Kai's birthday

149 5 0
                                    

Layaknya seorang spy, Haru terus memperhatikan Kai secara diam-diam.

Sebentar lagi hari ulang tahun Kai dan jujur saja Haru belum kepikiran mau memberi hadiah apa.

Walaupun Haru tahu, Kai akan menyukai apapun yang Haru berikan padanya.

Tetap saja, Haru ingin memberikan Kai hadiah terbaik.

"Haru...?"

Sejenak Haru kaget dengan panggilan Kai yang tiba-tiba. Ia menarik nafas dalam diam lalu berbalik dan tersenyum.

"Ya? Kenapa Kai?" tanya Haru manis.

Kai tersenyum kecil lalu menjawab,

"Tolong aku bawa tanaman ini masuk dong..."

"Wakatta~"

Keduanya memang lagi bersih-bersih rumah. Mumpung hari sabtu dan keduanya tidak ada kerjaan.

"Yoishoo!"

Suara bedebum terdengar saat keduanya menempatkan satu pot besar di halaman rumah.

Haru mengusap dahinya dengan tangan karena keringat yang mengaliri matanya.

Kai mencium pipi Haru sekilas.

"Kai..?!"

"Doushita? Aku gak boleh mencium istriku sendiri?" tanya Kai dengan raut usil.

"B-bukan begitu....aku kan berkeringat...dan bau...."

"Aku suka baumu kok."

Wajah Haru langsung merah padam.

"Dan lagi, kau terlihat lebih seksi saat berkeringat..." jawab Kai lagi sambil membuka bajunya yang basah karena keringat.

"Harusnya aku yang bilang begituuu!!!" jerit Haru dalam hati.

Persis setelah Kai membuka bajunya, perutnya yang sixpack terlihat jelas hingga Haru rasanya ingin mimisan.

Namun Haru menahan diri.

Gengsi dong.

Kai merenggangkan tangannya keatas, menampakkan ketiaknya yang mulus (hasil dari rajin dicukur). Untung Haru gak masuk jadi pemuja ketec--

Gara-gara pemandangan indah didepannya, Haru jadi gak bisa fokus.

Untung Kai nggak melihatnya merona seperti kepiting rebus, kalau nggak habis Haru di godain mulu. Bahaya buat jantung Haru, nantinya.

Haru masuk ke ruangan, membuatkan satu teko es teh manis, lalu membagikannya pada Kai.

"Aah~ sankyuu~" Kai langsung meneguk segelas es teh hingga habis ke tetesan akhir.

"Haus banget ya?" sahut Haru geli.

"Iya nih, hehe..."

Kai terdiam sebentar lalu melanjutkan,

"Mau kamu dinginkan?"

Kai bersumpah melihat Haru sedikit menyemburkan air teh-nya.

"M-maksudmu? Mau di masukin ke kulkas lagi?" jawab Haru bingung.

Kai tersenyum kecil. Tangannya meraba paha Haru dengan lembut lalu menidurkan kepalanya.

"K-Kai....?" tanya Haru pelan. Haru refleks mengelus kepala Kai.

"Rambutmu lembut..." kata Haru dengan wajah merona merah.

"Hmm? Ya itu efek dari shampoo-mu juga kan?" Kai nyengir membuat Haru semakin merona.

Kumpulan One ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang