11%

367 53 1
                                    

_______________________________________                                ❛◡❛                                 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______________________________________
                                ❛◡❛
                                  .
                                  .
Bel masuk pun berbunyi, suaranya terdengar sampai ke sudut-sudut ruangan yang ada di sekolah itu, termasuk UKS. "Jim, kalo masih mau disini juga gak papa, tapi jagain Seulgi yah. Nanti aku bawain tas kalian." Ucap Wendy dan di hadiahi senyuman ramah dari Jimin dengan sudut bibir yang masih terluka.

.
Taehyung langsung menyambut Wendy saat si empu berbalik padanya. Ia menjulurkan tangan sambil tersenyum lebar khasnya. "Wen, udah makan?" Ucap Taehyung, Wendy hanya menggeleng sambil menyautkan tangan Taehyung yang sedari tadi menyambut 'nya. Mereka pun keluar dari UKS bersama-sama.

.
Hoseok dan Namjoon pun mulai keluar dari UKS meninggalkan Suga dibelakang. Pada akhirnya Hoseok dan Namjoon pun berpamitan pada Suga untuk pergi ke kamar mandi. Aneh, mengapa juga mereka harus meminta berpamitan pada laki-laki bermata sipit itu?

.
Kini di depan Suga bukanlah lagi bocah tengik yang meminta izin padanya tadi, melainkan dua orang insan yang berbeda jenis kelamin, yang kini sedang tertawa ria di hadapannya membuat dia hanya mendecih pelan.

.
"Eh Wen, kamu kemarin gak sekolah kenapa?" Tanya Taehyung tiba-tiba.
"Eh .. Euh ... Aku k--e rumah Nenek di Busan. Iyah Busan hehehe." Jelas Wendy panik, ia terlanjur berbohong pada sahabatnya sendiri. Sebenarnya hari-hari kemarin dia berada di rumah sakit untuk pemantauan lebih lanjut tentang penyakitnya.

.
"Pantes, kamu gak ke sekolah selama tiga hari. Seorang Wendy gak mungkin absen selama tiga hari tanpa alasan yang jelas ya kan?" Ucap Taehyung membuat Wendy terkekeh.

.
"Hari ini aku juga ada keperluan keluarga, jadi gak sekolah. Abis ini aku langsung pulang ajah deh, tadinya mau ke Pak Ryewook, mau izin langsung. Tapi beliau lagi gak ada di ruangannya, mungkin nanti aku izin lewat telpon ajah kali yah." Jelas Wendy dan di angguki oleh Taehyung.

.
"Ngomong apa sih njir ... Gak denger gue." Gumam Suga mulai mendekati mereka dengan hati-hati.

.
Benar, seorang pria bernama Min Suga itu kini berusaha menguping pembicaraan mereka. Entah apa yang dia lakukan, sudah di luar akal logikanya. Namun tiba-tiba Taehyung berhenti melangkah membuat Wendy ikut menghentikan pergerakannya.

.
"Eh buset si kampret_-." Gumam Suga yang ikut menghentikan langkahnya juga dan langsung berbalik otomatis sambil menggaruk alisnya yang tidak gatal. "Ada apa Tae?" Tanya Wendy heran.

.
"Eh gak papa, serasa ada yang ketinggalan, tapi lupa." Ucap Taehyung berpikir keras.
"Handphone? Biasanya suka ketinggalan." Tebak Wendy membuat Taehyung mengerjap 'kan matanya beberapa kali dan berkata. "Bukan."

.
"Ya udahlah, nanti juga inget lagi. Aku anter sampe gerbang yah." Tawar Taehyung tersenyum dan di angguki singkat oleh si empu. "Syukur ... Si kutu kupret gak balik arah liat gue_-." Batin Suga mengelus-elus dadanya.


                     🐀🐁🐀🐁🐀🐁
                                    .
                                    .
Sooyoung merasa gundah, pria itu benar-benar mengikutinya ke arah kelas. Kini dia benar-benar diuntit oleh laki-laki yang mencium nya tadi. "Sooyoung!" Teriaknya.

.
Pria itu kini berlari mengejar si gadis yang di lihatnya tidak peduli. Kini dia berjalan di hadapan gadis itu dengan melangkah mundur. "Soo, kamu masih gak paham sama perkataan aku. Atau kamu cuma pura-pura gak paham?" Ucapnya yang hanya di tatap sekilas oleh si gadis.

.
"Soo, kamu gak akan bisa lihat aku menyerah semudah itu. Aku akan teta---"

.
"Awas!" Teriak Sooyoung sambil menarik kedua lengan Seokjin tiba-tiba.

.
Jika saja gadis itu tidak menariknya, mungkin kini pria itu sudah mengaduh kesakitan karena punggungnya terbentur gagang pintu yang terbuka.

.
"Maaf, saya kira gak ada orang." Ucap wanita itu sambil membungkuk beberapa kali. "Iya, gak papa." Ucap Sooyoung.

.
"Maaf yah Kak Seokjin." Ucapnya lagi yang kini mulai pergi menjauhi mereka.

.
Seokjin hanya fokus melihat rincian wajah Sooyoung yang menurutnya sangat cantik, kini lengannya tidak dilepas oleh gadis itu membuatnya senang dan terkekeh dalam hati.

.
"Apa liat-liat? Kamu tuh berisik tau gak?" Pekiknya geram, dan tidak sadar jika tangannya masih setia menggenggam tangan Seokjin.

.
"Kalo memang berisik bisa bikin kamu genggam tangan aku kaya gini, seumur hidup aku bakal bersisik terus." Ucap Seokjin tersenyum. Sooyoung langsung tersadar dan menepis genggamnya kasar.

.
"Harusnya kamu sadar, berisik nya kamu itu hampir bikin diri kamu sendiri ceroboh. Lagi pula aku gak akan gengam tangan kamu lagi." Ucapnya pergi.

.
"Soo, kalo mau bilang khawatir langsung to the point nya ajah!" Teriak Seokjin yang langsung berlari mengejar Sooyoung.

.
"Emangnya salah ya kalo ceroboh saat lagi di mabuk cinta? Soo! Sooyoung!"

________________________________😋____

See you part 12%

Jangan pelit vote yaa😭...

Masih sepi ea... Tapi gak papa gue

bakal post terus!! Fighting 😤😤😤.

Ending Scene 🎥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang