Sudah lima bulan terlewati, dan hari keberangkatan danita sudah semakin mendekat.
Dan selama itu, albin selalu membantu urusan danita. Dari mulai pembuatan passport, visa, dan segala perintilan yg harus dia siapkan untuk keberangkatannya.
Dan gara gara hal itu, albin jadi dekat dengan keluarga danita. Sampai sampai kedua orang tua danita juga mengenal albin.
Sempat pada waktu itu, albin di undang makan malam bersama oleh keluarga danita.
Dan saat ini danita tinggal menunggu hari keberangkatnya.
Kalau sudah seperti ini, kegiatan baru danita adalah mengganggu kesibukan albin.
Seperti saat ini, albin tengah serius mengerjakan tugas yg di berikan dosennya. Sedangkan danita sedari tadi hanya menatap wajah albin dengan raut wajah yg dia ubah ubah.
Lagi pula saat ini mereka sedang berada di perpustakaan. Jadi, danita tidak bisa berbuat kebisingan.
Walaupun dia tidak membuat ke bisingan apa pun. Albin tetap saja merasa keganggu. Karena demi apa pun, raut wajah danita yg ia mainkan. Benar benar hampir membuat fokusnya pecah.
"Va, mau sampai kapan kamu gitu terus" ucap albin dengan tenang.
Tentunya masih dengan fokusnya kepada tugas tugasnya.
"Sampe akak notif ava!" Pekik danita tertahan.
Sekarang panggilan danita sudah berubah, tidak lagi elu gue. Melain kan akak ava, kalau albin masih tetap saya kamu.
Lagi pula, danita melarang albin mengubah panggilannya itu.
Jadi, albin yg memang sayang sekali dengan danita. Tidak akan biasa menolak, terlebih dia juga sudah nyaman dengan panggilan itu.
"Iya, saya bakal notif kamu. Tapi nanti setelah saya selesai sama tugas saya" balas albin dengan tenang.
Sekali lagi, tanpa mengalihkan fokusnya dari tugas.
Danita sendiri hanya bisa cemberut mendengar penuturan albin.
Setelahnya ia langsung membaringkan setengah tubuhnya di atas meja yg tengah mereka berdua tepati.
Albin sempat melirik ke arah danita. Dan tiba tiba ia mengulurkan tangannya dan mengusak rambut danita gemas.
"Bentar ya, saya selesain ini dulu. Habis itu kita keluar dari sini" ujar albin setelah menarik kembali tangannya dan mulai terhanyut dalam dunianya sendiri.
Dan danita sendiri sudah mulai memejamkan kedua matanya. Menikmati kesunyian yg di berikan oleh perpustakaan itu.
✨✨✨
"Eh kalian tau gak, kalo ada mahasiswa dari kampus kita yg dapet beasiswa ke luar negeri" ujar oza heboh.
Padahal ia baru saja balik dari tempat jualan makanan dan minuman. Ditambah, dia juga belum duduk. Sudah berbicara seheboh itu.
"Oh ya?" Tanggap juno sambil mengangkat sebelah alisnya.
Dan oza hanya di balas dengan anggukan semangat.
"Katanya dari anak HI ya?" Ujar kalila masuk kedalam obrolan.
"Terus yg aku denger dari anak anak. Orang yg dapet itu, sekelas sama kamu lil" ucap bambang sambil menatap kalila.
"Oh ya? Tau dari siapa lu beng?" Ujar oza dengan semangat.
"Lupa gue dari siapa. Yg jelas dari anak anak aja, itu juga dengernya sekilas" balas bambang tanpa menatap ke arah oza.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEY!! MR. COOL?! [END]
Acak"Ck, itu muka lama lama gue cakar juga nih?!" "Astaghfirullah" "YA ELU BAYANGIN AJA BANG?! KITA BERJAM JAM KEJEBAK MACET?!?!" "Emm, emangnya gue ada salah sama dia? Ko dia ngeliat gue gitu banget sih" "Hahaha, sekarang gue tau. Alasan apa supaya gue...