tolong! Please bukain, siapa aja yang ada di luar. Bukain!" Teriak Wendy sambil menggedor-gedor pintu itu.

Tiba-tiba tangan kekar nan putih menghentikan aktivitasnya membuatnya berbalik.

.
Dilihat lah wajah Suga dengan sangat dekat, hingga hidung mereka tertempel sesaat.

"Astaga!" Kejut Wendy.

.
"Mau teriak sampe berbusah pun gak akan ada orang yang datang." Bisik Suga dengan nafas beratnya. Kemudian laki-laki itu memundurkan diri sebanyak tiga langkah.

.
"Kalo cape duduk ajah. Kalo lu pingsan, jangan harap gue pindahin ke kursi." Dengusnya kemudian pergi.

.
Wendy hanya memutar bola matanya malas kemudian tetap berdiri di depan pintu seperti orang bodoh sambil mengedor-ngedor.

"Sial, Ponselnya pake mati segala lagi. Uhh!" Dengus Wendy.

.
Sudah 10 menit Wendy berdiri, kakinya semakin lama semakin pegal. Dia sangat ingin mendudukkan dirinya di kursi. Tapi gengsi pada Suga yang kini ada di belakangnya.

.
Dengan sekilas dia berbalik, dilihatnya pria itu sudah tertidur yang tentunya dengan dada telanjang. "Ciri-ciri cowok cabul mah gitu tuh!" Umpatnya.

.
"Oh astaga! Kaki ku yang malang." Gumamnya sambil berjalan terjinjit-jinjit kearah kursi dan mendudukkan diri disebelah Suga. Wanita itu langsung memijat betisnya yang sangat pegal.

.
"Nyerah Wen?" Ucap Suga sedikit berbisik. Wendy langsung berdiri secara otomatis membuat pria itu geleng-geleng kepala. Kemudian dia bangkit dan memaksa Wendy untuk duduk kembali.

.
"B aja Wen, gue gak gigit kok. Lagian lu bukan tipe gue." Ucapnya kemudian mengenakan kaosnya kembali.

"Tungguin ajah sampe malem, biasanya Hoseok kesini ikut tidur." Lanjutnya kembali.

"Kamu gak bawa ponsel?" Tanya Wendy pada akhirnya membuka suara juga.

"Ada di meja." Ucapnya enteng.

"Gila! Kenapa gak ngomong sih. Mana sini." Ucap Wendy geram.

"Nanya juga nggak_- Tuh, paling lobet." Tunjuknya dengan dagu.

"Casan ada gak?"

.
"Gak ada listrik disini, siap-siap gelap yah malam ini. Cuma pake lampu tok-tok soalnya." Ucap Suga membuat Wendy tepuk jidat, dan membaring-
kan tubuhnya di kursi itu.

"MAMAHHHHHHHHHH!!!!" Teriaknya.

                         💮ಥ ͜ʖಥ💮
                                   .
                                   .
Jam menunjukkan pukul 17:50. Yerim baru pulang dari perkumpulan teaternya. Kini dia berjalan di koridor sekolah yang mulai menggelap.

.
Dia yang pulang terakhir karena harus mendapat hukuman karena telat datang, yaitu membersihkan panggung teater.

.
"Ugh sue, pegel banget!" Ucapnya sambil merenggangkan otot-otot yang kaku. Tak berselang lama.

Dia mendengar suara pukulan keras dari arah ruangan yang terpajang nama disana

'Ruangan karate'

.
"Wow, udah sore gini tapi masih ada yang latihan. Siapa tuh anak?" Gumamnya. Tiba-tiba gadis itu membuka kenop pintu dengan perlahan.

Dilihatlah laki-laki dengan keringat yang mulai mengucur membasahi baju Karate tersebut.

.
Pria itu langsung menghentikan aktivitas nya dan merenggangkan otot-otot tubuh yang mulai kaku. Kemudian tumbang ke lantai. "Ehhhhh.. Ayam-ayam!" Kaget Yerim.

_______________________________________

.
"Ehhhh! Panas-panas!" Pekik Wendy saat menghidupkan lampu tok-tok. Suga langsung menggelengkan kepalanya ampun  kemudian mengambil alih secara paksa.

"Ya maap °-°."

.
Kemudian lampu tok-tok pun menyala. Walau agak redup, tetapi cukup untuk pencahayaan di ruangan sekecil ini.

Karena dirasa jari tangan
nya masih cenat-cenut, dia pun memasukkan jari itu ke dalam gelas berisi air yang entah punya siapa.

.
"Wen?! Tetesan air minum terakhir gue_-." Pekik Suga dengan wajah datarnya.

Wendy langsung mengangkat jarinya kemudian tercengir-cengir dengan wajah polosnya.

"Wendy-wendy, nyusahin banget hidup lu."

.
Wendy pun mendengus sesaat kemudian angkat bicara.
"Ga, aku mau minta maaf soal yang tadi. Nggak seharusnya aku kaya gitu."

.
"Ya gue sih B ajah sebenernya. Cuma gedek sedikit sama tingkah kekanak-kanakan lu." Peliknya namun harus tetap diterima oleh Wendy dengan lapang dada.

.
"Btw, aku juga mau ngucapin terimakasih sama kamu." Ucap Wendy.

Suga langsung mengernyitkan alisnya sempurna, tanda dia sangat bingung dengan perkataan Wendy.

.
"Ih, waktu itu kamu nyelamatin aku pas pingsan, terus bawa aku ke kantor polisi." Jelas Wendy membuat Suga ber-oh biasa aja kemudian mengangguk-angguk.

"Mau tau fakta menarik gak?"

"Apaan?" Heran Wendy.

"Sebenarnya sih, gue gak niat nolong_-." Ucapnya memelas.

Kemudian beranjak dari kursi meninggalkan Wendy yang sepertinya akan meledak-ledak

"SUGAAAAAAAAAAAA!" Teriak Wendy.

"BERISIK!"

 
  ۰۪۫C۪۫۰۰۪۫o۪۫۰۰۪۫m۪۫۰۰۪۫m۪۫۰۰۪۫e۪۫۰۰۪۫n۪۫۰۰۪۫t۪۫۰ ❤❤❤  ۰۪۫V۪۫۰۰۪۫o۪۫۰۰۪۫t۪۫۰۰۪۫e۪۫۰

Ending Scene 🎥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang