Pada akhirnya, danita sampai di tujuan utamanya. Yaitu UNIJA, singkatan dari Universitas Internasional Jakarta.
Universitas yg paling beken tahun ini.
Universitas terfavorit dari yg favorit. Intinya, terobosan murid disana adalah terobosan murid terbaik. Mungkin setara dengan universitas diluar negeri.
Jadi tidak heran kalau banyak sekali orang tua yg mengharapkan anak mereka kuliah disana.
Terlebih untuk mendapatkan beasiswa disana.
Dan, beruntung lah untuk seorang Danita Lavana. Karena ia salah satu mahasiswa yg mendapatkan beasiswa di universitas tersebut.
Tapi kalian jangan berfikir kalau danita mendapatkan beasiswa tersebut gara gara otak cerdasnya.
Tidak, danita tidak memiliki otak jenius seperti yg kalian pikirkan.
Ia bisa mendapatkan beasiswa tersebut karena keberuntung. Dan hasilnya cukup baik, sangat baik malah.
✨✨✨
Danita masuk dengan santai. Malah, kalau bisa di bilang sangat santai. Dengan tangannya menenteng tas jinjing yg warnanya cukup mendapatkan perhatian, yaitu hijau neon.
Lalu dengan langkah yg lumayan angkuh dan juga tidak ketinggalan raut jutek yg terpampang jelas di wajahnya.
Sebenernya, ia juga tidak ingin wajah juteknya itu terpampang jelas. Namun, mau gimana lagi. Ia sudah di takdirkan dengan wajah seperti itu.
"Wes! Ilah, mendung amet mbanya" ucap seseorang sebelahnya.
Setelah orang tersebut merangkul tubuh danita.
"Ck, siapa yg mendung sih. Muka gue kan emang begini bambang" balasnya sambil melirik malas orang disampingnya.
Orang tersebut tidak langsung menjawab. Ia malah menatap wajah danita, tapi bukan menatap dengan jarak yg normal. Orang tersebut malah menatap danita secara dekat. Hanya menyisakan jarak satu jengkal.
Sampai sampai danita bisa mendengar gumaman orang tersebut.
Mana mereka masih di gerbang utama kampus lagi.
"Ck, apa sih bambang!" Ucap danita emosi dan langsung mendorong kepala pria tersebut agar jauh dari wajahnya.
"Ya elah, salah mulu cogan" keluhnya saat sudah mendapatkan keseimbangan kembali.
Ya, tadi dia sempat oleng saat danita mendorongnya cukup kuat.
"Ck, cogan? Mimpi mu terlalu ketinggia nak" ucap danita dengan santai walaupun dengan tatapan kesal.
"Ya, ya, ya, terserah kamu aja beb" balas orang itu dengan malas.
Setelahnya tidak ada obrolan diantara mereka. Mereka berdua asik dengan dunianya.
Sampai..
Tiba tiba danita mengerutkan keningnya.
Karena sepanjang mereka jalan menuju gedung kelas. Banyak sekali maba maba yg menyapa atau pun sekedar melemparkan senyuman ke arah mereka berdua.
Sebentar, sepertinya tidak ke mereka. Melainkan ke manusia yg berada di sebelah danita.
Seperti "Yo beng", atau "Beng", lalu "Hai beng", dan berbagai macam sapaan lainnya.
"Beng?" Ucap danita sambil menatap orang di sebelahnya tidak ketinggalan dengan kerutan di keningnya.
"Hehehe dari kata bengbeng. Itu dari temen kelompok pas ospek kemaren heheh" jelas orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEY!! MR. COOL?! [END]
Random"Ck, itu muka lama lama gue cakar juga nih?!" "Astaghfirullah" "YA ELU BAYANGIN AJA BANG?! KITA BERJAM JAM KEJEBAK MACET?!?!" "Emm, emangnya gue ada salah sama dia? Ko dia ngeliat gue gitu banget sih" "Hahaha, sekarang gue tau. Alasan apa supaya gue...