Takoyaki CHAOS (3)

108 6 0
                                    

Mata Reina sudah tak menampakkan kehidupan lagi.

Ia sudah tidak peduli lagi.

Apapun.

Teman-temannya menghilang.

Ia bahkan tidak tahu ia sendiri dimana.

Semacam hutan tak berpenghuni.

Yang kemungkinan besar ulah duo penyihir maut.

Tidak ada yang tersisa.

Reina menangis lagi untuk kesekian kalinya.

".......Minna......" ratap Reina.

Reina bukan tipe gadis yang suka patah semangat. Ia selalu berusaha optimis dan mencari jalan keluar dari semua masalah.

Namun, kali ini...

Ia tidak punya siapa-siapa.

Satu-satunya orang yang dapat membantunya-pun hilang entah kemana.

Reina mulai duduk dan menyembunyikan wajah dalam lututnya. Menangis sejadi-jadinya.

"...na....."

"...ina...."

"...Rei...na...."

Hah! Reina mengangkat wajahnya.

Ada seseorang memanggilnya.

Tapi...siapa?

Reina menghapus air matanya, mencoba berpikir jernih.

Shun dan Tsubaki mengatakan sesuatu tentang...

Mencari suatu barang.

Reina sama sekali tidak dapat mendengarnya saat mereka mengatakan hal tersebut.

Plak!

Reina memukul pipinya sendiri. Mencoba mengingat kunci lain.

"Tako...yaki... letak permasalahan ada pada takoyaki-nya!!"

"Tapi... apa dan kenapa....?"

Kkrrsskk

"KYAAA..!!! A-APA ITU??"

Suatu bayangan hitam muncul dari semak-semak. Reina mengerutkan badannya ketakutan.

"I----IYAAAAA....!!!!"

Plop!

"He?"

"Kuroda???"

"Kuroda...disini...berarti..."

Kuroda menunjuk-nunjuk sesuatu dengan badannya. Seakan ingin mengajak Reina.

"Uwah! Kuroda!!!! Matte..!!!" Reina berlari-lari kecil mengikuti Kuroda yang berjalan disemak-semak.

Semakin kedalam, hutan semakin gelap.

Reina mulai takut lagi, tapi berusaha meneguhkan dirinya.

Keduanya sampai disebuah gua aneh, diantara pohon-pohon.

Lebih aneh lagi, Kuroda menunjuk-nunjuk kedalam gua aneh tersebut.

"He? Masuk?? Yada!! Kowai yo, Kuroda-kun!!!!" teriak Reina ngeri.

Tapi Kuroda mendekati Reina lalu mendorong-dorong punggungnya.

"Hiii.......!!!"

"...na...."

"...i...na...-chan.....!!"

"...Reina-chaaan...!!!"

Itu suara...

"IKKUN?!"

"Kuroda...itu Ikkun....?? Tapi bukankah dia??"

Kuroda mendorong-dorong Reina lagi.

"Mereka...didalam..?"

Kuroda mengangguk.

Reina mengepalkan tangannya. Ia masih ketakutan, namun...

"...yosh...!"

Reina berjalan degan mantap memasuki gua tersebut.

Apakah yang menunggunya dibalik sana?

To be continued...

Kumpulan One ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang