Saat ini danita sudah menyelesaikan makanannya.
Sampah makannya milikinya pun juga sudah di singkir kan.
Lagi lagi hanya ada keheningan di sekitar mereka.
Sedari tadi danita tidak berhenti ngelirik ke arah juno.
Juno sendiri menyadari lirikan danita. Tapi dia diam kan saja, ternyata dilirik sama orang yg kita sayang semenyenangkan ini.
"Abang gak mau ngomong apa apa gitu?" Ucap danita pada akhirnya. Sebelumnya ia sempat menghela nafas.
"Mau, dan sebenernya banyak yg mau gue omongin ke elu" ucapnya dengan santai.
"Terus?"
"Ya, gue cuma belum siap dengan reaksi lu nanti gimana" balas juno yg sedari tadi tidak menatap danita.
Lagi lagi hanya ada keheningan diantara mereka berdua.
Bukan suasana seperti ini yg di ingin kan juno. Ia ingin sekali menghidupan suasana. Namun, ia bingung harus melakukan apa.
Sedang kan danita, ia malah mulai menikmati keheningan yg terjadi diantara mereka.
"Lav, elu tadi ketemu sama elvin?" Ucap juno, sengaja ia tidak memanggil elvin dengan embel embel abang.
"Em, tadi gue ketemu kak vi" jawab danita santai dan cuek.
"Dia ada ngomong sesuatu gak ke elu?" Tanya juno sambil memandang ke arah danita.
Danita hanya membalas dengan anggukan.
"Dia nembak gue bang" ucap danita dengan lirih.
Padahal gue ngarepnya elu yg nembak.. - Batin danita sambil menatap keluar jendela mobil.
Sedari tadi mereka hanya didalam mobil. Memang tidak ada niatan dari mereka untuk keluar dari mobil.
Mereka hanya membutuhkan ruangan untuk berdua.
Membicarakan segala hal yg nyangkut di otak mereka.
Namun, sejauh ini. Hanya kalimat kalimat itu saja yg keluar dari mulut mereka berdua.
"Terus.. elu.. nerima?" Tanya juno dengan suara yg sangat pelan.
"Emangnya apa urusannya sama lu? Kalo gue nerima kak vi atau nggaknya" balas danita dengan nada dingin.
"Ko.. lu-" "apa! Gue apa!? Hah?!" Potong danita dan tanpa ia sadari menaikan intonasi suaranya.
Ia benar benar udah muak dengan seniornya satu ini.
"Gue muak sama semuanya! Rasa rasanya gue pengen keluar aja dari kampus. Tapi gak mungkin gue keluar gitu aja. Satu satunya jalan, gue harus mempercepat kelulusan gue" jeda danita mengambil nafas.
"Elu pikir, gue gak sakit hati di gosipin kaya gitu? Elu pikir, mental gue baik baik aja di pandang sebelah mata kaya gitu? Elu pikir, hati gue baik baik aja setelah elu permainin gue kaya gitu?! Hah! Jawab gue bangsat!" Lanjutnya dengan mata yg udah memerah.
Menahan emosi dan juga menahan air mata keluar dari kedua matanya.
"Elu pikir selama ini gue baik baik aja? Hahah. Gak, semua yg gue alamin buat gue gak baik baik aja. Harga diri gue terluka, hati gue terluka, orang orang yg gue sayang ikut terluka. Dan elu pikir ini semua gara gara siapa?! Hah! Jawab gue gara gara siapa!?"
Setelah danita mengata kan hal itu. Terdengar isakan dari danita.
Juno yg tadinya ikut terpancing emosinya, seketika langsung melunak. Saat ia mendengar tangisan pilu dari danita.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEY!! MR. COOL?! [END]
Random"Ck, itu muka lama lama gue cakar juga nih?!" "Astaghfirullah" "YA ELU BAYANGIN AJA BANG?! KITA BERJAM JAM KEJEBAK MACET?!?!" "Emm, emangnya gue ada salah sama dia? Ko dia ngeliat gue gitu banget sih" "Hahaha, sekarang gue tau. Alasan apa supaya gue...