16%

296 40 0
                                    

_______________________________________                        👍≧ω≦👍                                 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______________________________________
                        👍≧ω≦👍
                                  .
                                  .
"Sumpah, kamu bawa mobil jadi oleng gini Joo. Ada apa sih? Banyak pikiran?" Keluh Wendy dengan wajah super tegang, karena saat perjalanan hampir saja Joohyun menabrak, dan bablas lampu merah jika tidak di tegur.

.
"Eh, maaf yah Wendy, aku jadi gak fokus gini." Ucap Joohyun merasa bersalah. Wendy hanya menggelengkan kepalanya ampun dengan sikap Joohyun.

.
Dia sebenarnya tahu kenapa wanita itu bertingkah layaknya orang kelabakan. Mungkin saat ia memberitahu kemana tujuannya setelah itu 🌚.

.
"Loh Joo, gak turun?" Tanya Wendy. "Eh aku kayanya pulang ajah deh, gak enak badan juga nih." Ucapnya ceplos, dia langsung merutuki ucapannya dalam hati.

.
Bodoh memang, jika dia mengaku sakit, semakin juga Wendy melarangnya untuk pulang apalagi cara bawa mobilnya yang liar itu.

.
"Nggak, kamu gak boleh pulang. Aku takut kenapa-napa. Apalagi ngakunya sakit gitu." Tolak Wendy tanpa menerima bantahan.

.
"Ayo turun, istirahat di kamar Taehyung ajah nanti." Ucapnya dan langsung menuju pintu mobil Joohyun dan menariknya.

.
Sampailah mereka di depan pintu rumah besar itu. Sebanyak tiga kali Wendy menekan, namun tak ada jawab dari dalam. Akhirnya gadis itu menelpon si pemilik rumah, Taehyung.

.
Taehyung langsung terbirit-birit menghentikan aktivitas larinya dan langsung membuka baju yang sedari tadi menutupi tubuh sixpack itu. Suga yang melihat, langsung menegur kawannya itu.

.
"Lu kenapa sih? Kek cacing kepanasan." Tegurnya datar. "Bang, gue udah seksi belum?" Ujarnya sambil berpose iklan Celana dalam yang dilihatnya tadi malam.

.
"Ck, seksi kek sumo ... " Taehyung langsung mendengus dan menatapnya sinis. Lalu beranjak keluar.

Krittt ...

.
Pintu perlahan terbuka, seketika menampakkan laki-laki dengan dada telanjang yang langsung berpose ala laki-laki seksi kebanyakan. Posisinya sangat pas di depan wajah Wendy dan Joohyun.

.
Membuat kedua wanita itu membulat sempurna, mereka langsung berteriak histeris. Kemudian di balas kembali dengan teriakan si laki-laki yang kaget bukan main karena Wendy tidak datang sendirian melainkan bersama wanita yang di kenalnya

"AHKHHHHHHHHHHHHH!!!"

"A-AAAAAHHHHHKKKKKKK!!!"

.
Joohyun langsung membalikkan tubuhnya dengan pipi yang mulai memerah. Sedang
kan Wendy ... 

.
"TAEHYUNG KUPRET!!!" Teriak Wendy kencang, kira-kira sampe lima oktaf.

Bugh!

Bugh!

.
Wendy langsung memukuli tubuh Taehyung dengan kencang, membuat si empu meringis kesakitan.

.
"Mesum, kebiasaan, kebiasaan. Nyebelin, Taehyung, nyebelin!!!!" Tegas Wendy penuh penekanan di setiap kalimatnya. "Aduh ... Aduh ... Iya ampun Wen! Ampun."

.
Wendy pun berhenti memukuli sahabatnya itu, dan melongos masuk ke dalam dengan wajah kesal meninggalkan Joohyun dan Taehyung yang membatu. 

.
Taehyung langsung menutupi buah dada kekarnya dengan kedua tangan karena malu dengan ke usilannya kali ini. Ah sungguh, ingin mati saja rasanya. "Ayo Joo, m--asuk."

.
"Maaf Joo, aku kira Wendy sendirian. Tadi niatnya mau ngerjain tuh anak." Jelasnya, namun gadis itu hanya menunduk malu. Dia tidak menyangka akan melihat
pemandangan se-ekstrim ini.

.
"TAEHYUNG! ITU SEPATU SIAPA?!" Teriak Wendy dari arah belakang. "SEPATU MANA?! OH ... SEPATU BANG SUGA!" Sahut Taehyung berteriak.

.
Sungguh, ini pemandangan yang baru juga bagi Joohyun, melihat Taehyung berteriak begitu dengan dada telanjang.

Ugh pemikiran apa ini :')

.
Suga? Gadis itu mulai berpikir keras dengan nama yang tidak asing itu. Seperti dengar dimana, namun ia lupa. Kemudian ia membulat dan ber-oh ria saat ingat akan nama itu.

.
Nama itu adalah seseorang yang menolongnya saat pingsan, kemudian nama itu juga yang membantunya bertemu orang tuanya. Sungguh, dimana orang itu sekarang? Ia sangat ingin menemuinya.

.
"TAE, SUGANYA DIMANA???" Teriak Wendy yang masih terdiam di posisi. "PALINGAN DI KAMAR." Balas Taehyung berteriak.

.
"Maaf yah Joo, emang suka gini. Ayo ke dapur ambil minum." Ucap Taehyung yang masih telanjang dada tentunya. Tuhan, apa disini tidak ada kain atau semacamnya? Batin Joohyun.

.
"Joo, aku baru tau kamu temennya Wendy. Kenapa gak pernah bilang?" Tanya Taehyung sambil mengambil jus mangga di kulkas. "Hmm, l-lupa..." Gugup Joohyun.

"Oh ... Udah baikan?" Joohyun hanya mengernyit dahinya bingung.

.
"Kemarin kan kamu tenggelam di kolam renang. Gak inget?" Joohyun langsung ber-oh gugup saat dia mengingat itu, mungkin saat Taehyung memberitahu nya bahwa dia yang memberikan nafas buatan itu.

.
"I-yah udah gak papa kok." Canggung Joohyun menyenderkan diri di lemari
dekat gelas.

.
Kemudian Taehyung langsung melangkah ke arah Joohyun lalu menghadapkan badannya di depan gadis itu, jarak mereka yang dekat membuatnya terlihat seperti orang yang sedang berpelukan.

DEG!

.
Nafas hangat Joohyun juga terasa di dada bidang pria itu, kini jantungnya berdebar-debar bukan main, saat lengan si pria menggenggam bahunya.

.
"Jangan banyak gerak aku mau ambil gelas." Ucap Taehyung dengan suara beratnya dan Joohyun hanya mengangguk ngerti.

.
Kenapa harus begini posisinya? Kenapa Joohyun tidak di geser saja ke samping? Kenapaaaaaaaa! Gelut Joohyun dalam pikirannya. Terlanjur, semua sudah terlanjur, mungkin ini kesempatan emas yang dia punya :')

Tiba-tiba ...

.
"AAAAAAAHHHHHKKKK!!!!!!!!!!!"

"AHHHHHHHKK, YAAAAAAA!!!"

.
Mendengar teriakan itu dengan serempak Joohyun yang mendongak dan Taehyung yang menunduk untuk saling tatap, namun jidat mereka malah terbentur dengan hentakan keras membuat keduanya meringis.

Dugh!

.
"Aw Taehyung!"

"Aduh, sorry Joo."

_________________________________🐯🐇_

Ending Scene 🎥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang