Warning!! Novel ini mengandung unsur dewasa!! Di harapkan kebijakannya sedikit dalam membaca!
20% cerita tentang kehidupan nyata, 80% nya halu. Ini murni tentang kehidupan dan imajinasiku sendiri yang aku kembangkan supaya menarik untuk di baca 🖤
M...
Cahaya matahari pagi mulai masuk ke dalam ruangan kamar di villa itu. Membangunkan shareena dari tidur pulasnya, dia mengerjapkan matanya dan segera mengingat kejadian semalam.
Dia butuh minum, shareena ingin beranjak dari tempat tidur, tapi sesuatu menahannya.
"Kyaaaaaaa!!! Pak darren!!" Teriak shareena.
Darren langsung bangun dari tidur indahnya, melihat ke arah shareena, tapi dia tidak mengubah posisinya sedikitpun, dia tetap memeluk tubuh shareena, bahkan malah mempererat pelukannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Pak lepasin saya!" Pinta shareena.
Shareena berusaha keras menjauhkan diri dari tubuh darren, tapi tetap saja dia kualahan, badan darren sangat besar di banding tubuh mungilnya.
Merasakan shareena terus meronta, darren membalikkan tubuh shareena dengan paksa dan sekarang darren berada di atas tubuh shareena.
"Aa..aapa yang ba..bapak lakukan?" Tanya shareena terbata-bata.
"Aku ingin menciummu lagi shareena." Ucap darren dengan suara yang serak.
shareena merasakan tubuhnya membeku seketika. aroma nafas darren semakin menyapu lembut wajahnya. Hidungnya menyentuh hidung shareena. Satu gerakan sedikit saja, bibir mereka akan menyatu. Namun shareena belum siap untuk itu.
"Ja..jangann, jangan la..lakukan i..ini pak.." shareena merasakan suaranya bergetar ketika mengucapkannya. Kedua tangannya mencoba menjauhkan tubuh darren dari tubuhnya. Shareena merasa sangat tidak nyaman. Darren semakin memeluk shareena dengan posesif.
Aroma maskulin darren semakin tercium oleh shareena, "aroma yang sungguh menenangkan.." batin shareena.
Darren tersenyum melihat ekspresi di wajah shareena saat ini, darren sangat puas melihat ekspresi shareena seperti ini, entah kenapa ekspresi seperti ini membuat shareena terlihat lebih menggairahkan dan menggodanya untuk segera memangsanya. Bibir merah milik shareena membuat darren benar-benar gila!
"Relax, shareena." Ucap darren penuh gairah tapi sangat lembut ketika menyebutkan nama shareena.
"Ta..tapi pak!" Ucap shareena.
Darren menatap wajah cantik shareena dengan lekat, sebelum akhirnya dia mencium rambut coklat shareena, wangi strawberry. Ya ini semakin membuat darren semakin menegang.
Darren akhirnya mencium pipi shareena dengan lembut secara bergantian, sampai akhirnya darren menurunkan ciumannya di bibir merah milik shareena.
Menekan bibirnya dan bibir shareena sebelum ia melumat bibir shareena dengan lembut, liar, dan kasar secara bersamaan. Darren mulai memainkan lidahnya, Di paksanya shareena membuka bibirnya yang sangat menggoda itu, darren menggigit kecil bibir shareena sampai shareena membuka bibirnya, ciuman darren menyusup lebih jauh ke dalam bibir shareena.