XX

4.9K 647 50
                                    

"Pril!"

Ella yang muncul tiba-tiba dari balik pintu membuat putri semata wayangnya berjingkat kaget.

"Mama, ih! Prilly kaget!" ucap gadis yang sedang berdiri di depan cermin sambil memasang sebuah jepitan di sisi kanan rambutnya.

"Aduh, anak mama cantik banget!" puji Ella memperhatikan Prilly yang saat itu memakai dress simpel berwarna biru donker yang memiliki tali pita di bagian pinggangnya. Bagian atas nya polos namun di bagian bawah terdapat corak bintang-bintang kecil berwarna putih.

Prilly tersenyum malu-malu. "Prilly nggak lebay kan, Ma, dandannya?"

"Nggak lah, sayang. Eh iya, Mama sampe lupa. Tuh Bang Ali udah di ruang tamu."

Prilly melotot. "Udah dari tadi?"

"Hmm, lumayan. Mama ajak ngobrol sih, tadi."

"Kenapa nggak bilang dari tadi? Prilly jadi nggak enak. Udah ah, Prilly mau turun.." gadis itu menyambar sling bag kasual nya yang berwarna putih dan berlari keluar dari kamarnya. Ella menatap putrinya sambil menggelengkan kepala.

***

"Abang.."

"Eh, Prill?" Ali yang semula sedang memperhatikan ponselnya kemudian mematung sejenak ketika menatap Prilly. Hal itu justru membuat Prilly salah tingkah dan bertanya-tanya apakah ada yang salah dengan dirinya.

"Prilly aneh ya, Bang? Apa Prilly harus ganti baju?" Prilly sudah akan membalikkan tubuhnya ketika Ali kemudian meraih pergelangannya.

"Apaan sih, cantik gini kok dibilang aneh?" ucap Ali diakhiri senyum yang menular pada Prilly. Bedanya senyum Prilly ditemani oleh dua rona merah muda di pipinya yang bersemu.

"Makasih, Bang.." balas Prilly. Ali mengangguk.

"Maaf Abang jadi nunggu lama."

"Enggak, Abang kan juga ngobrol sama Mama kamu tadi.." Ali kemudian melihat arloji di tangannya. "Kita berangkat sekarang?"

"Iya.. sebentar Prilly ambil helm dulu."

"Eh, nggak usah." cegah Ali. Prilly mengernyitkan dahinya bingung.

"Hari ini Abang bawa mobil papa."

Prilly sudah akan membuka mulutnya namun disanggah oleh Ali. "Udah ah, ayo berangkat keburu malem."

Ali meraih tangan Prilly bersamaan dengan Ella yang menuruni anak tangga.

"Tante, kami pergi dulu ya," Ali menghampiri Ella dan mencium punggung tangan wanita itu. Ella tersenyum.

"Iya, Li. Titip anak Tante, ya. Maaf kalo nanti dia ngerepotin." canda Ella. Ali hanya tertawa kecil mendengarnya.

"Mamaaa!" rengek Prilly yang ikut mencium punggung tangan Mama nya. "Pergi dulu ya, Ma.."

"Hati-hati ya.." balas Ella.

***

Ali melajukan mobilnya pelan menerobos macetnya ibu kota di malam hari. Sepanjang perjalanan tak ada pembicaraan di antara mereka. Ali tampak sibuk dengan pikirannya sendiri sedangkan Prilly memilih untuk melihat-lihat pemandangan sekitar mereka melalui kaca mobil.

Ali menepikan mobilnya di sebuah restoran bernama Lake of Love. Prilly baru menyadari bahwa mobil yang mereka tumpangi telah berhenti dan bukan sebuah toko buku melainkan sebuah restoran yang berada di area danau buatan dan dikelilingi oleh pepohonan rindang dengan cahaya dari lampu-lampu berwarna kuning serta lilin-lilin kecil. Prilly baru tahu ternyata ada tempat se indah dan se tenang itu di tengah sibuknya Ibukota yang seakan tak ada akhirnya.

UnrighteousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang