15%

305 43 1
                                    

_______________________________________                                                    👌 ͡°Ĺ̯ ͡° 👌                                

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______________________________________                          
                         👌 ͡°Ĺ̯ ͡° 👌
                                 .
                                 .
Minggu pagi ini terlihat lebih cerah dibanding hari sebelumnya. Wanita dengan rambut bersurai pendek itu dengan semangat membersihkan kamar tidurnya dan beberapa kali bersiul bernadakan lagu
DNA - BTS.

Fangirl memang.

.
"Wendy, Joohyun udah di depan tuh." Sahut Mama Son dari arah dapur. "Iya mah, nanti Wendy ke sana." Balasnya setengah berteriak.

.
Wendy langsung menghentikan segala aktivitasnya dan berlalu keluar menemui Joohyun, temannya. "Kenapa gak langsung masuk ke kamar aku sih Joo. Mintanya di jemput mulu perasaan." Tegur Wendy yang masih membawa kemoceng di lengan kanannya.

.
"Hehehe, kata tante, kamu masih beres-beres jadi aku takut ganggu." Ucap Joohyun cengengesan namun Wendy hanya jengah menatapnya. Joohyun pun ikut masuk ke kamar Wendy, menungunya disana.

.
"Aku mandi dulu yah, kamu tiduran ajah." Ucapnya sambil menepuk-nepuk kasur lalu beranjak masuk ke bilik kamar mandi.

.
Joohyun tak pernah bosan dengan pemandangan kamar sahabatnya itu yang penuh dengan foto-foto polaroid. Banyak wajah Joohyun yang terekspos disana bersama sang sahabat tercinta.

.
Foto laki-laki yang di sukai Joohyun juga selalu terpajang disana, dia tersenyum dengan lebarnya. Bisakah dia meminta satu foto ini untuk di pajang dikamarnya? Ah ... Tidak mungkin, kamu sudah gila Joohyun dengan meminta-minta begitu. Batinnya.

.
Joohyun berniat mengambil foto laki-laki itu dan melihatnya lebih rinci. Saat tangannya hampir menyentuh, tiba-tiba pintu kamar mandi perlahan terbuka menampakkan wanita dengan handuk yang menutupi tubuhnya sampai dada.

.
"Joo, ngapain disitu?" Bingung Wendy sedangkan Joohyun hanya kelabakan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, lalu berkata. "Gak papa Wen, hehehe."

.
Setelah siap berpakaian, mereka akhirnya keluar dari kamar yang di dahului oleh Joohyun. "Astaga Wen, tasku ketinggalan di kamar." Pekik Joohyun membulat.

.
"Yah, si Nyai. Ya udah aku ambil dulu, kamu tunggu di mobil ajah." Usul Wendy dan di angguki singkat. Wendy pun langsung kembali masuk ke kamarnya untuk mengambil tas Joohyun.

.
Saat mau keluar, Wendy merasa penasaran apa yang di lihat oleh sahabatnya itu sampai-sampai dia kelabakan di depannya. Akhirnya dia berdiri ditempat Joohyun berdiri dan mencari sesuatu yang sahabat
nya lihat.

.
"Liat apa sih Joohyun, perasaan gak ada apa-apa di kamar aku?" Ucapnya kemudian menyelusuri satu-persatu foto-foto itu. Kemudian matanya membulat, dengan mulut yang ber-oh ria. Dia tahu apa yang membuat gadis itu terbelalak di hadapan
nya.

.
"Oh ... ada foto si kupret Taehyung toh. Dasar Joohyun." Ucapnya geleng-geleng. Kemudian dia mencabut foto laki-laki itu dan menyelipkan 'nya di dompet Joohyun.

                            ง ͠° ͟ل͜ ͡°ง
                                  .
                                  .
Aktivitas kedua laki-laki itu tak pernah berhenti dari semenjak terbitnya fajar. Mereka menghabis
'kan hari libur ini untuk membuat tubuhnya berkeringat dan bergairah dengan nafas yang mulai tersenggal-senggal.

.
Perut sixpack selalu terpancar indah di tubuh putih itu, membuat siapa saja yang melihatnya akan salah tingkah karena terpesona.

.
Dia menghentikan aktivitas berlari-lari kecilnya di alat olahraga itu dan beranjak ke arah kursi santai yang tertera disana.

.
Pria seksi itu langsung mengambil air dingin di atas meja, dan meminum
'nya sekali teguk. "Bang Suga, berenangnya dari ujung ke ujung dong tanpa berhenti." Sahut Taehyung sambil mendudukkan diri di salah satu sofa santai yang tertera disana.

.
"Apa imbalannya?" Jawab Suga santai sambil membuka kacamata renangnya. "Ck, nanti gue kasih nomor cewek yang ada di handphone gue deh." Ucapnya menawarkan, namun Suga hanya menjawab.

.
"Cih ... Kalo nomor cewek, di handphone gue juga ada segunung." Ucapnya kembali memakai kacamata itu.

.
Saat mau meluncur, Suga jadi berfikir dua kali dengan perkataan Taehyung. Nomor cewek di handphonenya? Bukan kah ini suatu kesempatan untuk dia mendapatkan nomor gadis itu?

.
"Tae, gue terima tantangan lu." Ucap Suga dan di balas senyuman dan anggukan oleh si empu.

.
Suga langsung mengambil ancang-ancang dan meluncur dari ujung ke ujung tanpa berhenti, padahal jarak kesana dan balik laginya itu sangatlah jauh. Taehyung hanya menganga dan bertepuk tangan dengan meriah. "Good job bang." Sorak Taehyung.

.
"Mana Handphone lu?" Tagih Suga saat keluar dari kolam renang. "Buset dah bang, nih handphone gue, jangan sampe basah elah bang." Beri Taehyung membuat Suga terkekeh lalu mengelap tangannya dengan handuk.

                         ୧ ಠ Д ಠ ୨
                                 .
                                 .
"Wendy minggu depan kesini lagi yah, kita perawatan lebih lanjut, ditambah suntik vitaminnya." Jelas Bu dokter yang sering melayani Wendy jika datang ke rumah sakit ini.

.
"Hindari juga benturan kepala, seringan apapun itu! Pokoknya jangan sampe terbentur. Soalnya, kepala kamu bisa sakit tiba-tiba jika terbentur sedikit saja."

.
Joohyun hanya duduk di depan ruangan sambil menunggu temannya menjalani pemeriksaan. "Yuk Joo, udah selesai." Sahutnya saat keluar ruangan.

Cring ... Cring ... Crin---

.
"Halo Ma? Ada apa?"

"..."

"Yah, terus aku gak bisa pulang dong. Mamah pulang kapan?"

"..."

"Oh yaudah, nanti aku kerumah tante Kim ajah kalo gitu."

"..."

"Iyah mah. Hati-hati di jalan yah."

Tut ...

.
"Ada apa Wen?" Tanya Joohyun heran. "Nyokap sama bokap lagi pergi ke acara pernikahan temennya. Kunci rumah malah gak sengaja di bawa." Jelas Wendy.

.
"Loh, terus kita gimana? Mau ke rumah aku aja?" Usul Joohyun dan langsung mendapat gelengan dari si empu. "Gak usah, rumah kamu mah jauh. Tadi disuruh main ke rumah Taehyung dulu."

DEG!

.
"Joo, kok ngelamun. Ayo jalan." Tegur Wendy menepuk-nepuk pundak Joohyun membuat gadis itu tersadar. "Oh iyah." Lirihnya samar.

_________________________________🐯🐱_

Comment and vote jangan lupa 💕💕

Minta dukungan dari sarannya yah

guys 💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖

Ending Scene 🎥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang