Setelah Mama ngidam minta jalan-jalan pakai trolly minimarket dan saat gue ambil trollynya tapi sampai rumah gue ditinggal tidur, sekarang Mama minta gue untuk menjemput Alia di rumahnya. Kenapa? Mau diajak piknik. Piknik kemana? Ini mau tanya.
"Ma, kenapa harus ngajak Alia?" tanya gue.
"Biar rame aja,"
"Kan bisa ngajak pacarnya kak Senja, kak Dera atau pacarnya si Mo-on juga bisa?"
"Mama kan pengennya Alia,"
"Piknik kemana, sih?"
"Ada deh, cepetan sana jemput!"
Gue diminta buru-buru untuk menjemput Alia. Gue memakai jaket, kacamata, merapikan rambut dan menyikat sepatu biar kincolong.
Kan, mau ketemu calon mertua. Harus oke dong, hahaha.
Gue mengemudikan Jenie hingga di depan rumah Alia. Gue melepas kacamata dan mengelap alis gue biar tambah ganteng.
"Assalamu'alaikum, permisi! Alia?!" panggil gue.
"Wa'alaikumsalam, cyin..."
Etdah, yang keluar bencong.
What? Bencong? Plis jangan bilang kalau dia adalah ayah Alia.
Tiba-tiba Aero datang dan langsung menampol gue. "Bukan anjing!"
"Apa sih, siapa juga yang anjing!" balas gue.
Si bencong, oh maaf, gue belum kenalan, jadi gue panggil Siben aja biar keren. Siben mendengarkan ucapan gue yang kasar.
"Eh cyin... kok anjing-anjingan! Sini enggak ada anjing cyin..."
"Eh maaf..." gue kagok, "saya mau bertemu sama Alia,"
"Oh Non Alia? Ada cyin... mari... masuk," ucap Siben itu sambil meragakan gaya bencong yang khas.
Gue bersyukur Siben manggil Alia dengan sebutan 'Non', berarti besar kemungkinan kalau dia bukan orang tua Alia, kan?
"Non Alia! Dicariin sama mas-mas ganteng cucok meong!" teriak Siben.
Alia keluar dari kamarnya, sudah berdandan rapi dan juga... cantik.
"Masben jaga rumah ya, tunggu ayah sama ibu datang. Mau ngedate ini!" ucap Alia kepada Siben.
"Eh, kamu manggil Siben dengan nama siapa?" tanya gue.
"Masben,"
"Ayah sama Ibu kamu dimana?"
"Lagi keluar. Masben, Alia jalan ya!"
"Iya, Non... hati-hati!" Siben melambaikan tangannya.
Gue menggandeng Alia keluar rumah dan membukakan pintu mobil untuknya. Kayak cowok keren gitu lho.
Setelah Alia masuk, tiba-tiba ada mobil berhenti di belakang gue. Gue yang hampir masuk, tiba-tiba diteriaki.
"Mas, mas! Mau nyulik anak saya?!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Tjinta & Tinja - Cinta & Tai ✔
Humor[do]AKAN TERBIT. Author tidak tanggung jawab jika ada pembaca yang tidak bisa berhenti tertawa. Ini cerita humor yang receh sekali antara kehidupan, cinta dan tahi dari kehidupan Venus. Dipersilahkan untuk berimajinasi saat membaca. Bahasa tidak bak...