9%

388 52 0
                                    

_______________________________________                           ✋ಠ۝ಠ✋                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______________________________________
                           ✋ಠ۝ಠ✋
                                     .
                                     .
Bugh!

.
Suga langsung meninju muka Hanbin dengan sekali telak, membuat sang empu langsung pingsan ditempat.

.
Wendy langsung menutup mulutnya dengan kedua tangan mungil itu karena terkejut. Tepat di hadapannya seorang pria dipukul hingga pingsan, membuatnya membelalak tidak percaya.

.
Seulgi yang sedari tadi diam terpaku tiba-tiba penglihatannya menjadi remang. Matanya mulai tertutup dengan wajah yang semakin puncat. Gadis itu pun pingsan seketika.

.
Untung saja Joohyun yang tepat di sampingnya dengan sigap memeluk Seulgi kedalam dekapannya.

.
Joohyun terus menepuk pundak Seulgi pelan berharap bisa menyadarkan. Namun nihil. "Tae ---." Kini Joohyun menatap ke arah Taehyung berharap bantuan padanya, namun si empu hanya terpaku dengan mata yang terkunci rapat pada wajah cantik Wendy. Ia seperti terkejut karena keberadaan gadis dengan rambut sebahu itu.

.
"T-aehyung ... " Seru Joohyun dengan wajah kosong. "Kamu masih suka dia yah?" Gumam Joohyun lirih dengan air mata yang mulai berlinang.

.
"Seul! Sadar Seul ... Akh ... " ujar Jimin yang langsung menyadari keadaan Seulgi. Dia ingin menggendong Seulgi di lengannya namun hal itu tidak bisa ia lakukan karena dia saja sudah kesakitan setengah mati.

.
Setelah memukul dengan sekali telak, kini tatapan Suga berpindah pada manik-manik mata Wendy. Berharap yang dilihatnya benar-benar gadis yang kemarin.

.
'Kata hatinya benar-benar tepat, dia gadis kemarin. Gadis yang dia tolong dan membuatnya repot setengah mati'

.
Kini wanita itu membalas tatapan Suga dengan mata yang melebar. Tatapan mereka terkunci selama tiga detik, sebelum detik ke empat Jimin sudah berteriak dan menyadarkan seluruh penghuni kantin.

.
"Gila kalian semua, malah tatap-tatapan ke film India! Bantuin bego, gue gak kuat  ngangkatnya!" Pekik Jimin yang langsung dibantu oleh teman-temannya otomatis.

.
Seulgi akhirnya dibawa ke UKS dan semua teman-temannya mengejar dari belakang. "Seul?" Remang Jimin sambil menggenggam lengan Seulgi yang mulai dingin.

.
Semua teman-temannya tampak prihatin dengan kedua insan itu. "Jim, kamu mending obatin luka kamu dulu." Tepuk Wendy menyadarkan Jimin.

.
"Aku gak mau ninggalin Seulgi Wen. Aku  disini aja." Gumam Jimin namun tetap bisa di dengar oleh Wendy. Akhirnya wanita itu hanya menghembuskan nafasnya pasrah karena permintaan Jimin.

.
"Ya udah, aku obatin kamu disini aja ya, sambil nemenin Seulgi. Aku ambil kotak p3k dulu." Ucap Wendy dan hanya di angguki singkat oleh Jimin.

.
Taehyung masih terpaku melihat Wendy seperti biasa. Mungkin laki-laki itu memang masih mencintainya sampai sekarang. Mereka berdua memang teman dari kecil, dan Taehyung tentu saja sudah menaruh perasaan itu bertahun-tahun pada Wendy.

.
Mengingat Wendy adalah cinta pertamanya dari masa kecil. Jika sudah seperti ini, sulit bagi Taehyung untuk menatap ke arah lain. Inilah yang Joohyun rasakan saat ini. "Sesak, sangat sesak memang. Tapi mau bagaimana lagi?!"

.
Tangan mungil Joohyun ingin sekali rasanya menggapai pundak laki-laki itu, namun dia selalu ragu seperti biasanya. Mungkin apa yang sudah mereka lalui saat tadi sudah sirna bagi Taehyung.

.
Namun hal itu tidak akan pernah hilang dari hati Joohyun. Dia akan selalu mengenangnya seperti memori yang sangat penting.

.
Tanpa di sadari, Suga sudah sedari tadi  berada di ambang pintu memperhatikan setiap pergerakan Joohyun terhadap Taehyung, melihat tatapan mata Taehyung yang tak pernah berhenti menatap Wendy. Dan menatap Wendy yang seperti tidak tau akan hal itu.

.
"Ck ... Cinta Segitiga?" Gumam Suga tersenyum simpul penuh arti. "Joon, cewek rambut pendek itu sekolah disini?" Tanyanya tiba-tiba membuat alis Namjoon terangkat sempurna.

.
"Lu gak kenal sama tuh cewek bang? Makanya jangan bolos sekolah mulu lu bang. Dia itu Son Wendy, duta di sekolah ini yang suka bikin prestasi sama kaya gue ..." Jelasnya sambil cengengesan.

.
"Oh, kalo yang rambut panjang, muka pucet itu siapa?" Tunjuknya dengan dagu. "Kalo itu Bae Joohyun, yang tahun kemarin dapet juara satu debat Bahasa Inggris."

.
"Tumben lu nanya-nanya anak cewek? Biasanya paling anti." Kekeh Namjoon.

.
"Bukan urusan lu_-." Ucapannya mendelik tajam. Pada akhirnya gadis yang sedang di omongkan itu pergi dari UKS melewati Suga dan Namjoon.

.
"Bang lu liat gak?" Tanya Namjoon.
"Apaan?" Lirih Suga bingung.
"Liat deh, kenapa bocah-bocah itu pada bawa cewek."

.
"Si Jungkook ama cewek yang keliatannya galak."

.
"Si Jimin yang gak mau ninggalin ceweknya."

.
"Si Taehyung yang nggak lepas penglihatan dari Wendy."

.
"Si Seokjin yang serius natap cewek di depannya kek orang kesetanan."

.
"Kalo Hoseok sih, jomblo abadi keknya." Jelas Namjoon membuat Suga tertawa lepas pada pernyataan akhir.

.
"Kalo kita apa?" Tanya Suga datar.

.
"Kalo kita, sedang menunggu titik terang kehidupan."

.
"Bangke_-." Ucap Suga membuat Namjoon terkekeh geli.
           
                              ◕‿◕
                                 .
                                 .
"Keluar yuk, kita ke kantin, kasian anak siput satu ini belum di kasih makan." Ujar Jungkook sambil mengacak-acak rambut bersurai hitam itu. Yerim hanya memekik pelan kemudian keluar duluan meninggalkan si empu, hal itu membuat Jungkook terkekeh dengan sendirinya.

.
"Kook, kak Seulgi kasian yah." Ucap Yerim tiba-tiba namun tak menatap lawan bicaranya. "Kamu ngomong ama siapa sih cil?" Jawab Jungkook geleng-geleng. "Ya sama kamu lah. Cil? Apaan tuh?" Pekik Yerim.

.
"Mau tau ajah, apa mau tau banget!" Ledek Jungkook sambil mengacak-acak rambut Yerim membuat gadis itu mendengus kesal. "Serah kamu deh! Dasar sarap_-." Pekiknya menatap datar.

.
"Hehehe, cil itu panggilan sayang aku ke kamu."

DEG   〃°_°〃!

.
Seketika pipi Yerim menjadi merah bak kepiting rebus karena ulah Jungkook. Entah mengapa mereka malah menjadi sangat dekat dalam sekejap mata. Bisakah beri rahasia ini pada Joohyun dan Taehyung heeee ... _~

.
.
"Boncil, kira-kira itu panjangnya ͡°з͡°."

Kretek -___- !

.
"JEON JUNGKOOOOOOOOOOKKKKK!!!" Teriak Yerim sambil melempar sepatunya kearah Jungkook dan mengejarnya tanpa henti. Membuat satu sekolah itu gaduh karena tingkah mereka.
________________________________🖕 ____

Ngelawak dulu ajg ... 😂

See you part 10%

Jangan pelit vote elah 😐😐
Comment kek😁 krisar juga boleh😳

Ending Scene 🎥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang