14%

280 41 2
                                    

_______________________________________                         🌬˵•̀෴•́˵ 🌪                                

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______________________________________
                         🌬˵•̀෴•́˵ 🌪
                                 .
                                 .
"Seulgi!"

"Aaaaaaaaaaaaahhhhhhhhh!"

.
Seulgi pun langsung menjerit dengan kencang, tak kala mata yang sudah tertutup ia rapatkan lagi menggunakan kedua tangannya.

.
Dia tidak menyadari bahwa hantunya akan muncul di sampingnya. Namun hal ini sedikit ganjal, kenapa ia tidak merinding.

.
Wanita itu pun memberanikan diri untuk  membuka matanya perlahan dan dilihatnya seorang pria yang bersamanya tadi, siapa lagi jika bukan Park Jimin.

.
"Jiminnnnnnn?!" Teriak Seulgi membuat si empu terkejut dan membelalak. "K-enapa Seul?!" Lirih Jimin heran dan menjadi khawatir.

.
"Kenapa gak nungguin aku sih, kalo tau segelap ini, aku juga gak berani tau gak!" Tegas Seulgi sambil memukul dada Jimin, tak kala air mata pada manik-manik mata
nya mulai turun.

.
"Seul? Kamu nangis?" Tanya Jimin sambil memegang pundak Seulgi dengan kedua tangannya kemudian senyum manis terukir di bibirnya.

.
"Ih, nyebelin pake senyum-senyum gak jelas lagi! Kamu kan tadi yang ada di dalam kamar mandi itu. Ngaku!" Ucap Seulgi penuh penekanan. "Bukan aku Seul."

.
"Aku kira bakal liat hantu, terus pingsan, abis itu gak ada yang tolon-- Apa? B-bukan kamu? Serius Jim, jangan bercanda deh gak lucu!" Gerutu gadis itu tersenyum miris.

.
"Bukan Seulgi, aku emang pergi ke kamar mandi, tapi bukan yang kamu maksud. Itu kan udah gak ke pake kamar mandinya, rusak." Jelas Jimin membuat Seulgi menganga.

.
"T--erus itu cahaya apa Jim?!" Pekik Seulgi menarik kerah baju Jimin dengan kuatnya, membuat wajah si empu makin dekat dengan wajah lawan bicara.

Deg ... Deg ... Deg.

.
"Jimin!" Sahut Seulgi setengah berteriak membuat Jimin tersadar dari lamunan wajah Seulgi yang mempesona, pikirnya.
"Eh sorry."

.
"Kok ngelamun sih, coba kamu cek ... Ayo." Pinta Seulgi sambil mendorong paksa tubuh Jimin. "Iyah, aku periksa."

.
Jimin pun mulai mendekati pintu kamar mandi itu, kemudian membukanya perlahan, ia sangat terkejut saat melihat sesuatu yang ada di dalam sana. "Bang Namjoon? Kak Jennie."

.
"Ssssttt, Jim please!" Mohon keduanya dengan menyatukan kedua tangan dengan wajah memohon tolong. "Buset dah, bang Namjoon kenapa skidipapap disini? Kaya gak ada tempat aja lu bang." Batin Jimin.

.
"Gimana, ada apa?" Sahut Seulgi yang masih di posisinya. "Eh, perasaan kamu aja kali. Gak ada apa-apa kok, lagian gelap disini." Ucap Jimin menutup kembali pintu kamar mandi itu. Insan-insan yang ada di dalam sana hanya mengelus dada selamat.

.
"Udahlah Seul, kamu kan baru sadar dari pingsan, jadi wajar kalo liat sesuatu yang diluar nalar kamu." Jelas Jimin.

.
"Tapi Jim---."
"Udah ayo, aku anterin pulang, kamu butuh istirahat 'kan?" Ucap Jimin tanpa sadar mengelus puncak kepala Seulgi dengan jemarinya lembut.

.
Seulgi sedikit terkejut karena perlakuan laki-laki itu, namun entah mengapa hatinya sedikit lebih tenang karena kehadirannya. "Ya udah ayo."

.
"Udah aman, mereka udah pergi." Ucap Namjoon dari balik pintu kamar mandi itu. Saat keluar Jennie langsung memukul-mukul pundak Namjoon, karena hampir saja mereka ketahuan. "Ih nyebelin, pokoknya jangan main disini lagi. Percuma hampir ketahuan juga kan!" Pekik Jennie kesal.

.
"Hehehe, iya honey maaf yah, soalnya tempat ini sepi, jarang di cek sama Pak security. Ya udah aku anter pulang ... Ayo." Ucap Namjoon langsung memeluk Jennie kedalam dekapannya.

___________________________________💞_

Jangan lupa comment and vote❣

Shipper yang paling banyak aku kasih part khusus mereka💗💗....

Ending Scene 🎥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang