"kecewa gue kecewa" ujar danita lesu setelah keluar dari dalam bioskop.
"Kecewa kenapa sih? Padahal filmnya bagus loh" saut zaki dengan heran.
Oza sendiri hanya menganggukan kepalanya.
"Itu film horror yg beda banget dari kebanyak film horror njir" pendapat oza.
Permasalahan sepanjang film itu di mulai. Oza jarang sekali menutup mata. Malah ia terus menonton sampai film tersebut selesai.
"Emang keren banget sih tuh film. Tapi gue kecewa! Kenapa misha sama surya gak jadiannnn" pekik danita dengan frustasi.
Oza dan zaki hanya memandang lelah ke arah danita. Kirain ia kecewa karena gak sehorror yg dia pikir atau gak sekeren apa yg di bilang orang orang.
Ternyata, ia kecewa kalau sang tokoh utama ternyata akhirnya gak jadian juga.
"Pokoknya nih ya. Percaya itu harus ada film ke duanya?! Gue gak mau tau!" Ucap danita lagi dengan semangat.
"Elu bilang aje sama yg produksi tuh film supaya bikin yg ke duanya" saut oza dengan malas.
Zaki sendiri hanya melirik danita sambil tertawa kecil.
Ia tidak menyangka, celetukannya dulu untuk meminta danita menjadi sebagai adiknya bakal bisa sampai segininya.
Ia pikir hanya status saja. Tidak ada ikatan sesungguhnya yg bikin ia benar benar sayang ke danita sebagai adiknya.
Mulai detik ini, ia bakal berjanji untuk melindungi adik kecilnya dari orang orang jahat atau dari orang orang yg hanya bisa bikin adiknya ini menangis.
Meski pun orang tersebut adalah sahabatnya sendiri. Ia tidak akan segan segan menghajar orang yg membuat adiknya menangis.
"Laperrr" rengek danita tiba tiba sambil cemberut dan memeluk perutnya.
"Duhhh, dek manisnya kak oja laper yaaa" ucap oza seperti menggoda anak kecil ke danita tidak lupa ia mencubit cubit kecil pipi tembam danita.
Danita sendiri hanya mengangguk dengan wajah melas.
"Cari disini apa diluar?" Saut zaki menatap ke duanya.
"Disini aja lah. Udah laper banget aku tuhhhh" balas danita.
"Baiklah! Mari kita langsung cuss ke tempat makan" ujar oza sambil menarik tangan danita dan zaki.
Keduanya hanya mengikuti oza dengan pasra.
Oke, mari kita biarkan mereka bertiga bersenang senang terlebih dahulu.
Sebelum mereka sibuk akan besok.
✨✨✨
Ke esokan harinya.
Danita udah siap dengan segala keperluannya untuk lintas alam.
Sekarang masih pukul setengah 6. Ia sudah berpakaian rapih, tinggal nunggu sang kakak yg katanya akan nganterin dia ke kampus.
"Ud- hoammm udah siap?" Ucap sang kakak sambil memandang danita ngantuk.
Ia sendiri hanya mengangguk sambil menatap sang kakak.
"Bentar" ucap sang kakak sambil jalan ke arah kamar mandi.
"Cepetan ya mas. Udah setengah enam soalnya!" Ujar danita yg sudah berdiri dan menenteng ransel besar miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEY!! MR. COOL?! [END]
Random"Ck, itu muka lama lama gue cakar juga nih?!" "Astaghfirullah" "YA ELU BAYANGIN AJA BANG?! KITA BERJAM JAM KEJEBAK MACET?!?!" "Emm, emangnya gue ada salah sama dia? Ko dia ngeliat gue gitu banget sih" "Hahaha, sekarang gue tau. Alasan apa supaya gue...