Warning!! Novel ini mengandung unsur dewasa!! Di harapkan kebijakannya sedikit dalam membaca!
20% cerita tentang kehidupan nyata, 80% nya halu. Ini murni tentang kehidupan dan imajinasiku sendiri yang aku kembangkan supaya menarik untuk di baca 🖤
M...
Cahaya mentari perlahan masuk ke dalam kamar milik darren.
Shareena mengerjapkan mata, terdengar dengkuran halus namun teratur tepat di tengkuk shareena, darren sedang memeluk shareena sangat posesif pagi ini, bahkan setiap hari.
Shareena beranjak dari tempat tidurnya, darren terkesiap, dia langsung terjaga ketika merasakan tubuh shareena bergerak.
"Good morning sayang.." sapa darren dengan senyum manisnya, di lanjutkan ciuman hangat di pipi shareena yang menggemaskan.
Shareena membalasnya dengan senyuman manisnya.
"Aku akan mandi dan memasak sarapan untuk kita.." kata shareena sambil beranjak dari tempat tidur darren, di ikuti anggukan darren di sana.
"Shareena.." panggil darren, hingga membuat gadis itu membalikkan badannya ke arah darren.
"Bisakah kita mandi bersama? Biar tidak membuang waktu setiap paginya.." tanya darren.
"Tidak!!" Teriak shareena. —————————
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sesudah mandi, shareena langsung memasak untuk sarapan dan segera makan, di susul oleh darren yang keluar dari kamar dengan setelan jas lengkap yang sangat rapi.
"Dia terlihat sangat tampan.." batin shareena dengan wajah yang memerah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau memikirkan apa hmm?" Tanya darren.
"Ti...tidak bukan apa-apa.." jawab shareena malu.
"Shareena, hari ini aku tidak bisa menjemputmu, aku sangat sibuk banyak meeting yang harus aku hadiri hari ini, kau bisa pulang sendiri sayang?" Tanya darren.
"Bisa.." jawab shareena singkat.
"Akhirnyaa aku bisa mempunyai waktu sendiri siang ini.." batin shareena senang.
"Kau harus menghubungiku kalau mau melakukan apapun!" Kata darren sambil menyantap omelet buatan shareena.
"Iya darren.." jawab shareena, darren seakan mengerti apa yang ada di pikiran shareena saat ini.
